Chapter 13

623 70 8
                                    





Merry Christmas Everyone! 🎄🎅🙆‍♀️



Chapter 13

La Sienta University, Los Angeles – USA

Sejak tadi tidak ada seorang pun yang tidak melihat kearah Ella. Ini sungguh menganggu. Ella berpikir jika semua akan lancar saja dan ia sanggup untuk melewatinya. Ini baru perawalan dan ia akan merasakan ini untuk beberapa waktu kedepan hingga berita ini mereda sendiri. Selama pelajaran, Ella tidak bisa fokus memahami materi pelajaran. Apa seperti ini menjadi public figure secara mendadak?

Ella merasa ponselnya bergetar. Selama berada di kelas, Ella memang suka mengubah ponselnya menjadi mode getar agar tidak menganggu yang lain. Ia melihat ada sebuah pesan dari Nicholas. Lelaki itu mengatakan jika pengawal yang ia kirim sudah ada di tempatnya. Jujur, Ella sedikit kaget karena ia tidak memberitahu Nicholas dimana ia berada. Bagaimana cara dia mengetahuinya? Apa dia meletakkan alat pelacak?

Dia terlalu misterius bagi Ella.

Ella melihat jam tangan miliknya, sudah menunjukkan jam 4 sore. Kelas akan selesai dalam waktu 30 menit lagi. Kenapa rasanya waktu berjalan begitu lambat saat ini? Padahal ia selalu merasa waktu berjalan begitu cepat. Kemarin, kelas tampak menyenangkan bagi Ella, namun berbeda dengan hari ini. Ia ingin cepat pulang ke rumah dan menonton serial televisi kesukaannya. Hari ini adalah hari selasa. Seharusnya ia bertemu dengan Steven di kelas ini, namun lelaki itu belum terlihat batang hidungnya. Kelas sebelum libur musim panas akan lebih banyak menjadi kelas pengganti. Mungkin dosen pengajar ingin berlibur dengan keluarga atau sekedar malas mengajar. Ella tidak berpikir jika dosen pengajar benar-benar malas, hanya saja vibes mendekati liburan akan membuat siapapun ingin cepat-cepat liburan. Ella pun merasa ingin cepat melepas semua beban kampus.

Singkat cerita, kelas Ella sudah selesai. Semua murid langsung keluar dari ruangan setelah dosen pengajar keluar terlebih dahulu. Namun, ada beberapa anak yang masih tinggal di dalam kelas. Mereka adalah geng popular di fakultas Ella. Mereka selalu berkumpul dan tidak ada yang ingin mendekatinya. Mungkin hanya bersapa saja tidak pernah terpikirkan oleh semua anak fakultas. Ella merapikan barang miliknya dan memasukkannya ke dalam tas, hingga seseorang menduduki meja Ella. Perempuan berambut pirang bergelombang dengan jaket varsity berwarna merah. Selain itu ada perempuan lain berambut hitam dengan crop top berwarna putih dan celana panjang jeans. Oh, mereka tidak hanya berdua, ada tiga lelaki dan seorang perempuan dengan rambut berwarna merah sedikit gelap.

Ella merasa tidak nyaman dilihat seperti ini oleh mereka. Ia berpikir untuk cepat pergi dari sini. Ia seperti sedang dipojokkan oleh mereka berenam. Ketika Ella beranjak berdiri, seorang lelaki menahan dirinya dan mendorong untuk duduk kembali.

"Jangan pergi dulu, Ella, mari kita berbicara sebentar." Celetuk lelaki yang mendorongnya. Dia adalah Andreas. Tubuhnya menjulang tinggi dan besar jika dibandingkan dengan Ella. Meskipun begitu, Nicholas masih lebih besar dari Andreas.

"Aku tidak tertarik berbicara dengan kalian," Ucap Ella dan beranjak berdiri. Wajah Ella sudah terlihat tidak sedang dalam mood yang baik. Sekali lagi tubuhnya di dorong oleh Andreas.

"Ella, sudahi topengmu. Wajah penggoda sepertimu tidak cocok bersanding dengan seorang Nicholas." Kata perempuan berambut pirang. "Kau membuka harga berapa untuk mendapatkan Nicholas per harinya?" celetuknya lagi. Ella mengepalkan tangannya. Ia menahan amarah karena telah direndahkan oleh mereka.

