🌼|USIK|🌼

1.3K 145 17
                                    

"kembali menjadi pemeran utama,aku harap kejadian yg sebelumnya tdk terulang Mew"Mew menatap manager ya itu,lalu mengangguk Kan kepalanya mengungkapkan kalau dia mengiyakan perkataan lawan bicaranya itu.

"Bolehkah aku keluar sebentar,hanya untuk melihat-lihat"ucap Mew begitu saja, terlihat dari matanya bahwa dia sangat tertarik ke taman yang ada di gedung ini.

"Hmmm..jangan terlalu lama,kita masih ada pertemuan dengan produsernya"Tanpa aba-aba Mew langsung pergi begitu saja meninggalkan elen.

"Aku harap kau menemukan apa yang ingin kau temui Mew"ucap elen sambil melihat Mew yang berjalan menuju taman,dia tau anak didiknya itu merasa tidak tenang selama sebulan ini.Mungkin dia dkt tapi raganya seakan melayang karena seorang pria yang pergi dari hidupnya.
.
.
.
Mew duduk di kursi taman itu,tdk banyak orang di sana hanya staf yang bekerja.Mew menatap semua orang yang ada di situ,lalu kembali menundukkan kepalanya.

"Gulf,apa kau baik?"ucap nya sendu,tak terdengar oleh siapapun.

"Hahahaha phi lucu sekali" Mew tertekun mendengar tawa itu,dia menegakkan kepalanya bukan hanya itu dia berdiri dengan tatapan mata yang terus mencari asal tawa yang dia kenal.Tawa itu tak asing bagi Mew.

Mata Mew melirik seraya dengan langkah kakinya yang terus berjalan dengan cepat.Nafasnya berburu dengan tatapan mata berbinar dengan senyum ntah lah dia merasa senang dengan suara tawa itu.

"Gulf"Mew menelan ludahnya,sangking semangat ya Mew sampai tersandung oleh batu yang ada dihadapannya.

"Akhh!"Mew meringis karena kepalanya terbentur oleh batu,darah segar keluar dari kepala nya.Dia ada di posisi duduk kembali sambil memegang kepala nya,sampai tatapan nya mengarah ke jendela kaca yang menampakkan bagian gedung itu dan dia dapat melihat pria manis yang ia cari selama satu bulan ada di sana dengan tiga wanita sambil tertawa,Mew tersenyum...

"G-gul--"Mew berbicara dengan terbata-bata karena sakit di kepalanya,tapi dia berusaha untuk berdiri namun apa lah dayanya ia tetap terjatuh tatapan matanya semakin hilang.Ia kehilangan kesadaran.
.
.
.
"Hahahah phi lucu sekali"Gulf tertawa sambil berjalan dengan tiga wanita di samping kanan dan kirinya.

"Itu memang seharusnya kita lakukan sejak dulu nong,dia selalu berkomentar karena kaca kurang bersih bla bla segala macam!lalu sekarang biar dia ku jahili karena aku muak dengan nya!"ucap Jane dengan semangat sambil melipat kedua tangannya di dada, mengungkapkan kalau dia hebat.

"Tapi tidak seharusnya kau membuat permen karet di tempat duduknya, bagaimana jika dia mencari tau lewat cctv.kau bisa habis!"ucap gina si wanita dingin yang disebut Jane dan sammy sebagai perusak suasana.

"Kau hanya merusak kebahagiaan kami gina, seharusnya kau ada di pihak kami!"ucap Sammy.

"Tidak,aku orang baik"ucap gina.

"Jika kau orang baik,lalu kenapa kau masih berteman dengan kami?"tanya Jane.

"Karena itu kalian"ucap gina,lalu berlalu pergi membuat tiga orang yang ia tinggalkan saling menatap lalu tertawa terbahak-bahak mereka tau kalau gina itu selalu sungkan mengungkapkan kata sayang pada mereka,jika sudah ada di pertanyaan yang mendesak ia akan langsung pergi.

"Dia sangat lu--"

"Tolong!!! bawa dia ke mobil aku akan membawa dia ke rumah sakit aku mohon!"ucap sammy terpotong karena suara keributan tiba-tiba muncul begitu saja.

"Ada apa?"tanya Gulf sambil melihat Jane dan sammy.

"Sepertinya ada sesuatu,tapi lihat terlalu rame untuk kita melihat"

"Permisi ada apa?"tanya Jane, sedangkan Sammy mencoba melihat tapi pandangan mereka terhalang oleh orang-orang yang menutupi pandangan mereka.

"Seorang aktor terluka di dekat taman, keadaan nya tdk sadar"ucap salah satu orang itu.

Gulf yang mendengar itu,merasa suatu hal yang mengusik hatinya.Ntah kenapa dia terus melirik ke arah kerumunan itu,dan sesaat setelah ia terus melihat tiba-tiba saja tangan dari korban itu terjatuh lemas membuat tatapan Gulf membulat.

Dia khawatir, matanya berkaca-kaca ntah kenapa dia juga tdk tau.

"Gulf,ada apa?"Sammy menyadarkan Gulf.

"Akhh tdk apa phi,aku hanya-hanya haus!"setelah berucap itu Gulf merasa panik dan pikirannya terganggu.













"Gulf,itu Gulf ma itu Gulf!

USIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang