Chapter 4

1.1K 155 13
                                    

DLDR
.
.
.

Setelah Jiang Cheng melepas ular putih itu, hanya beberapa saat mereka mendengar teriakan dari arah semak-semak di belakang mereka.

"Wangji, kau tau predator alami tikus itu apa?" Dengan santai sembari memperhatikan beberapa murid sekte Jiang, ia tersenyum tidak sampai ke matanya.

Lan Wangji hanya terdiam mendengar pertanyaan aneh dari pria di sebelahnya ini.

"Itu adalah ular." tak berapa lama suar di tembakan dan di susul dengan suara gedebuk, suar yang di tembakan memberikan lambang sekte Wen di langit.

Jiang Cheng menghentikan latihan dan menyuruh beberapa murid untuk memeriksa tempat yang ia tunjuk.

Benar saja, di sana ada mayat pria yang menggunakan seragam sekte Wen, sudah tidak bernyawa dengan mata terbelalak.

"Ini akan membosankan." Jiang Cheng meminta murid itu untuk membereskannya dan meminta mereka untuk bersiap, karena kemungkinan mereka di serang cukup besar.

Benar saja, saat hari sudah gelap, mereka di kepung tentara Wen.

Jiang Cheng sudah menunggu mereka dengan pedang tipis di tangannya dan pertarungan tidak bisa di hindari.

Lan Wangji yang juga ada di sana, ikut turun ke dalam medan perang, dengan lihai menggunakan guqin yang selalu ia bawa.

Sedangkan Jiang Cheng menggunakan pedangnya menghancurkan para tentara Wen yang mengepung mereka.

Dengan tenang ia membentuk segel tangan dan menembakan api ke arah mereka.

Ini adalah kemampuan baru Jiang Cheng yang tidak di ketahui orang, karena inti energinya sudah bukan jindan lagi, ia bisa dengan bebas memanipulasi energinya karena pusat energinya cukup fleksibel.

Mereka yang tidak siap melihatnya hanya bisa pasrah terbakar api yang sangat besar, beberapa berhasil menghindar dengan baik.

Sedangkan di pihak tentara Wen, di sana ada Wen Chao yang memimpin di sebelahnya ada Wen Zhuliu yang biasa di kenal sebagai pelebur inti.

"Hancurkan." dengan seringaian, Wen Chao memerintahkan Wen Zhuliu untuk maju dan berniat menghancurkan inti emas milik Jiang Cheng.

Dengan lihai Wen Zhuliu menghindari serangan dan sampai di depan Jiang Cheng.

"Ohh, ku fikir kau akan sampai ke sini lebih cepat." Jiang Cheng dengan tenang menatap pria yang biasanya di takuti banyak kultivator, tapi Jiang Cheng sudah bukan kultivator lagi, jadi untuk apa ia takut.

Wen Zhuliu menatapnya dengan tenang, seperti biasa, ia tidak takut dengan siapapun.

Beberapa saat mereka terdiam dan saling menatap, Wen Zhuliu maju untuk menyerang Jiang Cheng, lebih tepatnya, ia akan menghancurkan jindan milik Jiang Cheng.

Dengan beberapa pertahanan, Jiang Cheng akhirnya membiarkan pria di depannya untuk menghancurkan Jindannya.

Lan Wangji melihatnya dan sudah akan maju untuk mmebantu Jiang Cheng, namun tidak ada yang terjadi, hanya wajah terkejut dan bingung Wen Zhuliu yang terlihat.

"Haha." Jiang Cheng mengayunkan pedangnya ke arah Wen Zhuliu dengan sedikit kekehan kecil.

Sedikit terlambat untuk menghindar, saat Wen Zhuliu mundur, Jiang Cheng berhasil memberikan goresan pada lengannya, ia menatap tangannya dan melihat Jiang Cheng dengan wajah bingung.

"Jiang Wanyin." Lan Wangji berdiri di sebelah Jiang Cheng.

Masih dengan senyuman geli, Jiang Cheng menatap Wen Zhuliu yang keheranan, seolah wajah itu adalah hiburan.

NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang