CAMGIRL [AMEL] 01-06

11.4K 118 8
                                    


***

Full di KK sebanyak 6 part.

Bisa beli paket

Sebagai pertimbangan: ini tipe ceritanya kayak HONEY jadi endingnya ya mirip2 kayak itu.

***

tags

harsh words, camgirl, defloration, sex without protection, non-con, humiliation, rough sex, threesome, anal sex, Dead dove!

****

blurb

Demi menambah penghasilan, Amel yang masih sekolah mencoba live streaming di situs dewasa. Namun ternyata ia kepergok oleh Arlan, mahasiswa semester akhir penghuni kos di kamar lantai dua rumahnya.

Amel juga terpaksa terlibat dengan Erkan—kembaran Arlan.

***

Preview 

Sore itu, Arlan tentu tidak salah lihat ketika ia memasuki kamar Amel dan mendapati cewek itu tengah meremas dadanya sendiri sambil melihat ke arah webcam yang terpasang di monitor PC.

Berkali-kali Arlan memastikan bahwa pandangannya tidak salah sama sekali. Atau ia sedang tidak berimajinasi sama sekali. Terakhir kali memeriksa ke dokter, matanya masih sehat.

Amel terlihat sangat gugup saat membelakanginya. "Kenapa gak ketuk dulu!!???"

"Lo ... ngapain?" tanya Arlan.

Arlan lalu bergerak mendekat. Lalu ia mengangguk paham tentang apa yang terjadi. Tentang apa yang tengah Amel lakukan mungkin sesuai dengan dugaannya setelah melihat semua bukti yang terpampang nyata ini. Cewek ini adalah camgirl.

Arlan tersenyum lebar. Telah memetakan skenario yang akan ia lakukan.

"Gue gak nyangka lo cewek beginian, Mel." Arlan terkekeh.

"Ihh! Keluar dari kamar aku!!" ucap Amel setengah berteriak. Tidak ingin terlalu keras karena ia tidak mau ada orang lain tahu apa yang sedang terjadi dan mungkin akan mencampuri urusan ini.

"Mau gue bantuin gak?"

Amel menggeleng.

"Lo butuh uang apa cuma sekedar hyper?"

"Aku gak hyper!"

Arlan kembali tertawa kecil. Menikmati ketakutan dan kegugupan Amel saat ini yang masih tidak mau menghadap ke arahnya. Dengan semua kesempatan yang ada, Arlan tidak ingin mundur. Ia ingin memanfaatkan itu demi mencicipi tubuh Amel.

"Gue serius. Gue bantu aja sini."

"Gak mau!"

Arlan lalu memutar kursi gaming itu, memaksa Amel untuk berhadapan dengannya. Arlan meneguk ludah sempat tertegun melihat penampilan Amel sekarang. Berbalut seragam ketat dengan puting yang terlihat menonjol. Dan juga rok pendek yang mungkin hanya sebatas vagina.

Amel yang tersentak karena tindakan Arlan buru-buru memeluk dirinya sendiri. Menyembunyikan bagian depan tubuhnya yang ditatap Arlan cukup lama.

Ujung bibir Arlan terangkat membentuk senyum kecil. Ia menjilati bibirnya sendiri. Raut wajah seolah sedang mengontrol tubuh untuk tidak bertindak apapun saat ini.

"Gini aja gimana. Lo terima bantuan gue dan gue gak bakal ngomong apa-apa ke siapapun tentang ini. Termasuk ke mama lo."

Amel menggigit bibirnya dengan kuat. "Kakak ngancem aku?"

Arlan tersenyum lebar. "Terserah lo, sih nganggapnya gimana."

Arlan punya segudang ide menarik yang rasanya sayang untuk dilewatkan— terlebih bagi manusia kelebihan hormon seperti dirinya. Namun siapa yang mengira bahwa permainan kali ini benar-benar memacu adrenalin.

Lusanya, Amel kembali melakukan live streaming untuk yang kedua kalinya. Kali ini tidak sendirian seperti sebelumnya. ada Arlan yang duduk di sampingnya. Cowok itu terlihat begitu santai dan bahkan tidak menggunakan topeng sama sekali untuk menyembunyikan wajah.

Amel menghela napas. Terpaksa melakukan ini karena tidak ingin Arlan menyebarkan kelakuannya. Amel merutuki dirinya sendiri yang ceroboh tidak mengunci pintu kamar.

Tapi sekarang nasi telah menjadi bubur.

Berapa kali pun Amel menyesal, keadaan tidak akan berubah. Ia harus menjalani semua ini sampai Arlan bosan. Amel bahkan sangsi cowok itu bisa merasa bosan. Karena sorot mata pada wajah tampan itu terlihat ingin menerkamnya saat ini juga.

Ketika Amel berimajinasi memiliki hubungan dekat dengan Arlan dan Arkan, bukan hal seperti ini yang ia inginkan.

***

Ingat ini tipe endingnya kayak cerita HONEY.


ONE SHOT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang