21

2.1K 61 0
                                    

Angga memperhatikan tiga gadis yang sedang memperkenalkan diri dipanggung aula.

Matanya sedang menelisik gadis terakhir yang akan memperkenalkan diri.

"Saya Mutia Manohara..."

Deg

Dadanya bergemuruh saat gadis itu memperkenalkan dengan nama yang sama dengan orang yang selama ini membuatnya kacau.

Tidak mungkin itu dia kan?

Mutia Manohara. Gadis itu kini terlihat sangat cantik dan manis. Sudah tidak ada Mutia yang gendut.

Kini gadis itu sedang menyanyikan lagu yang membuat Angga semakin menyesal.

Penampilan Mutia itu mendapat standing applause dari penghuni aula.

Apakah benar lagu itu mewakili perasaan Mutia untuknya kan?

"Baiklah... Mutia.. suara kamu bagus, dan silahkan kalian mengambil tempat yang kosong"

Ketiga gadis itu mencari tempat kosong, setelah mendapatkan tempat kosong ketiganya duduk dikursi tersebut.

Angga masih memperhatikan punggung gadis itu. Dadanya masih bergemuruh.

Apakah gadis itu mengetahui dirinya kuliah disini dan mencoba mendekatinya lagi? Senyum Angga merekah.

Kita lihat apakah dia akan menempeliku lagi seperti dulu atau memakai trik tarik ulur?

Dirinya yakin Mutia pasti sengaja kuliah disini agar bisa bertemu denganku lagi.

***

"Gila... Sejak kapan kamu belajar nyanyi Mut? Sumpah keren banget loh" Tanya Icha.

"Hehe... Dikamar mandi" ucap Mutia.

"Serius loh? Aku nanya serius" dengan Icha.

"Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" Ledek Mutia yang membuat Afni terbahak dan Icha semakin jengkel.

"Sialan... Ketawa aja terus"

"Hai..." Suara cowok dari samping membuat mereka menoleh.

Deg

Mutia terbelalak mengetahui cowok itu ada disini. Dadanya berdetak kencang.

Icha pun tak kalah kaget. Cowok brengsek itu kuliah disini?

"Hallo..." Afni menjawab sapaan cowok ganteng di depannya dengan wajah tersenyum.

Lalu, keningnya berkerut saat Afni menoleh kearah kedua sahabatnya itu yang terdiam kaku dengan ekspresi terkejut.

"Kalian kenapa?" Tanya Afni.

"Boleh aku gabung?"

"Nggak boleh... Cari tempat lain jangan disini" ucap Icha dingin.

"Icha kenapa? Biarin dia duduk disini"

"Nggak Af... Dia nggak boleh duduk disini"

"Sudah-sudah... Jangan ribut.. kita dilihat mahasiswa lain" ucap Mutia.

"Boleh... Duduk aja.. kebetulan kami juga sudah selesai" ucap Mutia lagi membuat Afni makin bingung.

"Mut... Kita belum makan loh masa mau pergi"

"Ayuk Af... Kita pergi saja, nanti cari makan di depan kampus" ajak Mutia dan Icha.

"Ta..tapi..."

"Udah ayuk..." Icha dan Mutia terpaksa menyeret tangan Afni.

Angga yang melihat Mutia pergi dari sana tersenyum smirk, jual mahal.

"Mau sampai kapan Lo pura-pura nggak kenal gue Mut?" Gumam Angga mengejek.

Dilain tempat kedua gadis itu kini sedang di interogasi Afni.

"Kenapa kalian jadi aneh begini? Padahal cowok itu ganteng banget loh, kok kalian malah nolak dekat sama dia? Padahal itu kan waktu yang tepat buat kenalan"

"Kok bisa dia bisa kuliah disini ya?" Gumam Icha yang masih di dengar oleh Mutia.

"Jangan heran, kampus disini kampus terbaik jadi kemungkinan dia akan kuliah disini Cha"

Kedua gadis itu malah sibuk di dunia mereka, Afni yang melihatnya manyun-manyun, dirinya dikacangin.

"Hallowww.... Kalian dengar pertanyaanku tidak?" Suara Afni membesar mengagetkan Mutia dan Icha.

"Kamu nanya apa aku nggak denger" tanya Mutia polos.

"Ya Allaahhhh.... Hiksss..." Afni mengusap wajahnya kasar. Dirinya benar-benar kesal.

"Hehe.. maaf-maaf..kamu nanya apa?" Tanya Mutia serius.

Icha juga menahan senyum melihat tingkah Afni. Dia juga tidak dengar pertanyaan gadis itu.

"Kalian aneh tau nggak, cowok ganteng itu pengen kenalan sama kita tapi kalian ngehindar? Serius?"

"Dia Angga Perdana" ucap Icha tiba-tiba.

"Siapa?"

"Ck... Lo lupa? Mutia kan dulu cerita sama Lo" dengus Icha.

"Wualahh... Dia cowok brengsek itu?" Mutia dan Icha mengangguk barengan.

"Sial... Maaf Mut... Aku nggak tahu kalo dia mantan kamu"

"Iya... Nggak apa-apa"

"Yaudah yuk kita ke depan kampus aja cari makan, laper ini" ucap Icha.

"Oke... Yuk.."

Ketiganya meninggalkan gerbang kampus dan masuk kesalah satu rumah makan yang didepan kampus mereka.

Tbc

Awal Perubahanku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang