Halo, Lalisa

1.7K 291 89
                                    

Lalisa udah merebut ponselnya dari tangan Rose, takut Rose mendadak kepikiran untuk menelepon daddy-nya sendiri dan minta uang jajannya ditambah kalau nggak mau Rose daftar jadi sugar baby dari calon daddy Lalisa.

“Napa? Takut gue ambil?” Rose seperti membaca pikiran Lalisa ketika gadis itu merebut kembali ponselnya dari jemari Rose, lalu didekap dengan erat didepan dada.

Lisa ngangguk kecil, takut takut.

Rose ngakak, “Engga bakalan. Gue engga bakal mau sama daddy lo bukan tipe gue, mas Jungkook mah udah paket komplit.” Rose menepuk bagian sofa di sebelahnya yang kosong, mengisyaratkan Lisa untuk duduk.

Lalisa sedikit lega karena Rose bilang nggak tertarik. Lalu gadis sembilan belas tahun itu duduk dengan patuh di sebelah sahabatnya.

“Lo yakin mau yang itu?” Rose menanyai Lisa dengan wajah serius.

Lisa langsung menyalak galak, “Lo mau ngeledekin selera gue?!”

“Anjing ngegas.” Rose mengelap wajahnya yang kena cipratan ludah Lisa dan memeperkan balik ke celana pendek Lisa. “Gue nggak mau bilang gitu, gue cuma mau bilang kalo daddy lo ganteng parah.”

“Ya sorry sih ya, gue dapet yang lebih ganteng dari daddy lo.”

Rose seriusan mau ambil raket nyamuk dan nyetrumin ke Lisa karena bilang daddy Jungkook nggak seganteng calon daddy-nya Lisa, untunya Rose masih sabar.

“Ga gitu juga maksud gue. Udahlah, mending lo nggak motong omongan gue. Gue cuman takut kalo dia ini masang foto profilnya Kim Taehyung buat ngejerat sugar baby pemula kayak lo.”

“Lah kan lo bilang dia Kim Taehyung!”

Rose rolling mata malas, polos amat sih.

“Iya, emang. Gue takut dia yang ngeswipe right lo cuman pake muka Kim Taehyung, secara ni pilot terkenal plus kaya raya. Ngapain coba pake nyari sugar baby gini? Bisa aja aslinya dia itu om-om empat puluhan atau bahkan lebih tua, yang gendut dan jelek, mucikari jablay jablay atau gigolo.” terang Rose.

Lisa bergidik ngeri, tapi ternyata Rose juga belum selesai.

“Atau jangan-jangan, dia itu cuma orang biasa yang sama sekali nggak ganteng dan kaya raya, cuma pengen ketemu lo dan malah jadi stalker gitu, terus bisa aja lo di teror.”

Lisa memukul lengan Rose kuat kuat sampai Rose mengiris kesakitan, gitu-gitu Lisa juga cewe kuat pukulan yang powernya maksimal nggak main-main sakitnya, bisa memar sampai besok.

“Kok lo nggak bilang sih, kalo jadi sugar baby konsekuensinya bisa gitu juga?”

“Ya maaf, gue lupa lo goblok—,” kali ini paha Rose yang jadi sasaran pukulan Lisa. “polos! Maksud gue polos! Polos sama goblok beda tipis!” seru Rose meminta ampun.

Rose lanjut bicara lagi setelah Lisa tenang dan perihnya pukulan Lisa di kulit mulai mereda. “Pokoknya, intinya hati-hati catfish.”

“Hati hati ikan lele?”

Kalau nggak sayang sama Lisa, udah fix di lempar dari balkon apartemen mereka yang ada di lantai lima belas itu.

“Catfish itu maksudnya orang yang pura-pura jadi orang lain yang lebih ganteng atau cantik, biar orang lain tertarik gitu. Ya semacam penipu, gitu lah! Tapi pake foto profil dan biasanya di media sosial online.”

Lisa mengangguk-angguk paham. “Terus, ini gue harus gimana? Langsung ajak ketemuan aja?”

“Jangan.” kata Rose, “Lo chat dulu kek, telpon dulu, vidcall baru kalo beneran oke, ketemu. Usahain jangan lo yang minta telpon atau vidcall, karena kalo daddy lo yang minta, lo bisa pasang harga langsung.” Rose mengedipkan sebelah matanya. Kalau masalah duit, emang Rose juara sih.

Mockingbird Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang