🌼|USIK|🌼

1K 124 16
                                    

"Harap didengar untuk orang-orang yang menaiki buss naik sekarang,jika kalian tidak naik dan tidak dapat tempat duduk sendiri maka itu resiko kalian!"ucap salah seorang dari sana,dia berbicara di dekat bus besar yang bisa ditebak dengan jelas kalau itu akan mereka naiki untuk kegunung.

"Nong Gulf, cepat!"ucap Sammy dengan tas ransel yang cukup besar,Gulf yang paling belakang di antara mereka hanya mengangguk sambil berlari kecil.

"Aduh!"Gulf tersandung dan sialnya semua orang udh naik buss itu,Gulf meringis dia ingin berteriak tapi dia tak mau merepotkan orang banyak.Gulf bangkit dengan cepat,tanpa ia sadar telapak tangan ya terluka karena tergores batu.

Disaat Gulf naik,disitulah salah seorang staf berucap.

"Heyyy,mau ngapain kursi udh penuh.lelat sih!"Gulf menunduk,lalu melihat ke dalam bus,bisa ia lihat phi-phinya sudah duduk tapi menatap ya sedih.

"Biarkan nong ku masuk,kami biar dibelakang saja,tak apa sempit-sempitan!"ucap Jane tapi sepertinya tak di gubris oleh staf yang mengatur perjalanan mereka itu.

"Disana,biar dia naik mobil tempat barang-barang saja!"ucap staf itu dan dengan cepat membuat Gulf turun,karena dia juga sedikit di dorong.Gulf mengalah dia meninggal bus itu,tapi lagi-lagi teriakan itu membuat Gulf menoleh ke arah bus.

"Nong phi akan ikut naik mobil barang ini na,tungg--"

"Tidak usah phi,aku tak apa"

"Tidak te-"

"Phi aku oke!,aku tak apa disana"Gulf tersenyum tulus,dia harus apa selain mengalah.

Gulf berjalan sambil memperbaiki tas yang tersender di punggung ya,dia menghela nafas.Lalu melihat mobil yang berisi barang itu,dia mengetuk jendela pengemudi ada pria yang cukup tua di dalam.

"Maaf,apa aku bisa naik?"pria itu melihat sekeliling,lalu dia sedikit murung sambil menatap Gulf.

"Maaf nak,kursi di penuhi barang"ucap bapak itu lesu,Gulf tersenyum.

"Tak apa,bapak duluan saja bus juga sudah jalan"bapak itu mengangguk meski Gulf tau bapak itu pasti khawatir tapi tak apa, mungkin memang Gulf tak boleh ikut.

Gulf berjalan ke arah sisi jalan,dia akan berdiri di halte saja.Dia akan pulang,tapi tak lama mobil putih yang bagus lewat dan berhenti di hadapan Gulf yang asik celingak-celinguk.melihat apakah ada mobil?.

"Auh kenapa tak naik mobil staf nong?"Supir itu berucap secara langsung sambil membuka jendela,Gulf bangkit berdiri dan melihat ke supir itu.

"Mobil bus sudah penuh,lalu mobil barang juga sudah penuh.Tak apa Khun saya tidak usah ikut,saya akan meminta izin pada HRD nanti"

"Akhh tidak, tidak,kau akan mendapatkan denda nanti.Sudah naik mobil ini saja"

"Ahhh,tidak tidak usah.Ini pasti mobil para artis,aku pernah lihat.Aku tak mau menganggu"

"Tunggu!"Gulf tak mengerti apa maksud ya,tapi dia tak pergi.Dan supir tadi seperti bicara pada seseorang di dalam mobil itu.Gulf tak tau siapa di dalam,kacanya tidak transparan seperti kaca mobil yang lain.

"Aku sudah bertanya pada mereka, mereka mengatakan tidak papa,ayo naik kursi di belakang juga kosong!"Gulf diam.

"Ayo masuk, kenapa hanya diam!"Gulf menatap supir itu,lalu tak lama pintu mobil itu terbuka sendiri Gulf kaget,dulu saat Mew menaiki mobil seperti itu dia hanya bisa melihat dari atas apart bahkan dia tak pernah naik,Gulf tersenyum dia tidak sangka kalau dia akan menaiki mobil itu.

"Hai nong"saat Gulf baru saja mau duduk dia sudah di sapa,Gulf tidak tau siapa artis baik itu.

"Hai jug--"

Gulf terdiam,lalu menarik nafas dalam.Dia melihat orang itu tanpa berkedip,lalu dia menelan ludahnya kasar.

"Heii,are you okay?"Gulf mendapatkan sentuhan dari wanita itu,tapi Gulf tidak fokus pada perempuan itu.Dia hanya terfokus pada pria di samping wanita itu.

"Mew!,ada apa dengan nya?"mild kaget dia menggenggam tangan anak laki-laki muda itu,jelas sekali bahwa umur anak itu seperti nya jauh lebih muda dari nya.

Namun Gulf mencoba tenang, seharusnya dia tidak seperti itu.Dia harus berdamai dengan semua ini.

Gulf Manarik Nafas lalu membuang nya secara perlahan.

"Aku tidak papa nyonya maaf,tadi aku hanya kaget bisa melihat artis secara dekat"mild mengerutkan keningnya,lalu menggeleng kan kepalanya.

"Huff,kau ini.Aku mild,dan ini Mew"yang disebut namanya hanya diam dan sambil menatap Gulf.

Mew,dia orang yang membuat Gulf terdiam.

"Mew!"mild menepuk pundak temannya itu,lalu dia tersadar dengan cepat.

"Aneh sekali,sudah lahh.Pak ayo jalan"

Mobil itu bergerak, sedangkan di bangku paling belakang terlihat seseorang yang asik menghindar dari tatapan lewat pantulan kaca.

"Perjalanan kita masih panjang, sebaiknya kita makan"Gulf yang merasa tak tenang,dia kaget karena tiba-tiba saja mobil berhenti begitu saja.

"Ayo Mew,ayo pak,ayo nong kita makan"Gulf diam,lalu menatap wanita itu.

"Tidak usah nyonya,aku makan bekal ku saja"ucap Gulf dengan tenang dan senyum manisnya.

Mew,dia sedari tadi tak bisa berkata banyak tapi dia berusaha melihat ke arah Gulf dari kaca.Yang sudah jelas kalau pria itu akan membuang muka,tapi sekarang Mew hanya fokus pada tangan pria manis itu.

"Aku akan menunggu di dalam saja,aku belum lapar"ucap Mew,lalu Gulf melihat kilas ke arah Mew.Gulf mulai gusar,dia tau pasti Mew sengaja di dalam mobil ini untuk berbicara dengan nya.

"Kalau begitu aku akan pergi,kalian berdua tidak mau sesuatu?nong jika ingin sesuatu jangan sungkan aku dan kau sama,kita sama-sama manusia jadi tak perlu sungkan hmmm?"

Gulf mengangguk,dan seperti nya mild paham.kalau pria manis itu tipikal orang yang tertutup.
.
.
.
Gulf pikir Mew akan mencoba bicara padanya,tapi ternyata pria itu tadi juga ikut turun.Gulf tersenyum,lalu membuka tas ransel ya,dan melihat roti isi coklat yang tadi dia bawa.Namun ntah kenapa dia baru sadar kalau tangannya luka.Gulf kesakitan saat luka itu tergores dengan tasnya tadi.jangan lupa pintu mobil itu juga terbuka, sebenarnya Gulf ingin menutup tapi setelah Mew pergi tadi pintu itu terbuka.Karena dia tak tau bagaimana menutup akhirnya dia hanya diam saja.

Gulf melihat ke arah depan,dan tidak ada mobil bus.Sepertinya mereka berhenti di rute yang berbeda.

Saat Gulf asik makan roti itu dengan tangan kirinya, karena tangan sebelah kanannya luka dia agak kesulitan tapi dia tetap menikmati semuanya karena dia bersyukur masih bisa bertahan sejauh ini.

"Kesini!"Gulf kaget, tiba-tiba saja tangan kecilnya di tarik membuat dia terhuyung mengikuti orang yang menarik nya itu.

"Duduk"Gulf melihat sekeliling ada danau,lalu dia melihat orang yang menarik nya tadi asik membuka sesuatu ntah apa yang di buatnya.

"Kenapa bisa luka?,apa itu sakit?"Gulf menatap orang itu, mereka duduk tanpa beralasan kursi atau apapun,tapi tempat nya nyaman.

"......."

"Jika sakit,jangan di tahan na,pukul saja tangan phi hmm!"Gulf diam,dia diam.Dia tak bisa menolak sentuhan orang itu.

"Aku minta maaf, karena aku tak bisa menjaga mu dengan baik.Maaf na,tak apa jika tak mau memaafkan phi,tapi biarkan phi mengobati ini sejenak na!"

Mew,dia orang yang membuat Gulf hancur tapi dia juga orang yang membuat Gulf merasa sedih.Gulf tak tau bagaimana cara mengungkapkan semua tapi dia merasa haru mendengar ucapan Mew tadi untuk nya.

Tapi gulf kembali sadar,dia sadar kalau ini semua hanya sekedar seperti di awal.Gulf menarik paksa tangannya dari genggaman pria itu.

"Aku tidak papa,ini hanya luka kecil!ini akan sembuh sendiri,maaf-"Gulf bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Mew dengan sebuah kapas yang masih ia pegang di tangan nya.

Maafnya tak mudah di dapat--

USIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang