ONE SHOT [21+]

Her Life [Kevan - Laura] 01

a.n padahal yang My Younger Brother belum aku lanjutin yaa, udah main upload judul baru aja :'D 

***

Her Life 01

***

Tag: fantasy, transmigrasi, highschool, mature content

Seorang cewek terbangun di tubuh cewek lain berumur tujuh belas tahun di universe yang berbeda dari dunia tempatnya berasal. Ingatan terakhirnya adalah ia tenggelam tepat di hari ulang tahunnya yang ke-23. Berita baiknya, ia masuk dalam salah satu cerita wattpad yang ia suka. Dan berita buruknya, ia hidup sebagai Laura, adik tiri dari Kevan —pemeran utama cowok yang ia dambakan, bukan sebagai Melan —pemeran utama cewek yang nantinya akan menjadi pasangan  Kevan.

***

Laura.

Laura.

Laura.

Cewek itu merapalkan berapa kali nama dari tubuh yang jiwanya tempati sekarang. Meskipun masih tidak percaya bahwa transmigrasi itu nyata, namun bukti yang ada tidak bisa menyangkalnya. Ia bisa gila jika terlalu memikirkan letak logisnya kejadian ini.

Kini ia memiliki dua ingatan. Ingatan sebagai dirinya sendiri dan ingatan yang dimiliki Laura asli. Benar-benar mengagumkan karena kini ia seperti mengulangi kehidupan sebagai siswa SMA.  Ia tidak peduli jiwa Laura yang asli ada di mana sekarang. Yang penting ia bisa menjalani kehidupan yang ia dambakan sebagai cewek cantik dan berasal dari keluarga kaya. 

Berkali-kali ia mematut diri di cermin. Ia bahkan memegangi tubuhnya sendiri, memastikan bahwa ini bukan mimpi. Wajah yang cantik, suara yang memikat, serta tubuh yang cukup seksi untuk ukuran anak sekolah membuatnya tidak berhenti tersenyum sejak tadi. Ini seperti mimpi menjadi nyata. Tidak pernah ada di imajinasinya untuk berada dalam kehidupan se-privilese ini. 

Namun senyumnya luntur ketika mengingat alur cerita asli bahwa ia bukanlah pemeran utama. Di akhir cerita, ia tidak bersatu dengan Kevan karena memang dari awal tidak pernah ada loveline antara dirinya dan Kevan. Ia hanya pemeran pendukung untuk character development para pemeran utama.

"Laura. Nanti kamu telat lho kalo gak sarapan sekarang."

Suara dari lantai satu mengagetkannya, membubarkan semua lamunan di kepala. Ia sempat terdiam sejenak sebelum menyadari bahwa kalimat itu ditujukan untuknya.

Benar.

Sekarang, Laura adalah dirinya. Dirinya adalah Laura. 

Mentalnya sudah berusia dua puluh lima tahun. Ia yakin bahwa dirinya bisa mengobrak-abrik jalan cerita ini sesuai yang ia inginkan.