Yedam menghilang entah kemana sejak tragedi dikamar mandi, bahkan dia juga sama sekali tidak kembali ke Kondo hingga hampir tengah malam. Teman-teman nya sudah menelfon beberapa kali tapi sama sekali tidak diangkat, bahkan juga mereka sudah mencari ke Kondo teman-teman Yedam tapi sama sekali tidak menemukan nya.
"Ngga ada yang nemuin?" Ucap seseorang yang paling khawatir dibanding yang lain.
"Ngga ada, bahkan gue udah ngecek CCTV Kondo tapi ngga ada jejak Yedam sama sekali, kecuali tadi pagi dia berangkat sekolah" Jelas Doyoung selaku teman sekamarnya.
"Agaah!!" Teriak Yoshi sembari menjambak rambutnya sendiri.
Semua yang ada disana terdiam, mereka tidak tahu harus mencari Yedam kemana lagi.
"Ada satu tempat yang kita belum datengin atau hubungi" Ucap seseorang memecah keheningan.
"Dimana? Siapa?"
"Rumah Yedam, eomma Yedam"
"Oh iya juga kenapa ngga kepikiran dari tadi, tapi emang lo tau dimana rumah Yedam atau nomer eomma nya Yedam?"
"Engga sih..."
Yoshi terlihat semakin emosi mendengar ucapan Junkyu yang menyebalkan. Suasana kembali sepi tak ada satupun yang bicara, hingga tiba-tiba suara ponsel dari salah satu 11 orang yang berkumpul memecah kesunyian.
"Yedam?" Tanyanya kepada pemilik telefon yang berdering.
"Hah iya" Ucapnya langsung mengangkat panggilan dari orang yang hilang sejak tadi siang.
"Halo lo dimana dam? Kenapa belum balik ke Kondo?"
"Gue pulang ke rumah, kayanya hari ini dan besok gue ngga balik"
"Kenapa tiba-tiba?"
Yang ditanya malah tiba-tiba terdengar suara tangisan, meski lirih tapi Doyoung masih bisa mendengarnya.
"Kenapa malah nangis?"
"Lots speaker young" Ucap Yoshi.
"Dia m...a...ti" Ucap Yedam tidak jelas karena tangisnya semakin kencang.
"Siapa? Siapa yang mati?"
"James" Tangisan Yedam semakin kencang ketika mengucapkan sebuah nama.
Teman-teman Yoshi bingung siapa yang dimaksud Yedam sebenernya, sedangkan teman-teman Yedam malah tertawa walaupun sebenernya juga kasian mendengar Yedam menangis.
"James siapa? Appa nya?" Tanya masiho.
"Bukan"
"Turut berdukacita ya dam, gue perlu kesana?"
"Ngga usah, lagian percuma kesini lo ngga bisa lihat karena pemakamannya udah selesai"
"Gue matiin telfonnya, gue cuman mau ngabarin kalau gue ngga pulang. Jadi ngga perlu pada panik nyariin gue" Ucap Yedam langsung menutup telfonnya.
"Telat bego, semua orang udah panik!"
"Yang mati siapa? Sodara nya?"
"Bukan, anjing dia yang mati"
"Anjing!?" Ucap Yoshi, Ji-Hoon, Jung-Hwan, Jae-Hyuk, Haruto, masiho bersamaan.
"Anjing lo bilang? Anjing hewan maksudnya?"
"Iya anjing pudel nya Yedam mati"
"Ya tuhan!! Dia nangis dan tiba-tiba ngilang cuman gara-gara anjingnya mati?"
"Anjing pudel itu pemberian kakaknya yang udah meninggal"
"Maaf gue ngga tau...." Haruto seketika bungkam mendengar ucapan Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Boy
Fanfictionbxb area yoshidam hoonsuk jaesahi hajeongwoo hwanbby mashikyu