「Bagian Keenam」

1.9K 203 4
                                    

Happy Reading...


Donghyuck melepas sepatunya dan menyimpan nya pada rak sepatu. Seperti biasa, sang bibi akan berada di ruang tengah, duduk seorang diri dengan di kelilingi beberapa bahan-bahan yang akan ia pakai untuk kedai kecilnya.

"Kenapa baru pulang? Siapa yang mengantar mu pulang?" tanya Bibi Lee.

"Bukan urusan Bibi" jawab Donghyuck ketus.

"Apa kau habis menjual dirimu pada pria kaya raya? Berapa yang kau dapat?" sarkas Bibi Lee, matanya masih fokus pada bahan masakan di hadapan nya.

Donghyuck yang hendak pergi ke kamarnya mengurungkan niatnya saat mendengar pertanyaan dari Bibi nya itu. Ia lantas berbalik dan menatap nyalang si Bibi.

"Jangan asal bicara, Bibi! Kau tidak usah ikut campur urusan ku" bentak Donghyuck, dan hal itu berhasil membuat Bibi Lee menoleh pada Donghyuck.

"Aku yang mengasuh dan menghidupi mu setelah meninggalnya orang tua mu, jadi aku masih berhak ikut campur urusan mu" jawab Bibi Lee.

"Aku sudah dewasa, aku bisa mengurus hidupku sendiri, aku bisa menghidupi diriku sendiri tanpa bantuan mu. Aku menjual diriku pada pria kaya raya atau tidak, itu bukan urusan mu. Setelah semua hutang orang tua ku lunas, aku akan pergi jauh dan kau tidak perlu repot-repot untuk menghidupi lagi" jelas Donghyuck.

Setelah mengatakan itu, Donghyuck langsung pergi meninggalkan rumah begitu saja. Ia berjalan meninggalkan rumah sambil berusaha memakai sepatunya.

"Dia pikir dia siapa? Selalu saja mengungkit masalah menghidupi ku sejak ibu dan ayah meninggal, bukannya aku tak berterimakasih, tapi dia sangat menyebalkan" gerutu Donghyuck selama berjalan menyusuri jalanan perumahan nya.

Ia pun mengambil ponselnya, lalu menghubungi Yangyang, berharap sahabatnya itu masih terjaga.

"Ada apa menelpon ku malam-malam begini?" tanya Yangyang setelah mengangkat panggilan dari Donghyuck.

"Aku ingin menginap di rumah mu, tolong jemput aku di depan minimarket" jawab Donghyuck.

"Kau ini menyusahkan ku saja, aku sedang malas, gunakan sepeda mu saja" tolak Yangyang.

"Sepeda ku masih berada di kantor, remaja-remaja sialan itu merusak sepeda ku" jelas Donghyuck.

"Kau benar-benar menyusahkan, jika bukan sahabat ku, tidak akan aku menuruti kemauan mu" kesal Yangyang.

"Tteokbokki selama satu minggu?" tawar Donghyuck.

"Aku setuju, kirim saja lokasinya, aku akan menjemput mu" jawab Yangyang dengan cepat.

"Dasar maniak tteokbokki"

Pip...

Donghyuck kembali memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya setelah mengirim alamat minimarket, ia lantas berjalan seorang diri menuju minimarket yang ada di ujung jalan.

.

.


.

Disisi lain, Mark kembali ke apartement nya. Ia menggantungkan jas miliknya, melepas dasinya dan membuka dua kancing teratas kemeja nya. Hari ini dia benar-benar lelah.

Mark membuka pintu kaca balkon nya, ia berdiri disana menikmati angin malam yang dingin menusuk kulitnya. Tidak peduli dirinya akan sakit, dia sedang menenangkan dirinya. Mark mengeluarkan sekotak rokok dan pematik dari saku celananya. Mengambil satu batang rokok, menyelipkan di bibirnya lalu menghidupkan rokok tersebut. Mark menghisap rokoknya perlahan, lalu kembali menghembuskan asapnya ke udara.

[HIATUS] After You Go 「MarkHyuck」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang