Happy Reading...
Mark duduk termenung di kursinya menghadap jendela besar yang langsung mengarah pada jalanan kota. Tiba-tiba ia memikirkan ucapan Renjun saat di restoran Jepang.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
Beberapa jam sebelumnya..
"Kau.. Kau menyukai Donghyuck?" tanya Renjun.
Mark terdiam, ia juga tidak tahu perasaan apa yang kini ia rasakan. Ia juga tak bisa menebak apakah dirinya menyukai Donghyuck atau hanya merindukan sosok Haechan pada diri Donghyuck.
"Aku tidak tahu, aku tak bisa menebak perasaan ku sendiri. Kau tahu? Semua terlalu mengejutkan sejak awal, kepergian Haechan, sakitnya Paman Johnny, sampai pertemuan ku dengan Donghyuck" jelas Mark. Ia memandang kosong sashimi yang masih tersisa dua potong.
"Kepergian Haechan membuat diriku membangun tembok yang tinggi, supaya orang lain tak bisa memasuki kehidupan ku lagi" lanjut nya.
Renjun menatap iba pada Mark, ia mengerti bagaimana perasaan Mark. Selain Johnny dan Jaemin, Mark juga sama hancurnya dengan mereka.
"Kau masih menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang dulu kau lakukan?" tanya Renjun. Mark hanya mendengus tawa pelan.
"Lucu jika aku melupakan hal itu, dulu aku benar-benar bodoh. Percaya pada gadis licik itu, dan membuat Haechan sendirian. Harusnya aku lebih mempercayai Haechan, dan menyelamatkan hidupnya lebih cepat, mungkin aku masih bisa melihat senyum indah milik Haechan sampai saat ini" jelas Mark, hatinya terasa sangat nyeri saat mengingat bagaimana dirinya menyakiti Haechan dengan perkataan nya dulu.
"Tapi semua sudah terjadi" ucap Renjun.
"Kau benar, semua sudah terjadi, dan tidak ada gunanya untuk ku menyesal sekarang. Aku hanya bisa mengatakan 'jika saja' dan 'seandainya'" Mark tersenyum miris.
Renjun menepuk tangan Mark yang berada di atas meja dengan perlahan sebagai tanda penyemangat darinya.
"Perlahan, kau pasti bisa memulai kembali hidup mu, walaupun sebenarnya ini sudah sepuluh tahun berlalu. Kau hanya perlu membuka hatimu lagi, dan membiarkan orang lain yang benar-benar mencintaimu, membantumu menyusun hidup mu yang sudah hancur" jelas Renjun sambil menampilkan senyum nya. Mark hanya diam sambil menatap mata Renjun.
"Haechan mungkin tidak akan pernah tergantikan. Tapi menurut ku, Donghyuck mampu membuat hidupmu tersusun lagi" ucap Renjun.
"Jika kau memang menyukai bahkan sampai mencintai Donghyuck, tolong cintai dia sebagai Donghyuck, bukan sebagai Haechan"
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
"Tolong cintai dia sebagai Donghyuck, bukan sebagai Haechan.."
Kalimat itu terus terngiang dikepala nya membuatnya terasa pening. Ia lalu memutar kursinya dan menekan intercom yang terhubung langsung pada sekretaris nya.
"Nona Han, tolong minta Donghyuck membuatkan ku secangkir teh" pinta nya.
"Baik, Tuan Jung, akan aku sampaikan"
Mark perlu menenangkan pikiran nya. Ia benar-benar kalut sekarang, pikirannya bercabang entah kemana. Disisi lain ia masih terjebak pada masa lalunya, dan disisi lain ia harus menjalani hidupnya tanpa bayang-bayang dari Haechan.
![](https://img.wattpad.com/cover/324827571-288-k792772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] After You Go 「MarkHyuck」
Fiksi PenggemarSquel dari cerita Perfect [baca Perfect dulu baru lanjut kesini, biar alurnya nyambung] Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Mark Jung untuk melupakan sosok Seo Haechan dalam hatinya. Tak terbesit sedikitpun niat untuk menggantikan bahkan...