" Keluarga nyonya omega? " Tanya dokter yang baru memeriksa omega. " Kami keluarga nya dok " balas Gilbert mengangkat tangan
" Nyonya omega- " dokter menggantungkan ucapan nya seolah memang benar sedang terjadi apa apa didalam sana
***
Dokter yang menangani omega pun menarik nafas nya sekejap. " Ini sangat berat apabila saya mengatakan disini, boleh satu atau dua orang ikut ke ruangan saya? " Tanya Rizal, dokter yang menangani omega menatap semua nya satu persatu
" Saya dok " ujar Gilbert mengangkat tangan. Kanaya pun ikut mengangkat tangan, Gilbert menginstruksikan seolah berkata jangan
Kanaya menggelengkan kepalanya. " Engga pah, gimanapun juga aku butuh kejelasan " ujar Kanaya tersenyum pilu
Kanaya dan Gilbert pun berjalan dibelakang dokter Rizal dengan perasaan was was
Sesampainya di ruangan nya, dokter Rizal pun menjelaskan apa yang terjadi dengan omega
Sekali lagi, dokter Rizal menarik nafas nya. " Kecelakaan membuat nyonya omega mengalami cedera berat di kepala nya. Dan keadaan tersebut membuat Nyonya omega dinyatakan koma " ujar dokter Rizal
" Tapi dok, apa mama saya bisa sadar? " tanya Kanaya sendu
" Koma sendiri bisa terjadi akibat kerusakan di salah satu bagian otak, baik sementara maupun permanen. Kami dari para dokter pun tidak bisa menjamin kapan pasien akan sadar. Jadi kita semua hanya bisa memohon kepada yang maha kuasa, menunggu keajaiban yang terjadi " ujar dokter Rizal menjelaskan
" Dok, Jika Tuhan tidak memberikan keajaiban nya, apa tidak ada cara lain yang bisa dilakukan dokter atau kerabat pasien? " Tanya Gilbert
" Biasanya kerabat pasien akan memberikan kata kata atau kalimat motivasi yang membuat pasien sadar dari koma nya, namun kembali ke kata awal. Kita hanya bisa menunggu keajaiban dari yang maha kuasa " ujar dokter Rizal kembali menjelaskan sembari berjalan keluar ruangan diikuti Kanaya dan Gilbert yang ikut keluar
Kanaya dan Gilbert pun berjalan menuju tempat ruang tunggu dimana semua nya hanya bisa melihat omega terbaring lemah lewat balik pintu
Semua anggota keluarga nya menatap mereka berdua seolah meminta kejelasan apa yang disampaikan dokter, Kanaya pun hanya bisa membalas lewat gelengan kepala seolah semua tidak baik baik saja
Kanaya pun berjalan melewati semua nya dengan arah tatapan yang kosong. Dirinya berhenti di sebuah taman rumah sakit, duduk, menyalakan earphone nya, mendengarkan alunan lagu seolah mencari ketenangan
(Are we gonna make it?
Apakah kita akan berhasil?Is this gonna hurt?
Apakah ini akan menyakitkan?Oh, we can try to sedate it
Oh, kita bisa mencoba membiusnyaBut that never works
Tapi itu tidak pernah berhasil)Lagu Shawn Mendes - It'll Be Okay mengalun indah di telinga Kanaya yang membuat keretakan hatinya semakin bertambah. Kanaya menitikkan setetes air mata nya
(I start to imagine a world where we don't collide
Saya mulai membayangkan dunia di mana kita tidak bertabrakanAnd it's making me sick, but we'll heal and the sun will rise
Dan itu membuatku sakit, tapi kita akan sembuh dan matahari akan terbitIf you tell me you're leaving, I'll make it easy
Jika Anda memberi tahu saya bahwa Anda akan pergi, saya akan membuatnya mudahIt'll be okay (It'll be okay)
Ini akan baik-baik saja (Ini akan baik-baik saja))Sekali lagi, Kanaya kembali menitikkan air mata nya. Bukan karena lagu yang dirinya dengar. Namun dirinya melihat sepasang anak dan juga ibu yang sedang bercanda bahagia, yang kembali mengingatkan nya kepada sang mama
Tidak. Dirinya tidak boleh lemah, dirinya harus kembali kuat. Dirinya harus bisa menguatkan mama nya agar mama nya kembali sadar
Kanaya pun berbalik, berjalan ke arah luar rumah sakit. Memberhentikan taksi dan pulang ke rumah nya. Dirinya pun membersihkan diri dan kembali menjalankan aktivitas nya seperti biasa
***
Kanaya pun sudah bisa kembali masuk ke sekolah seperti biasa. Dan jam istirahat tiba, Kanaya dan kedua sahabat nya keluar kelas dan menuju ke arah kantin
Namun pemandangan yang tak ingin dirinya lihat. Sepasang siswa dan siswi sedang bercanda akrab di lorong sekolah. Tunggu, sejak kapan mereka akrab?
Kanaya pun berjalan melewati nya tanpa menoleh sedikit pun. Selama di kantin, Kanaya hanya diam. Tatapan nya pun kosong, tak seperti biasanya
" Lo kenapa nay? Ada masalah? " Tanya Jennifer menyadari perubahan sahabat nya tersebut
Kanaya pun hanya menggelengkan kepala nya sembari mengaduk-aduk makanan nya tanpa berniat memakan nya
" Oh ayolah nay, ceritakan. Kita udah sahabatan tiga setengah tahun, Nothing to hide " ujar Lyvia ikut membujuk Kanaya untuk menceritakan apa yang terjadi
Kanaya pun menghela nafas nya. " Nyokap gue koma " ujar Kanaya tanpa berniat menjelaskan nya
" Karena apa? " Tanya Lyvia berkerut kening.
" Kecelakaan " ujar Kanaya singkat" Udah ya, gue mau ke kelas aja. Nitip bayar ya ntar, gue duluan " ujar Kanaya meninggalkan kedua sahabatnya
Kanaya pun berjalan tanpa memiliki arah tujuan yang jelas. Namun langkah nya terhenti ketiga terdapat tiga siswa dan satu siswi seolah mencuri perhatian nya
Arka, lelaki yang tidak pernah bermain-main dengan seorang perempuan. Namun kini, dihadapan nya lelaki tersebut merangkul bahkan mencium pipi gadis lain. Dan sial, gadis itu Aretta!
" Beginikah sifat asli ketua osis yang selalu dibanggakan satu sekolah? Dan lihat, siswi beasiswa berbuat hal yang dilarang oleh sekolah? Wow pertunjukan yang menarik " ujar Kanaya melipatkan dadanya menatap sinis kearah Arka dan juga Retta
" Why? Are you jealous? " Tanya Arka tersenyum sinis. " Hah Gue? Jealous sama lo? Are you crazy? " Ujar Kanaya kesal
" Lalu apa masalah nya sayang? Kalo ngga jealous, kenapa repot-repot urusin hidup gue? Lo berharap apa? Berharap gue mohon mohon cinta ke Lo? Ngga akan " ujar Arka dengan senyum remeh
" Berarti, pengakuan cinta dan sayang Lo kemarin? " Kanaya menarik nafas nya
" AHAHAHAHA. Okay, Listen to me. Lo itu gaada bedanya kaya perempuan lain, yang cuma mau harta, fisik, dan juga ketenaran gue. Dan selama ini gue cuma main main ke Lo, pura pura baik ke Lo, dan pura pura sayang dan jatuh cinta sama Lo. Dan ternyata Lo juga mainin gue, impas berarti kita " Ujar Arka yang terdengar begitu menyakitkan
Arka, Sean, Felix, dan Aretta pun meninggalkan Kanaya seorang diri bagai film drama dimana dirinya mendapat peran yang mengenaskan
TBC
Akhirnya update jugaaa!! Jangan lupa vote yaa, happy reading guyss. hope you guys are always healthy :>
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya dan dunianya
Teen Fiction" Biarpun dia bukan yang pertama, tapi gue yakin kalo dia yang terakhir dan satu-satu nya untuk gue." -K " Gue cuman mau hidup bahagia dan ada Kanaya disisi dan disetiap langkah hidup gue." -A