Gulf sekarang berada di dalam mobil itu lagi,dia menatap tangannya yang terluka lalu di pegang oleh orang yang ia hindari,nafasnya tersengal-sengal.Gulf tak mampu menahan perasaan bodoh ini,Gulf tak bisa selalu berdekatan seperti ini,Gulf bohong jika dia tak mencintai Mew lagi,tapi Gulf tak bisa berpura-pura baik-baik saja kala mereka bertemu,kala mereka saling memberikan kontak tubuh,saat Mew mulai berbicara.jujur saja Gulf tak bisa akan semua itu,ia butuh ruang dia butuh ketenangan anggap saja jika ketenangan itu dia dapat saat Mew tidak bertemu dengan nya.
Katakan Gulf jahat,tapi Gulf tak bisa.Akan sangat sulit bagi dia untuk melupakan semuanya,dia tak mau terus seperti ini.Dia hanya ingin berdamai.
"Tidak masalah jika kau ingin menghindar tapi aku mohon jangan menghindar saat lukamu terpangpang jelas,aku tak suka nong"Gulf diam,dia kaget saat Mew masuk lagi untuk menyusulnya.Air matanya jatuh.
"Tapi luka yang di dalam ini lebih sakit phi,luka goresan ini belum seberapa"Gulf tak menghindar,dia mencoba tenang meskipun dia berpikir damai saat Mew tidak ada,tapi Gulf paham kalau dia harus menyelesaikan semuanya.
"Lalu biarkan phi menyembuhkan nya"pria itu berucap dengan nada sendu, sambil memasang sebuah perban mungkin itu namanya Gulf juga tidak tau,tapi yang pasti setelah beberapa menit hanya sunyi Gulf merasakan sebuah air mengenai pergelangan tangannya.
Mew menangis.
"Aku memang bodoh Gulf,tapi apa aku tak berhak kembali ke posisi awal?"
"Lalu phi akan melukai ku lagi,lalu aku harus merasakan bagaimana bersembunyi?,aku juga harus merasakan sepi?,apa aku harus merasakan cemburu,aku sungguh lelah dengan rasa seperti itu.Hatiku keluh,beku.Aku ingin istirahat"
"Apa istirahat itu akan membawa kita bersama lagi,jika iya maka aku akan menunggu"Kali ini ia begitu antusias,dia menatap Gulf yang tak menatap nya.
"Aku tak tau phi"Gulf diam,dia menatap lurus.Membiarkan lelaki di samping ya diam membeku.Gulf tak tau apakah pria itu sedih,atau menangis,Gulf bukannya tak peduli tapi dia tak mau melihat pria itu menangis itu sangat memiluhkan biarkan waktu yang menjawab apa dia pantas atau tidak.
.
.
.
.
"Nong!"ketiga perempuan itu menjerit lalu mendekati Gulf yang baru turun dari mobil mewah itu, mereka terkejut saat melihat Mew juga keluar dari mobil itu.Mereka saling bertatapan,dan mereka yakin kalau sebulan kedepan mereka akan selalu bertemu dengan pria itu.
"Ayo,ikut dengan kami saja"ucap Sammy langsung mengambil ahli tangan kanan Gulf.
"Auh!"Gulf meringis,Mew mendengar itu dia langsung berupaya mendekati Gulf tapi para staf mendorongnya masuk.
Gulf melirik sejenak,lalu menatap ketiga phinya itu.Senyumnya merekah.
"Jangan tersenyum!,kenapa dengan tangan mu?"tanya Jane dengan wajah serius.
"Apa dia melukai mu?"Jane bertanya namun dua orang lain itu juga menatap ya serius, sedikit seram tapi juga konyol.Gulf menggeleng dengan wajah polosnya.
"Tidak,bukan phi Mew yang membuat ini.Aku jatuh saat ingin menaiki bus tadi phi"
"Apa sakit?"gina berucap,Gulf menggeleng untuk merespon perkataan wanita itu.
"Dengar kan aku,phi tau kau akan bertemu dengan nya sebulan kedepan,jangan terlalu gugup jangan buat kau terperangkap dengan rasa sakit itu.Ada phi jika kau merasa sesuatu berbicara jangan di pendam,kita disini bekerja maka tunjukkan kalau kau baik-baik saja, karena memang seharusnya kau baik-baik saja"Gulf mengangguk,lalu mengambil tangan gina, sambil menatap kedua phi yang lainya.
"Aku janji tidak akan sedih, tidak akan menyimpan sendiri,aku berjanji tidak akan membuat kalian khawatir.Aku janji!"mereka bertiga mengangguk lalu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
USIK
סיפור קצרMew suppasit seorang artis terkenal di Bangkok Thailand,dia memiliki bakat dari berbagai bidang Sangat hebat bukan?. Gulf kanawut dia adalah kekasih Mew,tapi dunia tidak tau menau soal hubungan mereka hanya mereka,dan Tuhan yang tau. AKANKAH HUBUNGA...