"Aku kira kau hanya bekerja sebagai penari," kata seorang lelaki bernama Mark. "Ternyata sudah menambah pekerjaan." Tambahnya. Semua orang memang tidak tau pekerjaan Ella, namun mereka adalah pengunjung Black Swan. Mereka adalah anak-anak orang kaya yang hampir setiap hari pergi ke club untuk bersenang-senang. Beberapa waktu lalu, mereka melihat Ella di Black Swan sedang menari di atas panggung. Dunia Ella hampir saja hancur jika saja mereka membocorkannya kepada orang lain. Namun, mereka tidak melakukannya. Entah kenapa, cuman ia bersyukur.

"Aku tidak melakukannya." Ucap Ella sedikit tegas. Ia menatap lurus kepada mereka semua. Eric bahkan membuat mulutnya menjadi bulat.

"Apa kau malu mengakuinya? Tenang saja, Ella. Kami sudah tau kau sebenarnya." Ujar perempuan berambut merah dan kemudian tertawa. Ella menarik nafas dalam, mencoba mengatur emosi dalam dirinya. Ella memilih untuk diam saat ini karena ia sudah terlalu banyak hal yang  terjadi hari ini. Ia bahkan melupakan untuk mengirimkan uang kepada bibinya.

"Terserah apapun yang kalian pikirkan, aku mengatakan tidak." Ella beranjak berdiri dan mendorong mereka. Seseorang menarik tangan Ella sehingga tubuh Ella kembali tertahan. "Kalau kau free, just contact me." Kata lelaki bernama Xavier. Ella menghempas tangan lelaki itu dan beranjak pergi keluar ruangan kelas. Lelaki itu memiliki senyuman yang manis sehingga banyak yang menyukainya. Namun, sifat Xavier membuat Ella tidak menyukainya. Ia terlalu sombong dan suka memainkan perempuan. Entah sudah berapa perempuan yang sudah Xavier tiduri di Black Swan.

Lorong fakultas Ella tampak kosong karena hari sudah menjelang malam. Mata Ella perlahan mengeluarkan air mata. Ia sudah lelah menghadapi semuanya. Hari ini ia direndahkan dan disebut sebagai jalang oleh orang lain. Mereka tidak pantas disebut sebagai teman. Ella mengusap air mata dengan punggung tangannya. Kedua kakinya melangkah keluar gedung fakultas. Ia berjalan cukup jauh hingga sampai di gerbang pintu masuk utama La Sienta University. Kedua mata Ella menangkap sebuah mobil terparkir disana. Ia mengenal mobil tersebut.

Nicholas?

Ella mendekati mobil tersebut. Ia membutuhkan pelukan hangat Nicholas. Meskipun ia belum pernah dipeluk olehnya, namun ia yakin jika itu hangat. Namun harapan Ella harus dikubur jauh-jauh, ia melihat orang lain menggunakan jas dengan sebuah alat di telinga. Ada sekitar dua orang yang keluar dari mobil tersebut. Apa mereka kiriman dari Nicholas?

"Good Evening, Ms. Ella. Kami ditugaskan oleh Mr. Stamford untuk menjaga anda." Kata salah satu dari mereka. Ella mengangguk paham. Sekarang ia seperti orang penting hanya karena berita hubungan dirinya dengan Nicholas.

"Nama saya Sean dan dia adalah Hugo. Kami akan mengantarkan anda hingga sampai rumah anda." Ucap lelaki itu yang namanya Sean.

"Hi, namaku Gabriella. Kalian panggil aku Ella saja. Jangan terlalu berbicara formal denganku." Ucap Ella sambil tersenyum walaupun ia baru saja menangis. Perasaan dalam dirinya sedang tercampur aduk. Ia membutuhkan ketenangan dan sampai di rumah dengan cepat. Ella berpikir ini sungguh berlebihan hanya karena berita. Namun, ia akan membicarakan ini nanti dengan Nicholas.

Sean membukakan pintu mobil untuk Ella. Setelah itu Sean dan Hugo baru masuk ke dalam mobil. Mereka menaiki mobil yang biasa digunakan oleh Nicholas. Ella tau betul plat mobil hingga semua interior yang ada di dalam mobil ini. Nicholas pasti menggunakan mobil lainnya. Akan aneh jika Nicholas hanya memiliki satu mobil. Ketika mobil hitam mewah itu meninggalkan area La Sienta University, Ella baru bisa bersandar dengan santai. Paling tidak, ini adalah momen yang paling ia tunggu sejak tadi. Keheningan. Tidak ada satupun yang akan menilai dirinya atau membicarakannya.

To be Continued.

Cigarettes and LipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang