Chapter 17

564 74 9
                                    


maap covernya gonta ganti terus hehe, aku belum nemu yg pas dari kemarin. Harusnya sekarang udah cocok.
-Author

Chapter 17

"Ella." Suara berat menginterupsi mereka. Dia adalah Nicholas.

Kehadiran Nicholas yang tiba-tiba membuat Ella sedikit terkejut.

Kenapa dia terlihat berantakan? Batin Ella. Ia melihat sosok Nicholas yang memakai kemeja hitam tanpa kancing dibutir paling atas. Kedua lengannya ia lipat hingga siku tangan. Ia memakai celana berwarna hitam juga dengan model pensil sehingga kecil di bagian mata kaki. Dia tidak sepenuhnya berantakan, hanya saja rambutnya seperti tidak tertata. Ella sampai berpikir apa lelaki itu tidak keramas?

Seluruh pasang mata di Malibu Restaurant melirik ke arah Nicholas. Mereka semua mengarahkan kamera ke Nicholas untuk mengabadikan seorang Nicholas yang sedang dibicarakan dan diidamkan oleh seluruh wanita, sedang berada di Malibu dengan perempuan yang dirumorkan sebagai pasangannya. Oh, jangan lupakan keberadaan Steven yang bisa dianggap sebagai selingkuhan Ella. Jika saja media jahat kepada mereka, dan mempalsukan kenyataan yang sebenarnya.

Ella sedikit takut dengan tatapan lurus Nicholas. Sorot mata lelaki itu tidak dapat Ella artikan. Meskipun memang susah sekali untuk Ella membaca ekspresi wajah Nicholas setiap kali ia bertemu. "Aku datang untuk menjemputmu." Nicholas mengatakannya. Ella membalikkan tubuhnya, membelakangi lelaki itu. Ia malas bertemu walaupun dalam hati ia ingin memeluknya. Nicholas selalu saja datang sesuka dia. Dia bahkan tidak bisa memberi kabar kepada Ella, padahal dia sudah berjanji untuk selalu memberinya kabar. Apakah sangat susah bagi Nicholas untuk saling berkabar? Ella tidak akan kuat jika menjalani hubungan tarik ulur seperti ini. Lelaki itu bisa menghilang bagai ditelan bumi dan juga datang seperti matahari terbit. Dia seperti lelaki brengsek dan Ella seperti perempuan bodoh yang mengharapkan sebuah pesan hingga ia tertidur dengan ponsel.

"Sorry, Mr. Stamford. Saya sedang bersama teman saja jika anda membutuhkan saya saat ini." Ucap Ella. Ella menolak kehadiran Nicholas. Jelas terlihat. Nicholas menghela nafas sabar, namun ia tidak menerima penolakan. Bagaimana dirinya bisa ditolak? Well, semua wanita menginginkannya. Meskipun begitu, Nicholas bersikeras untuk membawa Ella, sehingga ia duduk disebelah Ella.

"Hello, Mr. Stamford. My name is Steven." Ucap Steven, memperkenalkan diri. Nicholas hanya mengangguk dan kemudian menoleh ke arah Ella. Ia berharap perempuan di sampingnya ini ingin menoleh ke arahnya. Kehadiran Steven tidaklah penting bagi Nicholas. Seorang pelayan datang membawa makanan.

"Nicho." Ella menarik nafas sedikit kesal sembari menoleh kea rah Nicholas. Sial. Dia tidak akan terpengaruh dengan tatapan mata biru itu! Ia kesal! Kesal kenapa Nicholas harus menatapnya seperti itu. Tatapan seperti lautan samudera.

"Yes, my love? Are u miss me?" Nicholas menyeringai. Persetan dengan panggilan sayangnya itu. Mereka bahkan belum bisa dikatakan sebagai pasangan. Ella memutar kedua matanya. "Kau sangat merindukanku." Lanjutnya. Steven menatap Nicholas yang melihat penuh ke arah Ella. Dari sudut pandang Steven, ia bisa melihat jika Nicholas sangat menyayangi Ella dan ingin melindunginya.

"Oh, aku sangat merindukanmu, sampai rasanya aku ingin menendangmu ke jurang." Ella mengatakannya secara sarkas. Ia memutar kedua matanya lagi dengan jengkel.

"Kau melakukannya sekali lagi, aku pastikan besok ada berita terbaru lagi." Nicholas menyeringai. Oh, tentu saja dia tidak ingin membuat berita untuk para media itu. Mereka sudah mendapat keuntungan dengan mengunggah berita kemarin di internet.

Steven berdeham, mencoba mengambil perhatian mereka. "Ella, sepertinya kau sedang sibuk. Jadi, mungkin lain kali kita bicara?" Ia mengatakannya sembari beranjak dari bangku.

"No, Steven. Just sit down. Kau bahkan belum memakan makananmu." Ucap Ella. Steven menggeleng pelan sembari tersenyum.

"It's fine, Ella. Kau makan saja dengan...pacarmu." Steven kemudian pergi dari Malibu Restaurant setelah membayar semuanya. Dia keluar dengan sedikit rasa perih di hatinya. Dia tidak akan bisa memenangkan hati Ella. Ia tidak mungkin bisa mendapatkan Ella. Nicholas dan dirinya sudah seperti langit dan bumi. Dia tidak akan bisa bersanding dengan Nicholas. Paling tidak, ia masih bisa berteman dengan Ella. Steven melihat ada dua mobil yang sudah bisa ia pastikan adalah milik Nicholas. Salah satu mobil tersebut pasti yang digunakan oleh Ella, ia pernah melihatnya di La Sienta University. Dia selalu memperhatikan Ella ketika perempuan itu datang dan pulang dari kelas. Steven seperti seorang penguntit jika saja Ella tau, cuman dia hanya melihat dan tidak mengikutinya. Jadi, masih batas normal, hanya seorang lelaki yang mengangumi perempuan yang ia sukai.

Pacarmu? Apa kau tidak sadar, Steven? Batin Steven terus mengulang ucapannya.

Kembali lagi ke Nicholas dan Ella.

Ella menatap Nicholas kesal. Dia merusak janji makan siang dengan sahabatnya. Nicholas hanya menyeringai dan itu membuat Ella semakin kesal. Lelaki itu kedua tangan Ella dan kemudian menatap Ella dengan serius. "You need explanation from me?" tanya Nicholas. Ella membuang muka dari Nicholas. Apa lelaki di sampingnya ini bodoh? Tentu saja dia butuh penjelasan. Kenapa dia sama sekali tidak peka?! Batin Ella.

"Hmm?" Nicholas meraih dagu Ella dan menariknya ke arahnya. Ia tersenyum tipis melihat Ella yang masih saja membuang tatapan matanya ke arah lain. Well, dia tau dia sering kali menghilang. Ia masih sulit untuk terus memberi kabar karena ia terbiasa sendiri. Ia harus ingat jika sekarang ia sudah tidak sendiri. Ada seseorang yang khawatir jika tidak ada kabar sama sekali.

"Okay, I'm so sorry, Ella. Aku punya beberapa hal yang harus ku urus selama 2 hari ini." Nicholas menjelaskan. "Aku minta maaf karena tidak membalas pesanmu. Aku tidak memegang ponselku karena beberapa masalah tersebut. Kau bisa menghubungi Darren jika ingin-" Ella menoleh kearahnya.

"Kau dan Darren sama saja! Aku sudah menelpon Darren dan tidak dijawab!" Ella mengomel. Nicholas menyisir rambut Ella dengan jarinya. Menyingkirkan helai rambut yang menghalangi wajah Ella.

"Aku akan memarahinya karena melewatkan telepon darimu."

"NO! Harusnya aku yang memarahi kalian!" Ella memukul lengan Nicholas. Tentu saja pukulannya tidak memberikan rasa apapun untuk Nicholas. "Jika kau menghilang lagi, aku tidak akan menemuimu lagi Nicho!" lanjut Ella memperingatinya.

"Aku akan menemuimu." Nicholas menyeringai.

"I Hate you." Ella menatap Nicholas dengan kesal.

"I love you too."

To be Continued.

Cigarettes and LipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang