ONE SHOT [21+]

My Younger Brother [Ari - Biya] 03

My Younger Brother [Ari - Biya]

tags : sister-brother related, younger brother/elder sister, college life, cheating

***

Ari ingin memiliki Biya —kakaknya, seutuhnya

***

"Ari bangsaat!!!" teriak Biya ketika Ari menyingkirkan bantal yang menghalangi pemandangannya.

Panik melanda Biya dengan begitu hebat karena bagian bawah tubuhnya hanya memakai celana dalam. Ia tidak bisa berpikir jernih untuk menghentikan Ari. Satu-satunya yang terpikirkan hanyalah membuat Ari kesal.

"Lo gak akan bisa bikin gue puas. Lagian lo masih kecil. Gue gak nafsu sama sekali liat lo!" ejek Biya kemudian.

Ari merasa keki mendengar ucapan Biya yang seolah memandang rendah dirinya. Tapi justru malah itu yang membuatnya ingin membuktikan bahwa ucapan Biya salah. Maka tanpa berniat menunggu persetujuan Biya, Ari langsung menarik tanktop yang Biya gunakan ke atas, memperlihatkan dadanya yang tidak terlindungi oleh bra.

Biya terlihat kalut dan langsung memeluk dirinya sendiri agar Ari tidak menikmati pemandangan yang cowok itu inginkan. Namun apa yang Biya lakukan tidak membantu banyak karena di situasi ini, posisinya sangat merugikan. Ari sekarang kembali melihat ke arah tubuh bagian bawah Biya.

Tangan Ari menekan-nekan bagian tengah celana dalam Biyadan menariknya, membuatnya jadi segaris tipis dan terjepit pada belahan vaginanya.

"Sakit!" pekik Biya. Menolak mengakui bahwa apa yang Ari lakukan saat nyatanya membuat vaginanya berdenyut merasa nikmat.

Satu tangan Ari menahan tubuh Biya. Sementara satunya lagi berada di selangkangan Biya, mengesampingkan celana dalam cewek itu, dan memperhatikan vagina yang memerah dan basah. Tangan Ari menekuk kedua kaki Biya dan memperjelas pandangannya pada vagina tembam yang sudah becek.

Ari kembali menatap Biya.

"Kita buktiin mana yang bikin lo bisa orgasm. Kontol gue apa cowok-cowok lo?" ucap Ari sambil tersenyum.

"A-ari lo ngapain!!"

Biya mendesah tertahan begitu Ari merendahkan kepalanya, menghadapkan langsung wajahnya dengan vagina becek milik Biya dan menghirup napas dalam di sana.

"Ari!" Biya menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan desahan ketika jari telunjuk dan jempol Ari melebarkan labia miliknya dan memandangi lipatan vaginanya yang merah merekah.

Satu kecupan dilayangkan Ari pada lipatan vagina Biya terbuka berkat jarinya. Satu desahan yang panjang tidak kuat lagi Biya tahan ketika Ari memberikan jilatan di sepanjang lipatan vaginanya.