Dirinya merasakan apa yang dirasakan Arka kala itu. Memang sesakit itu rasanya
Kanaya kembali memakai earphone nya, mendengarkan alunan musik, dan duduk di pojok bangku taman. Tempat biasa dirinya menyendiri
(Kemarin kau ubah benci jadi cinta
Sekarang berubah cinta jadi kecewa
Kukira cinta itu indah
Tetapi tenyata tak seindah itu)Lagu Caitlin halderman -cinta salah mengalun indah ditelinga nya. Bodoh memang, seharusnya dirinya menghibur diri bukan menambah beban kesedihan dengan mendengarkan musik galau
(Katanya cinta tak pernah gagal
Gagal 'tuk memaafkan
Karena cinta tak pernah salah
Tapi mengapa cintaku kecewa?
Tapi mengapa cinta, cintaku salah?)Tepat di bait terakhir selesai dinyanyikan, Seseorang menarik sebelah earphone Kanaya. " Lo bego apa gimana? Lagi sedih tu ngehibur diri, bukannya malah dengerin lagu galau " ujar Cakra
Lelaki itu Cakra, lelaki yang menemui nya di uks kala itu. Wajah Cakra sama dengan Arka. Teduh yang membuat siapa saja betah untuk memandanginya. Sayangnya, dirinya sudah terlanjur jatuh cinta terhadap Arka
" Hei? Kenapa Lo? " Tanya Cakra melambaikan tangan nya. " Gapapa, ngapain Lo disini? " Tanya Kanaya ketus
" Lo gue lihat galau mulu ya " ujar Cakra tersenyum. " Balikin earphone gue " ketus Kanaya
" Ogah, kejar gue kalo bisa " teriak Cakra layaknya anak kecil. " Cakra balikin, siniin earphone gue " teriak Kanaya yang sudah berhasil mengejar Cakra
Cakra pun menaikkan tangannya. Karena perbedaan tinggi badan mereka, membuat Kanaya sudah meraih nya
" Ck balikin Njirrr. Musnah Lo an- " seruan Kanaya berhenti tak kala Cakra memandangi nya dari atas karena tinggi badan Cakra yang melebihi Kanaya
Jika dilihat, Cakra tak kalah memesona dari Arka. Namun kembali ke kata awal, dirinya tetap mencintai Arka
Seorang siswa dan siswi sedang berjalan dengan tiba tiba sang siswa menjatuhkan barang nya dan menatap Cakra dan Kanaya dengan tatapan yang sulit di artikan
Kanaya yang mendengar terdapat bunyi pun tersadar. Adegan tatap menatap tersebut berhenti seketika. Kanaya terkejut mendapati mata siswa tersebut menatap kearah dirinya, ya Arka
Karena Kanaya melihat Arka masih berjalan dengan aretta, dirinya pun akhirnya tersadar dan tetap kembali seperti keadaan awal seolah tidak ada siapapun yang lewat
" Ahh Cakra balikin gak? Itu mahal yaa, ntar rusak ganti Lo?! " Teriak Kanaya. " Gue ganti sepuluh juga bisa nay ahahah " ujar Cakra terkekeh
Kanaya dan Cakra berlari saling mengejar mempeributkan hal yang tidak jelas layaknya anak kecil. Sedangkan di sisi lain, Arka yang melihatnya pun mengepalkan tangan nya.
Dirinya pun berjalan mendahului Aretta tanpa mengucapkan sepatah kata pun yang membuat Aretta kesal
***
Bel pulang sekolah pun berbunyi, pertanda bahwa sudah waktunya seluruh murid SMA harapan bangsa untuk pulang. Dan hari ini, Kanaya ingin ke rumah sakit. Menemui omega, mama tercinta nya
" Nay, Mau ikutan ngga ntar? Katanya anak anak cowo ngajak kita bertiga jalan jalan " ujar Lyvia mengajak Kanaya
" Anak anak cowo? " Cengoh Kanaya. " Iya. Arka, Sean, Felix " ujar Jennifer ikut menjelaskan
" Mereka bertiga? Bukannya mereka udah musuhin gue? Mungkin emang punya niat terselubung " batin Kanaya
" Ngga deh guys, gue mau jenguk nyokap. Next time aja kalo gue ada waktu " ujar Kanaya menolak. " Kita ikutan jenguk aja gimana nay? " Tanya Jennifer
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya dan dunianya
Teen Fiction" Biarpun dia bukan yang pertama, tapi gue yakin kalo dia yang terakhir dan satu-satu nya untuk gue." -K " Gue cuman mau hidup bahagia dan ada Kanaya disisi dan disetiap langkah hidup gue." -A