Chapter 14

854 123 14
                                    

DLDR
.
.
.

Kabar bahwa sekte Wen menyerang sekte Lan dan di tahan oleh penunggu tempat itu tersebar di kalangan kultivator.

Banyak yang menggambarkan bagaimana wujud roh penjaga sekte Lan, ada yang menggambarkan sosok naga, rubah putih, sampai kucing, walaupun yang paling banyak dan mendekati adalah sosok naga tapi kenyataannya Báishé adalah sosok ular putih yang sangat besar dan cantik.

"Pria Báishé itu sangat tidak biasa, apa kau selalu bersama dengannya beberapa bulan ini?" Tanya Wei Wuxian pada Jiang Cheng yang saat ini mau tidak mau menggantikan ayahnya yang masih bermeditasi untuk membiasakan diri dengan jindan miliknya.

"Hmm, ya... Sejenis." Jiang Cheng menjawab dengan malas sembari membaca dokumen yang di berikan padanya barusan.

"Makhluk apa dia sebenarnya?" Wei Wuxian bertanya lagi sedangkan yang lain juga ikut mendengarkan dengan penahsaran.

"Kau tidak bisa melihatnya? Dia ular." Dengan ketus Jiang Cheng menjawabnya.

"Apa dia sejenis dewa?"

"..." Jiang Cheng terdiam sejenak "Yaahh sejenis, kau pernah melihat xuánwǔ? Mereka juga sejenis, tapi tentu saja mereka jauh dari segi manapun." Jiang Cheng yang tidak terlalu perduli dengan apa yang tertulis di dokumen itu hanya melemparnya ke meja dan dengan santai tiduran, menjadikan tangannya sebagai bantal.

"Kalau begitu mereka adalah monster iblis?"

Jiang Cheng menutup matanya "Haha, apa itu monster iblis? Aku hanya mengenal binatang ajaib" Jiang Cheng menguap "Aku tidak tau kenapa xuánwǔ memiliki kekuatan yang sangat gelap, ada kemungkinan karena dia berkultivasi di tempat yang memiliki energi jahat dan hanya memakan energi jahat yang ada, walaupun garisnya di bawah kura-kura hitam dia seharusnya cukup kuat."

"Bagaimana dengan mu? Kau mengatakan bahwa kau sudah tidak menggunakan jindan, lalu kau menggunakan apa?"

Jiang Cheng tidak langsung menjawab dan terkekeh kecil "Apa itu penting?"

"Aku hanya ingin tau." Wei Wuxian memajukan bibirnya kesal.

"Haha... Bagaimana dengan mu sendiri? Dari mana sumber energi mu itu?" Jiang Cheng tidak repot menjawabnya dan hanya berbalik melontarkan pertanyaan.

Wei Wuxian menundukan kepalanya "Aku... Dari energi jahat orang-orang mati di tempat dimana energi jahat berkumpul, mereka masuk ke dalam tubuh ku dan itu yang menjadi sumber energi ku."

Jiang Cheng terdiam sejenak dan melirik Wei Wuxian "Kau tau, setiap orang punya sumber dimana energi itu berasal, Wei Wuxian, energi jahat itu bukan sumber energi mu, tapi energi jahat itu mengkonsumsi energi mu untuk melakukan apa yang kau ingin kan, menggantikan tugas jindan."

"Mengkonsumsi energi?"

"Ya... Tapi berbeda dengan jindan, energi jahat itu bersifat melahap, itu sebabnya jika kau tidak menahannya, mereka bisa melahap mu." Jiang Cheng kembali duduk dan menatap Wei Wuxian.

"Kau fikir, jindan itu di miliki oleh semua orang? Tentu tidak, untuk membangun jindan, kau berlu memadatkan energi mu dan kau harus mulai melakukannya saat anak-anak karena saat itu adalah yang paling ideal, jindan itu sepeti wadah penyimpanan dan menjadi kontrol energi spiritual mu, tapi kau tidak memerlukannya jika kau bisa mengendalikan energi spiritual mu dengan baik, yang kau perlukan adalah stimulan dan kontrol."

"Stimulan dan kontrol? Bagaimana caranya?"

"Hahaha... Apa ini seperti kelas enegi spiritual?" Jiang Cheng melihat orang-orang yang ada di ruangan itu.

"Ugghh, tidak ada salahnya untuk berbagi pengetahuan." Ucap Wei Wuxian pelan.

"Kau tau bagaimana cara mengendalikan energi spiritual mu?" Tanya Jiang Cheng, karena ia berada di mood nya, ia tidak terlalu keberatan, walaupun ia tidak bermaksud membocorkan semua, karena untuk menjadi sepertinya, tatap butuh stimulan dari manusia atau hewan ajaib yang memiliki energi spiritual yang sama.

NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang