Cahaya matahari yang bersinar, masuk kedalam kamar yang membuat kurokawa izana terbangun dari tidurnya
Izana melihat kesamping dirinya, dan ia melihat kakuchou masih tertidur nyenyak. "Kakuchou,, saatnya bangun.. ini sudah pagi" mendengar hal itu, kakuchou pun membuka mata. Ia melihat pria cantik dan manis disampingnya, ia memeluk pinggang pria itu. "Biarkan aku tidur 10 menit lagi" pria itu adalah izana.
"Tidak! Bangunlah.. kau harus bekerja" ucap izana sambil menepuk pelan punggung kakuchou
Kakuchou membangun kan tubuhnya, ia mendekatkan wajahnya pada wajah izana. Ia juga sedikit mendorong izana agar kembali tertidur. Kini, ia berada diatas izana sambil memegang bibir kesukaan miliknya
"Imut sekali~" kakuchou mendekatkan wajahnya pada leher izana. Ia menjilati nya membuat izana merasa geli
Izana mendorong wajah kakuchou, "sudahlah.. kau harus mandi dan bekerja" kakuchou pun tersenyum, ia memegang perut izana yang sudah membesar, "kali ini, aku memutuskan untuk libur. Bagaimana jika kita bermain sedikit nakal?" Izana tersenyum. Ia mengalungkan tangannya di leher kakuchou. "Boleh, tetapi jangan kasar-kasar ya~ kasian dedek bayinya" kakuchou tersenyum lalu mencium bibir izana mata kiri izana, dan menjadi bibir izana. Ia melumat bibir izana
Tok tok tok
Kakuchou memberhentikan acara memaju mundurkan kedua jarinya kedalam lubang izana, "ada apa?" Ia sedikit marah karena telah diganggu bermanja-manja dengan kekasihnya
Meski sedang menjawab pelayan yang mengetuk pintu. Ia tidak berhenti memaju mundurkan kedua jarinya di dalam anal izana
"Nghhh~ kakuchou.." izana berusaha menahan desahannya karena ada pembantu yang sedang berada di depan pintu
"Maaf mengganggu tuan.. tetapi...." Kakuchou semakin marah karena pembantu itu bicara setengah-setengah, ia jadi tidak bisa menikmati anal indah izana
"Cepat katakan saja!" Pembantu diluar makin takut mendengar suara tegas milik kakuchou. Kakuchou pun sudah masa bodoh dengan maid yang ada diluar. Ia menjilati lubang izana agar mudah saat memasukan nya
Disisi lain. Izana terus berusaha untuk menahan desahan yang keluar dari mulutnya. "Angghh~ mmghh~ ahh t-tunggu lah sebentar" selesai dengan acara menjilatinya. Kakuchou menaikkan pinggul izana agar mudah saat memasukkan nya
Izana membelalakkan matanya ketika pinggulnya diangkat oleh kakuchou, "aku sudah tidak sabar merasakan lubang mu~" kakuchou memasukkan nya secara perlahan-lahan agar tidak menyakiti izana. Tetapi, kenikmatan yang ia dapatkan tidak bisa membuatnya tetap seperti itu
"Dan kau yang diluar. Jangan menggangguku dulu, tunggulah aku sampai keluar dari kamar ini" ia kembali bermain dengan izana
Saat dorongan perlahan pertama ia masukkan. Sekarang lah dorongan kedua, ia mengeluarkan miliknya hingga setengah, lalu dengan sekali dorong
Jleb!!
"AKHH?! kakuchou?! Sa-sakit! Ini sakit! Tunggu.. tunggu" terlihat izana yang merasakan kenikmatan bercampur dengan sakit yang aamat sangat, "aahh darling~ kita sudah sering bermain, namun kenapa lubangmu tetap saja sempit? Ahhh~ aku mulai sayang" kakuchou mulai menggerakkan miliknya secara perlahan
Mulai berjalannya waktu, ia terus saja semakin mempercepat temponya membuat izana susah mengatur nafas. "Aahhh~ pelan sedikit"
Kakuchou mendekatkan tubuhnya ke arah izana, "tunggulah sebentar lagi" ia semakin mempercepat temponya untuk ejakulasi
"Darling~ i'm cumming ~" kakuchou terus mempercepat, ia mengeluarkan penisnya lalu mengeluarkan cairan putih ke tubuh izana
"Ahh! KAU BERJANJI AKAN LEMBUT!" kakuchou tersenyum, "aku tidak berjanji akan lembut, aku berjanji tidak akan kasar. Kau mau aku cambuk? Atau menggunakan vibrator dua sekaligus seperti biasa hmm?" Mendengar hal itu, izana langsung bergidik ngeri saat mengingat betapa tidak kemanusiaan saat kakuchou bermain dengannya ketika tidak mengandung
Kakuchou mengangkat izana lalu membuat nya duduk di pangkuannya. "Atau? Kau mau seperti biasa?" Izana langsung menggeleng dengan cepat tanpa basa-basi. Kakuchou tersenyum. Ia mentengkurapkan izana dipangkunya. Lihatlah bokong mu ini
"Gila kah? Mana bisa kulihat bokongku sendiri.. AHHhhh~" kakuchou memukul bokong izana, ia menyukainya. "Hitung hingga 20. Sekarang"
Plak!
Izana hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya, "jika kau tidak menghitungnya, ini tidak akan selesai"
Plak!
"Ahh~ sa-satu"
Plak!
"Dua"
Plak!
"Mgghhh tiga"
Plak!
"Ahhh.. aku tidak mau itu"
Plak!
"Hentikanlah!" Kakuchou tidak menjawab
Plak!
"Ahh.. kakuchou.."
Plak!
"Sudah kubilang, aku tidak akan berhenti bila kau tidak menghitung sendiri" ucap kakuchou
Plak!
"Tadi sampai berapa?!" Bokong izana kini sudah memerah karena pukulan dari kakuchou
"Mulai lagi saja dari satu.."
******
Plak!
"Ahhh du-dua puluh!"
"Pinter... Sekarang bangunlah dan hisap milikku" izana mengikuti apa yang kakuchou minta. Ia bangun dari pangkuan kakuchou menuju ke milik kakuchou
Ia menjilati nya. Tetapi kakuchou tidak akan puas dengan itu. Kakuchou memaksakan izana untuk memasukkan miliknya kedalam mulut izana dengan cara mendorong nya dari belakang kepala izana
Terus dan terus hingga ejakulasi kakuchou datang..
"Ugh~ sudah?! Aku mau mandi" kakuchou tersenyum. Ia mengikuti izana pergi ke kamar mandi
***********
"Ah! Ah! Ah! Ahh!! Auahhhh?! Mmghhh hah" kakuchou melanjutkan permainannya di dalam kamar mandi bersama izana, kini mereka sedang dibawah shower yang mengucur kearah mereka berdua
"Sudah ya~ aku lelah" kakuchou kali ini sudah merasa simpati kepada izana, ia pun memberhentikan permainan nya
**********
Setelah selesai mandi. Kakuchou langsung kebawah diikuti izana. Terlihat seorang wanita yang sedang meminum teh di cangkirnya bersama yuzuha sambil berbincang
"Hmm? Siapa itu? Aku seperti tidak asing" izana terus melihat kepada wanita itu dari tangga. Ia seperti pernah melihat wanita itu
"Izana.. jaga kakuchou ya...."
"Ugh?" Izana memegangi kepalanya karena tiba-tiba ia teringat sebuah hal sangat aneh, hal itu membuat kepalanya menjadi pusing
"Kakuchou, izana.. hati-hati bermainnya"
"Baik Tante!!"
"Akh" izana sedikit oleng karena rasa sakit yang ada di kepalanya
"Izana... Kau tidak apa?" Kakuchou menahan tubuh izana yang hampir terjatuh
Izana merasakan hal yang ada di benaknya hilang secara mendadak, hal itu membuat kepalanya sedikit merasa terobati. "Tidak, tidak apa-apa"
"Lama sekali kau bermain. Padahal kekasihmu sedang hamil muda, hitto"
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Only Mine and Always be Mine
Randomkisah pembunuh bayaran yang bertugas untuk membunuh mafia oleh bos nya kebingungan melanda dirinya. Sebab, bagaimana mungkin dirinya yang tidak memiliki kuasa dan hanya pembunuh bayaran biasa dapat membunuh mafia yang derajat nya di atas rata-rata d...