29

1.9K 52 0
                                    

Syahril membawa Mutia kearah kamarnya, dan mendudukkan wanita itu ditepi kasur.

Sedangkan pria itu menanggalkan kausnya serta celana panjangnya tersisa boxer.

Mutia menatap Syahril yang mendekatinya. Syahril melepas gaun Mutia. Mutia memakai bra hitam yang sangat kontras dengan kulit putihnya.

"Ayok kita lakukan, aku pengen" bisik Syahril.

"Kita belum halal sayang"

"Nggak sampai masuk... Gesek-gesek aja" Mutia mengangguk. Jujur dia juga merasa aneh dengan tubuhnya.

Syahril menekan Mutia agar berbaring. Kaki Mutia terjuntai dilantai. Syahril melumat bibir Mutia. Bibir itu sangat kenyal.

Mutia juga sesekali melumat bibir pria itu. Lalu lidahnya dan Syahril saling bertemu. Syahril menjulurkan lidahnya Mutia mengisapnya.

Lenguhan Syahril terdengar. Libidonya sudah naik. Kedua tangan Syahril membuka pengait bra Mutia. Gunung kembar Mutia terlihat.

Sesuai naluri, Syahril mencium puncak payudara Mutia, puting kecil itu dia masukan kedalam mulutnya lalu dikulum.

Mutia menggelinjang. Dadanya membusung seakan ingin diisap lebih dalam. Syahril mengikutinya. Lalu bibir Syahril turun kepusar bermain sejenak lalu turun kebawah perut Mutia.

Syahril menanggalkan celana dalam Mutia. Lalu kaki Mutia dinaikan kepinggir ranjang dengan posisi ditekuk. Kini vagina Mutia ada didepan matanya.

Syahril langsung menjilati permukaan vagina Mutia itu. Mutia menggelinjang. Desahan Mutia terdengar.

Syahril melumat habis cairan Mutia. Bibir vagina Mutia tidak luput dari hisapannya.

"Jaga Mutia ya Syahril"

Ucapan Lana terngiang ditelinganya menghentikan aktivitas Syahril.

"Kenapa?"

"Yuk bersihkan diri dulu baru tidur" Syahril menarik tangan Mutia agar bangun dari tidurnya.

Mutia tersenyum mengangguk lalu bangun langsung kekamar mandi. Syahril mengacak rambutnya frustasi. Kejantanannya mengeras.

Tapi dia harus berhenti agar tidak merusak Mutia. Dia harus bersabar menunggu malam pertama mereka.

"Kamu juga bersihkan badanmu yank"

Syahril mengangguk.

Mutia memilih kaus Syahril tanpa memakai bra dan celana dalamnya. Lalu Mutia membaringkan tubuhnya.

Ia kira syahril akan meneruskannya tapi syukurlah tunangannya itu berhenti walau sudah mengeras tapi pria itu menahannya. Sabar ya sayang. Ku jamin malam pertama aku akan memuaskan mu. Gumam Mutia tersenyum.

Syahril keluar dari kamar mandi, matanya melihat Mutia yang sudah terlelap dengan nafas teratur.

Syahril akhirnya bermain dengan tangannya untuk menidurkan otongnya.

Pria itu mendekati ranjang dan berbaring disamping wanitanya. Tak lama Syahril juga tertidur.

Tbc

Awal Perubahanku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang