CHAPTER-07

288 26 0
                                    

HALLO EVERYONE

WELCOME BACK TO MY FIRST STORY



HAPPY READING



🕊🕊🕊️

Minggu, 23 april 2022.

Hari dimana semua orang merasa bahagia atas kehadirannya. Hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua orang, yang setelah enam hari mereka memperkerjakan anggota badannya. Melawan rasa malas, melawan rasa kantuk demi sebuah pencapaian yang harus mereka perjuangkan.

Kini seluruh anggota keluarga kecil dirgantara sedang bersiap-siap, untuk melakukan kunjungan ke rumah santika. Santika merupakan ibu dari setya Purnomo dirgantara atau omma (nenek) dari deea dan juga dikta.

"Dikta, kamu udah siap?" Tanya setya yang melewati kamar dikta.

"UDAH PAH, SEBENTARRR.." Triak dikta.

Setelah semua nya siap, mereka ber kumpul di ruang tamu guna memastikan bahwa tidak ada barang bawaan yang tertinggal. Dirasa sudah siap semua kini mereka bergegas untuk masuk ke dalam mobil.

Saat sara hendak mengambil sebuah kantong yang berada di atas meja makan, dia baru menyadari kalau sedari tadi dia tidak melihat kehadiran si bungsu.

"Ekh-.. Mas sebentar. Dewa kemana ya?" Tanya sara yang memberhentikan pergerakan setya dan dikta.

"Ouh iya, dewa kemana bund?" Tanya dikta yang baru menyadari akan hal itu.

"Masih di kamar kali?, dikta coba susulin adek kamu!, lemot banget si jadi anak!" Timpal setya dengan wajah malas yang terpampang.

"Oke, sebentar ku susulin dulu." Dewa berlari meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamar sang adik yang berada di lantai dua.

Tok tok ..

2 kali..

Dan sekarang yang ketiga kalinya dikta mengetuk pintu kamar si bungsu. Namun tidak juga mendapatkan respon dari si empu.

"Dek?.. Kata ayah mau ikut ga kerumah omma?" Hening, tidak ada sahutan dari si empunya.

"Dewa? Lu masih tidur?"

"DEWA!?" Dengan nada yang sedikit meninggi.

"Yaudah gw tinggalin ya. Gw tinggal lo disini sendirian!." Lagi-lagi dikta tidak mendapatkan jawaban dari si bungsu.

"DIKTA UDAH BELOM? LAMA BANGET!, KALAU DIA GAK MAU IKUT YAUDAH TINGGALIN AJA. UDAH SIANG INI!." Ujar setya yang berada di lantai utama.

Dengan rasa kesal dikta meninggalkan kamar dewa. Membiarkan adik satu-satunya itu sendirian berada di kamar sana.

"Gimana sayang, dewa gak mau ikut?" Tanya sara kepada dikta yang kini ada di samping nya.

"Ga tau bund?, kayanya dia masih tidur tadi abang panggil-panggil dia ga nyaut." Jawab dikta dengan menaikan kedua pundak nya.

"Yasudah, kita tinggalin aja dia!. paling juga begadang lagi tu anak! makannya sekarang masih tidur."

Keduanya mengangguk. karena ya memang ini sudah terlalu siang untuk menuju surabaya, apalagi ini hari minggu pasti jalanan akan macet sekali. Kalau menunggu dewa bangun atau membangunkan dewa yang belum siap secara keseluruhan bisa-bisa nanti malam mereka sampai di rumah santika.

DEWA SANJAYA DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang