tiga

1.2K 198 17
                                    

| bonanza by Lcourage |
 


Tidak ada waktu untuk membalas pesan Baekhyun. Begitu Yeori membuka mata dan membacanya, dia langsung melesat keluar dari ruangan, seketika sadar hari sudah amat siang.

Pagi tadi dia memang ketiduran setelah menyelesaikan operasi darurat bersama salah satu dokter residen yang bertugas. Padahal niatnya ingin minum kopi sebentar, lalu pulang sambil membawakan sarapan untuk Baekhyun. Walaupun faktanya dia malah tidur di rumah sakit sampai jam 2 siang.

Kini pria itu bergegas pulang bukan hanya karena rasa bersalah, namun juga karena harga dirinya terluka.

Impoten? Apa-apaan?!

Tidak adakah cara lain bagi Baekhyun untuk menunjukkan amarahnya?

Kesal, Yeori terengah-engah begitu sampai lobby. Saat itulah ponselnya berbunyi. Dilihatnya nama Chanie di layar. Dan dia pun segera mengangkatnya.

“Kau tidak tidur dengannya?”

Yeori menghela nafas lelah usai dirinya mendudukkan diri di taksi yang berhasil dia dapatkan. “Aku ada operasi darurat semalam. Lupa memberitahunya. Dia sedang mandi. Dan aku terburu-buru.”

“Ck. Kalau begitu kau duluan sesuai kesepakatan kita. Aku sudah bersiap, tapi perjalanan ke rumah akan memakan banyak waktu. Bicaralah padanya baik-baik. Jangan sampai dia mengira aku mengabaikannya. Atau… berpikir bahwa…

“Iya, iya, aku tahu! Tidak ada satupun dari kita yang impoten. Kau tenang saja. Akan kusampaikan.” Mengabaikan tatapan sopir taksi yang tampak kaget, Yeori pun kembali berbicara. “Mau threesome tidak? Aku akan menunggu sampai—”

Tut. Tut. Tut.

Cih. Masih saja sok suci.” Yeori menyeringai, entah tengah menyusun rencana apa di kepalanya.
 

| bonanza by Lcourage |


Baekhyun merasa amat bersyukur memiliki beberapa orang maid yang tinggal terpisah di belakang rumah utamanya bersama si kembar. Nyonya Byun yang menyarankan hal ini agar para pekerja tidak mengganggu kehidupan rumah tangga sang putra, namun masih tetap bisa melayani serta menjaga di kala menantunya bertugas.

Rumah yang Baekhyun tinggali tersebut tidak terlalu luas. Ada 2 kamar tamu di lantai bawah. Dapur, ruang makan, serta ruang keluarga menjadi satu area tanpa sekat. Sementara ruang tamu ada di sebelahnya, terhalang dinding yang ditempeli foto besar pernikahan Baekhyun dan si kembar. Dua kamar utamanya berada di lantai atas, dipisah oleh ruangan terbuka yang dijadikan tempat menonton dengan layar TV raksasa. Ada juga rooftop teduh yang dijadikan tempat bersantai serbaguna. Garasi yang memuat 3 mobil ada di bagian depan rumah, lalu halaman belakangnya terdapat kolam renang ukuran sedang. Di sudut rumah, bersisian dengan taman bunga kecil, terdapat bangunan yang dijadikan tempat tinggal para maid serta koki.

Di sanalah Baekhyun berada saat ini.

“Aku mau berenang. Tolong siapkan minuman yang segar juga camilan.”

“Tuan Muda tidak perlu kemari, hanya perlu menelepon.”

“Tak apa. Toh sekalian aku ke belakang untuk berenang.”

Bohong.

Sebenarnya Baekhyun merasa kesepian, juga terbuang. Sudah orang tuanya berkata muak, mertuanya juga tampak cuek, suaminya apalagi. Entah eksistensi Baekhyun masih dianggap atau tidak. Pesannya saja cuma dibaca tanpa diberi tanggapan.

Mungkin setelah selesai berenang, Baekhyun akan sungguhan mengurus berkas cerainya dengan si kembar, sehingga perkataannya di grup chat siang tadi tidak akan berakhir menjadi ancaman kosong belaka.

“Tidak apa-apa, Byun Baekhyun. Tidak apa-apa. Kau akan baik-baik saja. Walaupun bukan chaebol sepertimu, tapi saat bercerai nanti kau akan tetap dapat uang banyak dari si kembar Park sialan itu. Jadi santai saja.”

Kira-kira setengah jam berada di dalam kolam, Baekhyun dikejutkan oleh seseorang yang ikut menceburkan diri bersamanya. Dengan panik dirinya mencapai permukaan air, lalu mengedarkan pandangan sambil terengah-engah.

Seseorang itu kini tengah mendekatinya di dalam air, menarik pinggulnya dengan keras ke bawah, lalu menciumnya dengan brutal.

Baekhyun nyaris pingsan ketika akhirnya lolos dari jeratan orang itu.

Kau…” desisnya murka.

Ah, kebetulan sekali aku belum mandi. Melihatmu tengah berenang, jadi sekalian saja.”

Baekhyun menyipratkan air dengan kesal, lalu dia berenang ke tepian kolam. Namun belum sempat naik, tubuhnya sudah ditarik kembali ke dalam air.

“Apa yang—”

“Kau bisa merasakannya?”

Baekhyun melenguh ketika bagian bawahnya digesek oleh sesuatu yang keras dan besar, masih terbungkus rapi di dalam celana. Kedua netranya seketika melebar.

Tidak mungkin, kan?

“Aku tidak impoten. Jadi, jaga ketikanmu, beautiful.”

| bonanza by Lcourage |

 

A/N:

Masih belum memenuhi target, jadi mau aku ulur dulu 😆

Kira-kira siapa tuh yang nyampe duluan? Ayok tebaaaak!!!

191222

bonanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang