"ugh? Jam berapa ini?" Izana melihat jam yang berada di dinding kamar kakuchou yang sudah jam 18.43 saat itu, lumayan lama ia tertidur. Tiba-tiba sebuah pikiran muncul di benaknya membuat izana merasa dengungan yang menyaring di telinga juga kepala yang terasa berdenyut
"Hitto! Kemari lah.. haha"
"Aku takut.."
"Tidak apa-apa.. ada diriku hitto!"
"Apa itu?! Ugh" izana merasa sakit yang luar biasa pada kepalanya, seperti terbentur
"Kak izana... Jika besar, bolehkah aku menjadi pengawal dan kau menjadi raja? Aku ingin membuat sebuah istana dengan mu kak izana"
"Siapa itu!?! Akh" izana mulai frustasi dan mengacak rambutnya
"Kau ingin aku menjadi raja? Dan kau pengawal? Apa tidak apa-apa?"
"Ya... Mulai sekarang kau adalah raja ku, yang mulia raja ku" anak itu menunduk kepada izana seperti sedang membungkuk kepada seorang raja
"Siapa itu!? Kenapa aku tidak bisa melihat wajahnya?!" Izana terus berusaha untuk mengingat wajah dari seorang anak yang ada dalam pikiran nya itu
"Hitto! Awas!!!"
"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" Izana merasa bahwa ia baru terbangun dari tidurnya
"Apa itu mimpi? Mimpi macam apa yang keluar setelah bangun– huek! Huek! Uhuk" izana pergi ke kamar mandi disana, setelah pikiran aneh? Sekarang apa? Perutnya terasa di aduk-aduk kasar
"Sebenarnya ada apa denganku! Aku!" Izana meneteskan air mata yang ia sendiri tidak sadari bahwa ia sedang mengeluarkan tangisnya
"Apa ini? Sebenarnya kenapa diriku?! Ugh?" Izana digendong oleh seseorang dari belakang dan orang itu adalah kakuchou
"Aku sedang diberi cuti.. kau kenapa?" Kakuchou mendudukkan izana di kasur dan bertanya dengan keadaan dirinya karena ia melihat pipi izana ayang basah juga izana yang duduk di dekat toilet
"Aku.." baru saja ingin menjawab, izana kembali mendapat sebuah kenangan yang berada di benaknya
"Jika aku sudah besar, aku akan menjadi perisai dan melindungi kak izana"
"Jika dirimu bisa lebih tinggi dari ku"
"Sakit! Kepalaku! Hit? Hitto? Ugh! Akhh sakit sekali!!" Kakuchou yang mendengar perkataan izana membelalakkan matanya karena kaget
"Katakan sekali lagi..." Ucapnya lirih
"Huh?" Izana takut salah dengar dengan apa yang dikatakan kakuchou
"KATAKAN LAGI!" Kakuchou menggenggam bahu izana dan berteriak padanya
"Kepala ku sakit! Itu saja! Tidak usah berteriak! Aku tidak tuli seperti dirimu" izana lalu beranjak keluar dari kamar dan pergi ke televisi
Sementara kakuchou masih membeku di tempat karena izana mengucapkan nama nya? Ada apa? Bukankah ia sudah memberi obat itu? Seharusnya... Izana tidak boleh tau! Batin kakuchou
Ia mendekati izana dan dan menariknya untuk menanyakan tentang itu
"Apa-apaan?! Aku ingin–mmhhpp" kakuchou memasukkan lidahnya dalam mulut izana
"Mmghh mnnhh ugh mncphh ahh mmghh mnnkhh akh" kakuchou menggigit bibir bawah izana dan memeluk pinggangnya
Kakuchou melepaskan ciuman itu dan menggendong izana untuk pergi kembali ke kamar mereka
"Ada apa? Kau terlihat tidak baik-baik saja" izana memperhatikan Kaku yang terlihat murung
"Aku mau jatah" tiga kalimat yang terucap dari mulut kakuchou membuat izana menghela nafas
"Huhh bukankah baru kemarin? Masa iya aku harus melayani mu setiap hari.. dan kau tau.. pinggang ku masih nyeri karena dirimu" izana mengeluh dalam gendongan kakuchou karena memang anak itu tidak membiarkan izana istirahat sehari saja
Kakuchou pun membawa izana masuk ke dalam kamar dan meletakkan nya di atas kasur agar ia bisa menindihnya
⚠️⚠️🔞🔞
"Hey.. bolehkah aku memilih posisi?" Izana duduk dan mengalungkan lengannya pada leher kakuchou
"Hmm" kakuchou berdehem dan membiarkan izin mencari posisi yang menurutnya nyaman
Izana pun tersenyum dan melepaskan celananya.. ia hanya memakai atasan berwarna putih milik kakuchou... Lalu ia telungkup dan memeluk bantal
"Baiklah.. sekarang lakukan semau mu" ucap izana yang sudah bersiap
Kakuchou membuka celana dan juga bajunya.. lalu ia mendekatkan kejantanannya pada bokong montok izana lalu menggesekkan nya membuat izana merasa geli juga terangsang"Kau! Ughh... Jangan menggoda ku.."
"Aku tidak mempunyai lotion untuk ini.. dan aku juga tidak punya pengaman.. jadi aku ingin menunggu dirimu keluar"
"Ugh. Bodoh! Memangnya selama ini kau memakai itu? Tidak juga kan.. kau langsung merobek nya!" Izana ingin cepat keluar tetapi sepertinya tidak mudah baginya
"Jadi mau langsung?"
Sembari memerah.. izana juga mengangguk menjawab kakuchou karena memang dirinya juga menginginkan itu
Kakuchou membuka lubang izana dengan tangannya dan memasuki nya, setelah tangan.. kakuchou menurunkan tubuhnya dan wajahnya mendekati lubang izana
Ia menjilati agar lubang itu basah dan tidak menyakiti izana nantinya... Ia memberi tanda disekitar lubang izana
Setelah itu kakuchou mengarahkan kejantanan nya ke lubang izana dan memasukinya secara perlahan hingga semua nya masuk secara sempurna
"Aghh angghh" izana mengeram karena merasa lubangnya dimasukin oleh sesuatu
"Ugh.. padahal kemarin kita juga bermain... Tetapi lubang mu masih sangat sempit" kakuchou mendorong pinggulnya dan menarik pinggang izana supaya tidak menjauh saat menghentak nya
"Agh! Mmghhh hittohh ugh.. auchh ssshhh hah hufftt tthhahh aunghh mmnnhh" izana terus mendesah milik kakuchou yang semakin masuk kedalam dan terus menghantam bagian sensitif izana
Kakuchou yang awalnya sedang menikmati bokong indah izana yang ia remas sedikit terpaku dan berhenti saat izana mengatakan kata hitto
"Kau bilang apa tadi?" Kakuchou memberhentikan gerakannya dan mendekat ke wajah izana yang berpegangan pada dinding kasur untuk menumpu mereka berdua
"Ugh bi–bilang apa? Aku mau keluar"
"Tidak sekarang"
"Tapi... Ahh" kakuchou melanjutkan menghantam lubang itu
"Tidak"
"Tungguhh"
"Tidak"
"Tunggu!"
"Tidak"
(Terinspirasi dari dakaretai otoko movie)
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Only Mine and Always be Mine
Rastgelekisah pembunuh bayaran yang bertugas untuk membunuh mafia oleh bos nya kebingungan melanda dirinya. Sebab, bagaimana mungkin dirinya yang tidak memiliki kuasa dan hanya pembunuh bayaran biasa dapat membunuh mafia yang derajat nya di atas rata-rata d...