Malam pertama

1.8K 258 246
                                    

Cerita ini emang seringan itu aku bikin. Dan ga ada konflik gede. Emang kalian mau konflik yang kaya apa?

Pelakor apa restu? 😝











“Udah kenyang? Mau tidur sekarang?” tanya Taehyung.

Piring styrofoam yang dipakai untuk menadahi daging panggang yang sudah masuk ke perut semua hampir jatuh dari tangan Lalisa ketika remaja itu dengan canggung berusaha menutupi setengah pahanya yang sejak tadi terekspos angin malam.

Mereka sekarang ada di kamar hotel Taehyung. Taehyung minta Lalisa malam ini tidur disini bareng dia biar nanti pas mati lampu lagi Lalisa ga repot teriak.

Sebelum ke hotel tadi mereka berdua nyempatin diri buat beli makan malam karena emang laper.

“S-sikat gigi dulu ya, mas.” jawab Lalisa dengan terbata.

Duh, siapa yang nggak akan terbata kalo kulit setengah lengan dan setengah paha yang ngga ketutup kain diliatin sama laki-laki ganteng mapan kaya raya modelan Taehyung.

Apalagi tadi pertanyaannya ‘mau tidur sekarang’ itu bikin Lalisa deg degan.

Pasalnya mereka ini baru aja memperjelas status mereka yang lebih dari sekedar pacaran.

Kata Rose kalo pacaran itu pasti nganu. Apa Lalisa dan Taehyung bakal gitu juga?

Apa benar keperawanan Lalisa akan hilang malam ini? Apa benar prediksi Rose kemarin-kemarin pas mereka bahas ukuran Jungkook yang menyerempet ke Taehyung kalo ukuran yang iya-iya beneran gede dan berurat?

Apa Lalisa bakal hoobla-hoobla malam ini?

Lalisa berjalan cepat ke kamar mandi setelah dengan susah payah berusaha menutupi perasaan canggung yang menyelimuti sekujur tubuh.

Air dingin dari wastafel yang hampir membasahi seluruh kaus longgar yang Lalisa kenakan untungnya berhasil meredam pikiran joroknya yang iya iya. Dengan tangan sebelah menggenggam sikat gigi yang sudah diberi odol, tangan Lalisa yang lain meraih kerah kaos untuk di endus dikit, mengecek apa bau atau ngga soalnya kan abis makan.

“MAS TAEHYUNG?!” Lalisa terlonjak dari posisinya berdiri di depan cermin wastafel kamar mandi, tepat ketika mengangkat kepala dan melihat bayangan Taehyung tiba-tiba sudah berdiri disebelahnya, mengoles odol ke sikat gigi yang ngga diduga warnanya pink pastel terlalu unyu untuk ukuran Kim Taehyung yang bertelanjang dada.

“Baju saya bau keringat, Lisa. Dari pagi pake itu terus. Saya agak sensitif sama bau, jadinya saya copot dulu baru sika gigi. Kenapa kok kayanya kamu kaget banget gitu?”

Nada bicara Taehyung sok innocent banget, kaya ngga tau aja itu perut papan cucian harusnya ga diekspos sembarangan apalagi didepan anak perawan macem Lalisa Manoban.

“Oh, g-gitu ya mas. N-ngga apa-apa kok, cuma kaget aja m-mas Taehyung udah tiba-tiba disini hehe.”

“Ya udah, sikat gigi dulu yang benar ya.” ucap Taehyung enteng sambil mengusap rambut Lalisa.

Mampus, Lalisa makin ngga konsen jadinya. Lisa menyikat giginya cepat-cepat dan buru-buru keluar dari kamar mandi.

Lalisa kembali ke kamar dan menggulung diri dengan selimut di pojokan kasur yang paling jauh dari pintu kamar mandi.

Taehyung belum keluar, malah terdengar bunyi gemericik air shower dari dalam kamar mandi.

Mas Taehyung beneran siap tempur ini mah, pikir Lalisa.

Memejamkan mata pura-pura tidur mungkin akan menyelamatkannya dari niat Taehyung untuk hoobla-hoobla malam ini. Bukannya Lalisa ngga pengen nolak, Lisa mau nolak, toh emang Lisa juga belum siap. Masalahnya Lisa sanggup nolak apa ngga.

Mockingbird Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang