DLDR
.
.
.
"Apa?!"Mendengar perkataan Jiang Cheng tentu saja semua yang ada di sana terkejut.
Bagaimana tidak. Jindan itu milik Jiang Cheng dan sekarang berada di luar tubuhnya, lalu bagaimana dengan Jiang Cheng.
"Apanya yang apa? Ini milik ku, aku tidak membutuhkannya lagi." Jiang Cheng mengerutkan alisnya kesal.
Kali ini tidak ada yang membalasnya, mereka hanya diam menatap Jiang Cheng.
"Haaahh..." Jiang Cheng menghela nafas, menyadarkan mereka yang masih kebingungan.
"Jadi? Mau atau tidak?" Jiang Cheng menatap pria yang saat ini menatapnya dengan tatapan rumit.
"Tunggu dulu, apa yang terjadi pada mu? Ada apa dengan jindan mu?" Jiang Fengmian benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada putranya.
Setelah ia pergi beberapa bulan lalu, Tiba-tiba ia kembali dengan kondisi seperti ini.
"Apa itu penting? Apa yang terjadi pada ku atau jindan ku, tidak ada hubungannya dengan siapapun." Jiang cheng berkata dengan tegas "Jadi, mau atau tidak? Fikirkan baik-baik, ada sekte yang masih harus kau urus, perang sebentar lagi pecah, ketua sekte tidak akan tinggal diam kan?" Jiang cheng menatapnya dengan tajam.
"Tidak, aku tidak menginginkan nya." Dengan tegas Jiang Fengmian berkata dan menatap mata putra nya dengan tegas.
Jiang cheng semakin dalam menatap pria itu "Dengan apa kau akan memimpin sekte? Jangan melihat ku, aku tidak akan pernah menjadi ketua sekte."
"...." Jiang Fengmian terdiam dan pada akhirnya menjadi keterdiaman di antara mereka.
Melihat kondisi semacam ini, Jiang Yanli yang sedari tadi diam dan memperhatikan, beranjak dari sana "Aku akan mengembalikan ini, permisi." Jiang Yanli keluar dengan membawa ember yang di gunakannya untuk membersihkan tubuh Jiang Fengmian.
Sedangkan Lan Xichen, dia masih ada di sekitar dan tidak jauh dari sana, berjaga jika sesuatu terjadi pada ayah dan anak itu, sebagai ketua sekte yang baru, ia harus bertanggung jawab juga.
Sepeninggal yang lain, keadaan masih sunyi di antara mereka berdua, hingga suara serak Jiang Fengmian terdengar pelan.
"Kemana saja kau selama ini?"
Jiang Cheng tidak mengatakan apapun dan hanya menatap ke arah pintu keluar, membelakangi ayahnya yang masih duduk di tempat tidur.
"Apa itu penting?" Tidak ada emosi dalam suaranya, bahkan tatapan matanya tidak menunjukan apapun yang dia rasakan, jemarinya masih bermain dengan jindannya.
"Kami mencari mu setelah kau pergi, ibu mu sangat khawatir."
Jiang cheng terdiam sejenak "Hmm... Kalian masih mencari ku? Haha... Sangat tidak terduga." Ucapnya acuh.
"Apa maksud mu?" Jiang Fengmian menatap punggung putranya dan ia menyadari bahwa, bahu putranya sangat kokoh, sangat berbeda dengan Jiang cheng yang ia kenal.
Tersadar, ia tidak mengenal putranya ini lagi.
"Apa maksud ku?" Tidak ada jawaban di sana, hanya pertanyaan Jiang Fengmian yang di ucapkan ulang.
"Semua khawatir dengan keadaan mu, aku mengirim orang untuk mencari mu, tapi mereka tidak pernah menemukan mu, bahkan jejak mu."
"Mengirim orang... Untuk mencari ku ya." Pada akhirnya bukan ayahnya sendiri yang mencarinya, sangat berbeda dengan saat Wei Wuxian terjebak di goa bersama Lan Wangji.
"Kenapa kau pergi?" Jiang Fengmian memikirkan sejenak apa yang ingin ia katakan pada putranya, karena ia benar-benar tidak bisa mengenali putranya lagi walaupun mereka memiliki wajah yang sama, namun ia tidak bisa menebak apa yang ada di fikiran putra nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New
FanfictionJiang Cheng yang sudah muak dengan keluarganya memutuskan untuk pergi dari sektenya, siapa yang menyangka ia akan bertemu makhluk jutaan tahun yang merubahnya menjadi setengah dewa "sampai kapan pun, aku tidak akan bisa menyaingi mu." "jika terjadi...