Chapter 6

855 128 11
                                    

DLDR
.
.
.
Keesokan harinya saat Jiang Cheng sudah bangun pagi dan membersihkan tubuhnya, masih dengan pakaian hitam yang sama tanpa adanya atribut sekte Jiang Sama sekali, ia memimpin murid di sektenya untuk latihan pagi.

Ia duduk di tangga dan menguap bosan sesekali, ular putih kecil duduk di bahunya memperhatikan jalannya pelatihan.

Setelah melakukan pelatihan pagi sarapan mereka melanjutkan pembangunan yang ada di sekte Jiang, sedangkan Jiang Cheng hanya duduk santai di tempat yang sama.

"Hal membosankan dalam hidup, kau tau?" Jiang Cheng bicara dengan gumaman kecil dengan ular yang ada di bahunya.

"Haha, pertarungan tidak akan mulai sebelum semuanya siap, bahkan sekte Jiang belum pulih seluruhnya." Ucap Jiang Cheng santai.

"Kau benar, ayah ku sudah tidak memiliki jindan, menurut mu apa yang harus ku lakukan?" Jiang Cheng merasa bingung saat ini, ia memiliki bekas Jindannya.

Ia bisa saja memberikannya dengan begitu ayahnya masih bisa memimpin dengan stabil.

Tapi Wei Wuxian juga kehilangan Jindannya dan masuk ke kultivasi jahat, jika diteruskan akan membahayakannya.

Jiang Cheng mengeluarkan Jindannya dari lengannya, ia menatapnya dan sedikit memainkannya.

"Menurut mu ayah ku lebih membutuhkan? Hmm kau benar, dengan begitu mereka tidak akan mengejar dan memaksa ku untuk menggantikannya. Masuk akal." Jiang Cheng melempar jindannya ke udara dan menangkapnya, terus seperti itu.

Jika ada orang yang melihatnya, mungkin mereka akan pingsan, bagaimanapun juga jindan adalah sesuatu yang penting untuk manusia terutama kultivator, tapi bagi Jiang Cheng ini tidak lebih dari bola energi.

"Jiang Cheng apa yang kau lakukan?"

Jiang Cheng tidak menjawab atau menoleh, dia sudah tau Wei Wuxian akan datang, salahkan energi kebencian yang mengalir deras itu, dari kejauhan, Jiang Cheng sudah bisa merasakan energinya.

"Seperti yang kau lihat... Duduk bersantai menikmati indahnya langit biru dan awan yang bergerak bermandikan sinar matahari, apa lagi memangnya?" tangannya masih sibuk melempar dan menangkap jindan yang bercahaya itu walaupun saat ini cahayannya kalah dengan bola energi yang ada di langit biru.

Jindan itu sudah di perbaiki dan menjadi lebih kuat jauh dari sebelumnya, jika ada orang yang menggunakannya mungkin orang itu akan sampai pada puncak kejayaannya.

"Apa benda itu sangat tidak berarti bagi mu?" Wei Wuxian duduk di samping Jiang Cheng sementara Lan Wangji yang mengikuti Wei Wuxian hanya berdiri di sana.

"Hmmm...." Jiang Cheng bergumam dan berhenti melemparnya namun masih memainkannya di antara jemarinya "Berarti dan tidak." Jiang Cheng masih tidak menatap Wei Wuxian.

"Kau sudah tidak menggunakan Jindan lagi, tapi tidak ada energi kebencian di tubuh mu, artinya kau tidak menempuh kultivasi iblis seperti ku, tapi aku bisa merasakan energi mu sangat besar." Wei Wuxian  menatap wajah samping Jiang Cheng serius.

"..." Jiang Cheng hanya diam.

"Apa yang terjadi pada mu beberapa bulan ini?" tanya Wei Wuxian lagi.

Jiang Cheng tersenyum kecil "Beberapa bulan sudah cukup untuk banyak hal yang terjadi Wei Wuxian."

Kali ini Jiang Cheng menatap mata Wei Wuxian "Bagaimana dengan mu? Pasti menyakitkan kan berada di kultivasi mu saat ini."

Wei Wuxian terdiam sejenak "Ya... Sedikit menakutkan tapi aku merasa berbeda dengan sebelumnya setelah ular mu menggigit ku." Ia mengusap lengan di mana tanda itu berada.

NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang