🌼|USIK|🌼

1.2K 141 17
                                    

"cut!"suara teriak dari ujung,pria yang mengigil kedinginan itu hanya menatap gemetar sekeliling, mereka sekarang jauh dari persinggahan awal.Melakukan pengambilan rekaman yang cukup sulit,ada banyak hal yg sudah dilewati dari pagi tadi.Syukurya dia masih bertahan sampai sekarang.

Para kru berlari membawa selimut besar,dan juga tebal menutupi badan Mew.

"Bawa mew kedalam mobil,udara di sini sangat dingin kita akan kembali ke lokasi awal!"ucap salah seorang kru kusus menangani Mew.

Sedangkan yang dibahasa hanya diam, sambil terus berusaha tenang dengan rasa dingin yang ia rasa.
.
.
.
"Kalian siapkan semua makanan,kita akan makan.Para kru,dan pemain lainnya akan datang sebentar lagi"ucap seorang staf dengan lantang, membuat empat orang yg asik berbicara itu langsung bangkit dan berkerja membereskan semuanya.

"Nong,kenapa bengong?"tanya Jane pada Gulf yang diam saja sambil memegang kursi plastik di tangannya.

"Awh,tidak-tidak papa.Aku baik phi"Jane mengangguk dan masih terus membereskan semuanya secara perlahan namun masih terlihat jelas bahwa pikiran nya tidak baik-baik saja.

"Menurut mu nong baik-baik saja tidak?"tanya Jane pada Sammy.

"Mana ku tau,aku bukan cenayang.Tanya gina sana dia cenayang"seperti biasa Sammy akan berucap ngelantur, membuat gina yang mendengar menatap sinis.

"Mampus loh marah tuh dia"Sammy mengangkat bahu ya tidak peduli.

"Cepat bawakan selimut dan air hangat!"Suara teriakan itu membuat Sammy dan Jane yang asik mengadu nasib terdiam lalu fokus ke arah suara.

Bukan hanya mereka yang menatap ke arah suara,Gulf juga menatap dengan sedikit tegang.

"Hey!kau bawakan air hangat!"Jane terperanjat lalu berlari begitu saja mengambil air hangat.
.
.
.
"Tidak apa-apa,aku benar-benar baik-baik saja sung-"

"Diam lah Mew!,tanganmu biru.Badanmu juga Sangat dingin"ucap elen dengan tegas,pria yang kedinginan itu terus saja mengatakan dia baik dan tidak butuh perhatian,apa dia gila atau mati rasa badannya dingin dia butuh kehangatan bukan malah menghindar.

"Apa perlu k-"ucap Kru terpotong karena elen sudah lebih dulu mengelak.

"Aku akan merawat anakku,kalian tidak usah khawatir soal ya"elen memberikan tangannya sebagai topangan Mew.Dia tau Mew tak mau menjadi pertontonan.

"Aku bantu ya phi"ucap mild perempuan yang bermain series bersama Mew,dan elen lagi-lagi menolak.

"Tidak usah,biar aku saja kalian istirahat saja"mild mengangguk.Semua menatap punggung Mew yg mulai menjauh dari mereka,lalu kembali berpikir jernih karena mereka tau elen pasti bisa mengatasi Mew.
.
.
.
"Sekarang kau lebih baik tidur,aku akan membuat mu sesuatu yang hangat.Mereka sangat bodoh menyuruh membawa air hangat,tapi airnya tidak hangat.Menjengkelkan!"elen mengerutu sambil menyelimuti bagian tubuh Mew.

Sekarang mereka ada di kamar khusus Mew,ini seperti sebuah tempat peristirahatan bagi semua kru,dan pemain lainnya,dan ruangan ini juga hanya Mew dan elen yang dapat masuk karena itu perintah dari Mew.

"Phi,aku hehhhmm.Aku mau Gulf!"elen menatap Mew,dia menghela nafas.Anak didiknya itu mengigil parah tapi sempat-sempatnya meminta seseorang, seharusnya dia bersyukur karena ada dia.

"Dia tidak akan mau,tadi saja dia tidak mau tau dengan mu"ucap elen sedikit sinis,dia harap Mew tidak terlalu memikirkan itu dulu.Dia ingin Mew jauh lebih baik, karena jujur saja elen pikir Gulf akan mendekati Mew tadi tapi pria itu malah pergi begitu saja.Itu seakan membuat penjelasan kalau dia tidak peduli pada Mew kan?.

"Gulf huuuumm bukan seperti itu"elen menggeleng lalu lebih memilih mengalah,dan melangkah pergi untuk membuat makanan hangat.

Krekk!

USIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang