CHAPTER-01

718 34 0
                                    

Hai,ini cerita pertama gw semoga kalian suka ya
comment and vote
Thank you🕊️

"

OK HAPPY READING

"

Suara kicau burung di pagi hari sudah menyambut dewa untuk segera terbangun dari bangunan mimpi yang sangat indah baginya.

Mimpi adalah salah satu keadaan dimana dewa merasa sangat amat bahagia,senang dan juga tenang. Karena di dalam mimpi dia bisa tertawa lepas, dia bisa berlarian dengan bebas tidak ada rasa sakit yang ia dapati di dalam hati maupun fisiknya.

Tapi dewa sadar. dia harus segera terbangun dari mimpinya dan bersiap untuk melaksanakan segala hal pada hari ini. walau dia yakin pasti tidak akan ada hal yang lebih bahagia selain dalam mimpi.

"Aaaaa(menguap) sudah pagi saja." ucap sang dewa sembari menggeliat. dengan suara khas bangun tidur.

Setelah rasa cukup nyawa yang telah dewa kumpulkan, dewa segara bangun dari tempat tidurnya, dan bersiap menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh badannya.

•🕊️•


Kini dewa sudah rapih dengan seragam nya. dewa berjalan menuju ruang makan dimana ayah,bunda dan dikta sudah berada disana terlebih dulu.

''pagi semua.'' sapa dewa kepada semua anggota keluarga yang sudah berada di meja makan. Namun tidak ada respon atau balasan yang dewa dapatkan.

"Dew-dew, dah tau gakan ada yang jawab, masih aja nyapa" batin dewa.

Dewa mendudukan bokongnya di kursi  kosong yang berada di samping dikta, dan langsung mengambil makanan yang sudah tertata rapi di atas meja makan tersebut.

Dewa mengambil beberapa sendok nasi dan beberapa lauk pauk yang sudah terhidang di atas meja makan. Dewa mengambil satu ayam goreng dengan sedikit sambal buatan bundanya.

Dewa mulai menyantap makanan yang sudah ia ambil, dan segera untuk menghabiskan nya. Ketika dewa sedang asik menyantap makanan tersebut, atensinya kini berfikir kepada tugas yang semalam belum sempat dia bereskan. ''aduh tugas gw kan belum selesai waktu tadi malem.'' ucap dewa didalam hati nya.

Setelah menghabiskan makanannya yang ada di atas piring. dewa berjalan menuju dapur untuk mengambil minum dan menyimpan piring kotor di atas tempat pencucian piring. Dewa balik kemeja makan dan segera berpamitan kepada semua anggota keluarga yang ada di meja makan.

"Bun,yah aku berangkat dulu yah." pamit dewa sembari mengambil tas nya yang dia simpan di tepi kursi. Lagi-lagi tidak ada jawaban dari sang kepala keluarga, hanya ada satu orang yang menjawab yaitu SARA, iya dia adalah bunda dari 2 bersaudara tersebut.

"IYAH DEWA, HATI-HATI YAH" ucap sara.

Oh iya! Tidak semuanya membenci dewa di keluarga dirgantara, ada bunda yang tulus menyayangi nya. Dengan adanya bunda dewa merasa lebih semangat untuk menjalani hidup di dalam KELUARGA DIRGANTARA.

Dikta juga sebenarnya baik kepada dewa, hanya saja sifatnya yang begitu cuek yang membuat dewa beranggapan jika kaka satu-satunya itu juga tidak menyukai kehadiran nya di keluarga dirgantara.

DEWA SANJAYA DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang