chapter 18

1.4K 137 36
                                    

DLDR
.
.
.

Saat malam tiba, di dermaga teratai, dua pria sedang bersantai di paviliun, menikmati malam dan pemandangan kolama teratai yang sangat luas.

Mereka adalah Dì shì tiān dan Asura, dengan di temani cemilan, mereka membicarakan beberapa hal tentang dimensi mereka.

"Kalian masih di sini?"

Suara lembut seorang wanita menghentikan pembicaraan mereka, mereka tau bahwa ada orang lain yang mendekat, tapi mereka masih santai, untuk apa takut?

"Ohh, nona Jiang." Dì shì tiān tersenyum lembut juga menjawab sapaan wanita itu.

"Aku membawa beberapa cemilan lagi jika kalian mau." Di tangan wanita itu ada cemilan dan di tangannya yang lain ada lampion untuk menerangi jalannya.

"Terimakasih... Duduklah di sini jika nona mau." Dì shì tiān dengan ramah menawarkan, mereka bisa bicara, lagi pula kesannya pada wanita ini sangat baik.

"Terimakasih." Setelah meletakan makanan di meja kecil, Jiang Yanli duduk di depan mereka.

"Terimakasih sudah membantu adik ku, aku sangat berhutang pada kalian." Ucapnya lembut, dengan senyuman manis.

"Ahh, tidak, kami tidak terlalu lama bersama dengan Jiang Cheng dan itu sudah sangat lama sekali dari pertama dan terakhir kami bertemu." Dì shì tiān menjawab dengan sopan, namun ada nada tidak enak di dalamnya.

Bagaimanapun mereka memang tidak memiliki hubungan dekat dengan Jiang Cheng, mereka hanya sempat bekerja sama di sebuah perang, tidak lebih, mereka bahkan tidak pernah berbicara dengan benar.

Jiang Yanli terkekeh kecil "Tidak apa-apa, aku tetap berterimakasih." Ucapnya, beberapa saat kemudian ia menatap kebawah, ia terlihat tidak terlalu baik.

"Aku merasa sangat tidak enak dengan semua kejadian yang ada... Namun aku tidak bisa melakukan apapun dengan benar... Aku sangat iri pada mereka yang bisa menjaga diri mereka sendiri, sedangkan aku, jangankan untuk bertarung, melindungi diri sendiri saja tidak bisa..."

Dì shì tiān dan Asura mendengarkan perkataan Jiang Yanli, untuk makhluk surgawi yang sejak lahir memiliki kekuatan, sebenarnya mereka tidak tau bagaimana rasanya menjadi lemah hingga tidak bisa melakukan apapun, paling mereka merasa lemah jika bertemu makhluk surgawi lain yang lebih kuat, tapi itu sangat jarang, mengingat makhluk surgawi selevel mereka cukup sedikit jumblahnya dan rata-rata mereka setara.

"Saat A-Cheng pergi... Aku tidak bisa melakukan apapun, aku mengerti kenapa dia ingin pergi dan menjauh dari kami, mungkin aku tidak terlalu memperhatikannya dengan baik, saat sekte ku di serang, aku tidak bisa melakukan apapun dan akhirnya kehilangan ibu ku, saat A-Xian menghilang, aku tidak mampu mencarinya..." Jiang Yanli tersenyum miris.

"Bahkan tunangan ku sendiri mengatakan tidak menyukai ku karena aku lemah dan semua mengatakan bahwa aku tidak pantas untuknya." Ntah sejak kapan, air mata tergenang di matanya, bersiap untuk jatuh kapan saja.

Asura merasa canggung, ia tidak pernah di hadapkan dengan wanita yang menangis seperti ini, jadi ia menatap ke arah lain, sedangkan Dì shì tiān tetap fokus dengan perkataan Jiang Yanli.

"Ahh, maaf, aku jadi mengatakan hal yang tidak-tidak..." Jiang Yanli mengusap sedikit matanya untuk menghapus air mata yang menggenang.

"Tidak apa-apa, itu wajar, saat kamu berfikir bahwa kamu menyayangi kedua adik mu, pada kenyataannya tidak mungkin kamu bisa menyayangi mereka dengan sama, apalagi memperlakukan mereka 100% sama, jadi wajar jika salah satu dari mereka akan merasa tidak adil, jika Jiang Cheng tidak masalah dengan hal itu, dia tidak akan pergi, tapi Jiang Cheng pergi bukan karena kamu." Dì shì tiān memang tidak pernah berbicara dengan Jiang Cheng, tapi kemampuan khususnya yang lain adalah, membaca masalalu orang lain, wajar ia tau masalalu Jiang Cheng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang