lima 🔞

1.7K 159 19
                                        

| bonanza by Lcourage |
 

Sandwitch yang masih sisa setengah lagi, Baekhyun abaikan. Dia tengah menimang, pilihan apa yang harus dibuatnya. Sebenarnya sederhana saja, mengapa tidak mengikuti rencana mereka? Bergilir akan membuat semuanya lebih mudah. Tapi rasa penasaran masih saja menghantuinya. Terlebih Baekhyun merasa tidak enak pada Chan yang sengaja mengalah hanya karena dia adalah seorang kakak.

Namun bisakah Baekhyun melayani mereka dalam waktu bersamaan? Tadi saja dia sampai kewalahan menghadapi Yeol yang hanya mencium dan menggoda selangkangannya.

Eung…” Pada akhirnya Baekhyun sampai pada sebuah keputusan. “Kita lanjutkan saja yang tadi.”

Yeol menyunggingkan senyumnya, senyum yang tak biasa, yang seketika menghantarkan gelenyar aneh pada suami mungilnya.

“Kita mulai sekarang, baby. Bersiaplah!”
  

| bonanza by Lcourage |
 

Kamar utama di lantai 2 menjadi pilihan Baekhyun dan Yeol untuk melaksanakan ritual yang tertunda. Lampu pun dimatikan, lalu jendela di tutup tirainya. Namun karena masih sore, suasana kamar jadi tak terlalu gelap.

Yeol melucuti pakaian Baekhyun sambil menciuminya dengan beringas di atas ranjang. Lidahnya menginvasi mulut si mungil, mengobrak-abriknya tanpa ampun. Lenguhan putus asa pun terdengar disela desahan yang tertahan. Terutama saat Yeol berhasil menelanjanginya.

Tangan pria itu tak diam saja. Sudah banyak tempat yang sengaja dia gerayangi dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Baekhyun yang pasrah telah memudahkan aksinya. Suami mungilnya itu sungguh patuh tanpa perlu disuruh. Kini dia terkulai di atas ranjang dengan kaki terbuka, dikungkung Yeol di atasnya.

“Bantu aku melepas semua penghalang ini,” bisik sang dominan seduktif, tepat di samping telinga Baekhyun.

Satu persatu kancing kemeja Yeol dibuka. Jemari lentiknya yang gemetar membuat Baekhyun sedikit kesulitan. Apalagi Yeol tidak mau diam. Kedua netranya yang telah diselimuti kabut nafsu memandang Baekhyun tepat di mata, tapi lagi-lagi tangannya sudah menjelajah ke mana-mana. Paha dalam Baekhyun menjadi incarannya kali ini.

“Aku tahu suamiku sangat cantik. Chanie yang dingin itu bahkan mengakuinya. Tapi aku tidak tahu, kau bisa secantik ini saat berada di bawahku.”

Baekhyun memalingkan wajahnya yang merah padam mendengar pujian tersebut, bersamaan dengan kancing terakhir yang berhasil dia lepaskan. Yeol pun memamerkan tubuh bagian atasnya yang sempurna. Dada bidang, bahu lebar, otot biseps yang terbentuk sempurna, dan perut six pack-nya.

Sekilas saja melihat dari ujung matanya, Baekhyun nyaris meneteskan liur dengan deras.

Baby, lihat kemari! Kau harus menyentuhnya dan menghafalkan tiap lekuknya. Barangkali kita akan melakukan threesome, kau harus tahu siapa yang sedang kau sentuh dan tengah menyentuhmu.”

Blush.

Baekhyun berubah menjadi kepiting rebus.

Merah.

Seluruh wajahnya merah sempurna, bahkan hingga ke telinga juga lehernya, persis seperti surainya. Yeol pun terkekeh dan kembali berbisik dengan suara husky-nya yang dalam.

How cute!” ucapnya sambil membuka kain terakhir yang menutupi tubuhnya. “Aku harap kau tidak kaget saat kembali menatap ke arahku.”

Tidak tahu apa maksudnya, Baekhyun pun melirik suaminya itu diam-diam. Sungguh di luar nalar! Dia tahu milik Yeol itu besar. Tapi melihatnya langsung seperti ini… Baekhyun tak bisa berkata-kata selain terkesiap kaget.

Bisakah torpedo itu masuk ke lubangnya?

“Jangan takut. Aku akan mempersiapkanmu dengan baik.”

Yeol kembali menyerang bibir Baekhyun, turun ke lehernya, lalu menuju puncak dadanya yang tegang. Dia jilat satu persatu hingga lenguhan panjang Baekhyun terdengar. Saat itulah satu jarinya mencari lubang di bawah sana. Ketika menemukannya, Yeol pun menyeringai senang.

“Basah,” ucap Yeol di sela permainan lidahnya di dada Baekhyun. “Haruskan aku langsung masuk? Atau kau perlu lube?”

Kenapa? Batin Baekhyun. Kenapa dia harus bertanya seperti itu? Kenapa tidak langsung masuk saja? Atau kalau dia mau berbaik hati, kenapa tidak angkat bokongnya, lalu ambil lube sialan itu dengan segera?

Nghh~ Berhenti… menggodaku.”

I need your consent, baby.

Sialan! Dia pasti sengaja, Baekhyun tahu itu.

Ibu jari Yeol bergerak-gerak di pintu masuknya. Tidak segera masuk, tapi juga enggan pergi. Tiap kali gerakannya menyapu rekrum Baekhyun, secara refleks dia akan membuka dan menutup lubangnya.

Masuk, sialan!

Ingin sekali Baekhyun mengatakannya.

“Aku tahu, aku tahu, sayang. Kau sudah tidak sabar,” ucap Yeol yang seketika berhenti menggerakkan ibu jarinya. Netranya kembali menyorot iris coklat Baekhyun yang sayu. “Tapi aku punya ide bagus yang pastinya akan kau sukai.”

Belum sempat bertanya apa maksudnya, Baekhyun merasakan pinggulnya diangkat, lalu kedua kakinya diletakkan di atas bahu Yeol, dan pria itu tenggelam di lubangnya.

Itu adalah pertama kalinya seseorang menjamah bagian privasi Baekhyun sejauh itu.
 

| bonanza by Lcourage |
 

A/N:

Double update gak nih?? Sorry kemarin absen...

211222

bonanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang