CHAPTER -14

177 18 2
                                    

HALLO EVERYONE

WELCOME BACK TO MY FIRST STORY



HAPPY READING

🕊️🕊️🕊️

Sinar mentari yang hangat, kini telah berganti peran menjadi sorotan sinar panas yang sangat menyengat. Suara kicauan burung, kini telah di ambil alih oleh suara-suara kendaraan yang berlalu lalang di jalananan.

Dan kini, pemuda tampan itu sedang terduduk di salah satu kursi, yang berhadapan langsung dengan fentilasi kamar tersebut. Saat ini perasaan dewa sangat begitu gelisah. Dia terus berfikir, apakah dia harus pulang? Atau tetap menginap disini?. Di rumah wanita paruh baya yang sudah dia anggap sebagai ibu keduanya itu.

"Aduh.. gw pulang ga yah?" Gumam nya.

"Kalau gw pulang.. pasti bakal di marahin sama ayah. Tapi... Kalau gw gak pulang, gak enak juga sama ibu." Lanjut nya.

Tok tok tok...

"Wa?.. ini ibu. Ibu boleh masuk?" Tanya orang yang berada di balik pintu itu.

"Boleh bu, masuk aja. Gak dewa kunci." Saut dewa.

Lantas pintu yang sedari tadi tertutup itu, kini terbuka dan menampakan seorang wanita paruh baya, yang kini sedang berjalan menghampiri dewa.

Wanita itu langsung menghampiri dewa dan mendudukan bokongnya di kursi yang bersebelahan dengan pemuda itu. "Wa... Ada yang lagi di pikirin?, Kok kaya gelisah gitu?" Tanya bi dian.

Dewa yang mendengar itu sontak langsung menatap wajah wanita paruh baya itu, lalu menaikkan kedua ujung bibir miliknya. "Hehe.. Enggak ada kok bu. Gak ada yang dewa pikirin." Jawab dewa.

"Gak usah bohong wa..., Ada yang mau di ceritain sama ibu?" Tawar wanita paruh baya itu.

Dewa menundukkan kepalanya kembali, sembari memainkan jari tangan nya. "Eumm..., Bu?" Panggil dewa secara pelan. Dengan spontan wanita paruh baya itu menoleh ke arah dewa.

"Kalau... Nanti, d-dewa mau nginep di rumah ibu lagi, b-boleh?" Tanya dewa dengan sedikit terbata-bata.

Wanita paruh baya itu diam, dia tak menjawab pertanyaan dewa. Dia malah melentangkan tangan nya, memberi ruang untuk dewa masuk kedalam dekapannya.

Dewa yang melihat itu, tentu saja dengan segera mendekatkan dirinya dan langsung masuk ke dalam dekapan tubuh rungkuh wanita paruh baya itu.

Bi dian mengelus surai rambut hitam milik dewa dengan penuh kasih sayang, "Tentu boleh dong..., Dewa mau tinggal disini juga gapapa. Dewa kan udah ibu anggap kaya anak ibu sendiri, masa gak boleh?" Jawab bi dian dengan begitu halus.

"Tapi, dewa takut ngerepotin ibu?" Katanya.

"Gak ada yang di repotin sayang..., Justru ibu seneng, rumah ibu jadi rame. Kan dewa tau sendiri, ibu disini cuman berdua sama pak de. Anak ibu udah nikah, dan dia ikut sama suaminya. Jadi disini sepiiiii banget." Tutur nya.

"Jadi.. kalau dewa mau nginep disini, dewa langsung datang aja kesini. Pintu rumah ibu kebuka lebar kok buat anak ibu ini." Wanita paruh baya itu mencolek dagu pemuda itu.

DEWA SANJAYA DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang