Happy Reading....
Donghyuck berjalan dengan ringan menuju apartemen tempat tinggal Mark. Beberapa waktu belakangan, Donghyuck sering mengunjungi apartemen Mark, selain untuk bertemu dengan Johnny, bertemu dengan Mark adalah alasan lainnya.
Mark bahkan tidak ragu memberitahukan sandi apartement nya pada Donghyuck.
"Ayah.." panggil Donghyuck
Ia memasuki ruangan dengan perlahan setelah melepas sepatunya, ia mencari keberadaan sosok Johnny. Tak lama, akhirnya ia menemukan Johnny yang sedang duduk sendirian di ruang makan. Ia seperti tengah membalikkan sesuatu yang ada di hadapannya.
"Ayah?" panggil Donghyuck dan Johnny langsung menoleh, senyumnya terukir.
"Haechan, putra ayah" sambutnya.
"Kemari, nak, duduk di sebelah ayah" ajak Johnny.
Donghyuck menurut, ia pun mengambil tempat di sebelah Johnny. Ternyata, Johnny sedang melihat-lihat album foto. Johnny menggeser album itu sedikit mendekat ke arah Donghyuck, lalu ia mulai memperlihatkan setiap foto yang ada didalamnya.
"Ayah sedang melihat-lihat kenangan lama. Lihat, ini foto saat kau masih bayi, benar-benar lucu" jelasnya.
Donghyuck terfokus pada setiap foto seorang bayi kecil menggemaskan, sampai matanya melihat sebuah foto seorang laki-laki cantik bersama anak laki-laki berusia sekitar tujuh tahun.
"Mereka siapa?" tanya Donghyuck.
"Kau lupa, ya? Laki-laki cantik ini adalah ibumu, dan anak laki-laki itu adalah Hendery, kakak laki-laki mu" jawab Johnny.
"A-ah i-iya, maaf aku lupa" jawab Donghyuck dengan kikuk.
'Aku bukan lupa, tapi aku memang tidak mengenal mereka. Ibuku perempuan, bukan laki-laki cantik. Aku bahkan tidak punya kakak'
Obrolan itu terus berlanjut, Johnny masih tetap menceritakan setiap kisah dari setiap foto yang ada dan Donghyuck mendengarkan dengan baik sampai mereka tidak sadar, jika Mark sudah pulang.
"Aku pulang"
Suara bariton Mark mengalihkan atensi mereka. Johnny dan Donghyuck bersamaan menoleh kearah Mark yang baru saja datang dengan membawa beberapa kantung belanjaan, sepertinya Mark habis membeli kebutuhan bulanan.
"Biar aku bantu" Donghyuck dengan cepat membantu Mark yang terlihat kesulitan membawa barang bawaannya.
"Paman, waktunya minum obat" ucap Mark.
Johnny hanya mengangguk dan menurut. Ingat, Johnny masih dalam tahap pemulihan dari gangguan jiwa nya.
"Setelah itu, Paman istirahat. Paman Yuta akan datang memeriksa dirimu" jelas Mark setelah memberikan sebuah piring kecil berisi beberapa butir obat dan segelas air.
"Tidak bisakah carikan dokter lain saja? Aku bosan melihat nya" ucap Johnny dan Mark hanya tertawa pelan.
"Tidak bisa, Paman. Sudah, Paman Yuta akan segera sampai, Daddy juga akan ikut dengannya" jelas Mark.
Johnny hanya menghela nafasnya, lalu ia beranjak dari tempatnya sambil membawa kembali album foto itu kembali ke kamar. Donghyuck dan Mark hanya menatap perginya Johnny dan menghilang dibalik pintu kamar.
"Kau terlihat sangat nyaman berada dekat dengan Paman Johnny" ucap Mark sambil mengeluarkan semua belanjaannya. Donghyuck sedikit tersentak mendengar ucapan Mark yang tiba-tiba.
Donghyuck terlihat kikuk, ia pun mengalihkan pandangannya kearah bahan bahan dapur yang Mark jejerkan di atas meja.
"Begitulah, aku merasa nyaman karena aku sudah sangat lama sekali tidak merasakan sosok kehadiran ayah. Aku merasa seperti masih memiliki ayah, tapi terkadang aku merasa tidak nyaman saat Paman Johnny memanggilku sebagai Haechan" jelas Donghyuck, ia memandang kosong sekotak tomat di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] After You Go 「MarkHyuck」
Fiksi PenggemarSquel dari cerita Perfect [baca Perfect dulu baru lanjut kesini, biar alurnya nyambung] Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Mark Jung untuk melupakan sosok Seo Haechan dalam hatinya. Tak terbesit sedikitpun niat untuk menggantikan bahkan...