kdd | chapter 29

12 1 0
                                    

Setelah mereka selesai performance, Bianca mengucapkan banyak terima kasih kepada Kanaya Lyvia dan Jennifer

" Santai aja kali ca " ujar Jennifer diiringi kekehan

" Emm, kak. Boleh ngga aku gabung di Genk kalian untuk hari ini aja? " Tanya Bianca ragu. Kanaya memandangnya dengan tatapan sinis nya

" Kita ngga nge Genk, tapi males nambah member aja " sangkal Kanaya

" Boleh kok, gabung aja " ujar Jennifer riang

" Kaya nya si Jennifer demen sama Lo deh ca " ucap Kanaya singkat lalu pergi meninggalkan mereka bertiga

"  Jangan dipikirin, Kanaya memang gitu. Tapi aslinya baik kok " ujar Jennifer

Lyvia pun memutar bola matanya malas. " Udah ah " ujar Lyvia ikut meninggalkan mereka

" Ehh mau kemana Lo Lyv? "

" Mau ketemu ayang, Napa Lo? Mau ikut? "

" Kagak ah, mendingan jalan jalan sama Bianca "

Lagi dan lagi, Lyvia memutar bola matanya malas tanpa membalas ucapan Jennifer

***

Karena bosan, Kanaya pun pergi menuju rooftop. Disana keadaan sangat sepi, tidak ada seorang pun. Namun setelah beberapa menit dirinya berada disana, muncul dua lelaki datang menuju rooftop

" Ngapain Lo disini kak? " Tanya salah satu lelaki tersebut. " Ini tempat umum kali " ujar Kanaya malas

Tiba tiba dari arah luar rooftop ada seorang gadis berteriak memanggil nama salah satu lelaki tersebut sembari berlari

" SEANN SAYANG I'M BACK!! " seru gadis tersebut dari luar. Kanaya pun kaget melihat siapa gadis tersebut

Kanaya pun memicingkan matanya. " Lyv. Lo? Ngga cerita ke gue? "

" A-anu nay. Gue udah tiga Minggu pacaran sama Sean "

" Dan Jennifer tau juga? " Lyvia mengangguk

" Keren ya, kata tiga setengah tahun. Tapi cuman jen yang dikasih tau "

" Jangan salahin gue juga dong, Lo yang selama ini kemana. Tiap diajakin keluar nolak, nilai jelek nangis, marah marah ga jelas. Dan apa Lo ngga inget? Siapa yang bantu Lo pas Lo kena skandal? Kita nay, kita " seru Lyvia kelepasan

" Oh. Jadi ceritanya ngga ikhlas? Kalo ngga ikhlas gausah bantu "

" Ikhlas sih, tapi cuman mikir. Enak ya jadi Lo. Berkecukupan, ada skandal aja ada kita yang nyelametin, dan lebih enak nya bikin Arka sakit hati setelah Lo bikin dia nyaman " bukan Lyvia yang berbicara. Kini Felix yang berbicara

Dan kedua lelaki tersebut yang tak lain adalah Sean dan Felix

" TAU APA LO SOAL KEHIDUPAN GUE? APA LO PERNAH NGERASAIN PUNYA KELUARGA TAPI RASANYA LO KAYA GA PUNYA KELUARGA? PERNAH LO NGERASAIN? " Kanaya berteriak hingga meloloskan bulir air mata nya

" Apa Lo pernah ngerasain? DIBANDINGIN DAN NGIKUTIN KEMAUAN BOKAP TANPA DITANYA MAU LO APA? Pernah Lo di posisi itu? PERNAH? "

" DAN APA LO PERNAH? KETIKA LO JATUH CINTA SAMA ORANG- " Kanaya menarik nafas nya

" tapi dipaksa untuk ngejauh? PERNAH LO NGERASAIN? " Kini seluruh air mata nya jatuh begitu saja

" Nay.. gue minta maaf " ujar Lyvia kini memeluk Kanaya, namun Kanaya menepisnya

" Udahlah, tiga setengah tahun yang Lo maksud gaada guna nya. Gue kira dari dulu Lo paham, ternyata Lo cuma liat gue dari sisi Lo aja. Sama kaya orang lain " ujar Kanaya meninggalkan rooftop

Langkah Kanaya terhenti ketika melihat lelaki yang ada di pintu rooftop, lima detik mereka bertatapan, lalu Kanaya berjalan meninggalkannya

Dan kini, Kanaya benar benar keluar dari lingkungan sekolah. Dirinya berhenti di sebuah bangku halte yang berdekatan dengan sekolah nya. Dirinya menangis, meluapkan semua yang selama ini dirinya pendam

" Ini tempat naik bus, bukan tempat untuk galau " ujar seorang gadis terkekeh melihat Kanaya

" Diputusin pacar? Dijauhin temen? Berantem sama keluarga? " Tanya gadis tersebut lagi

" Tau apa Lo, Lo ngga pernah ngerasain jadi gue "

" Kata siapa? Gue pernah kok jadi Lo. Bonyok gue orang yang gila kerja, pemabuk, dan jauh dari agama. Mereka nikah karena dijodohin, dan suatu hari mereka bikin kesalahan. Kesalahan yang bikin gue lahir di dunia ini. Setelah gue lahir, nyokap gue pergi ninggalin gue, dan cerai sama bokap gue " ujar gadis tersebut tersenyum namun tersirat kesedihan didalam nya

" Terus sekarang? Lo tinggal sama siapa? Terus sekarang dimana bonyok Lo? " Kini Kanaya malah bertanya kepada gadis itu melupakan masalah nya

Gadis itu tersenyum tipis. " Gue tinggal sama kakek nenek gue. Bokap gue masih ada di rumah nya, masih sering nge transfer duit juga ke gue. Kalo nyokap gue, udah pergi keluar negeri gatau dimana sekarang "

" Kasian juga ya Lo. Tapi Lo kan punya temen yang baik, kisah cinta Lo juga ngga rumit " ujar Kanaya terdengar sedih

" Dulu gue punya temen, tapi semua temen gue ninggalin gue setelah tau latar belakang gue. Tapi ada satu orang yang nawarin diri jadi temen gue waktu itu " gadis itu tersenyum lagi

" Kisah cinta gue emang ngga rumit, tapi mantan gue selingkuh sama sepupu gue sendiri " lanjutnya

Kanaya shock, dirinya menurut mulut nya seolah tak percaya bahwa gadis didepannya ini merupakan gadis yang jauh dari kata bahagia

" Santai aja. Lo harusnya bersyukur, banyak di dunia ini manusia yang jauh dari kata beruntung. Lo liat anak yang di pinggir jalan sana? " Kanaya mengangguk. " Dia banting tulang buat cari sesuap makan, bahkan dia gatau orang tua nya dimana " lanjutnya

Kanaya terkagum, benar. Banyak orang yang jauh dari kata beruntung. Dirinya seharusnya bersyukur, masih memiliki keluarga yang lengkap, dan dikelilingi orang yang baik

Kanaya tersenyum setelah nya, dirinya berjalan meninggalkan gadis tersebut tanpa sepatah kata pun

" Eh? Mau kemana Lo? " Tanya gadis tersebut heran

" Mau kembali ke sumber kebahagiaan gue " ujar Kanaya tersenyum tulus

Kanaya pun berlari terburu-buru, menuju ke arah sekolah nya. Ya! Kebahagiaan nya, orang yang menemani nya selama tiga setengah tahun

" Girls! " Teriak Kanaya. Lyvia dan Jennifer pun menoleh, dan berlari ke arah Kanaya sembari mengucapkan kata maaf

" Gue yang harusnya minta maaf. Gue sekarang paham arti dari tiga setengah tahun itu " ujar Kanaya tersenyum. Namun Lyvia dan Jennifer beralih bingung

Kanaya tersenyum kembali. " Salah satu dari sumber kebahagiaan gue yang gabisa gue dapetin di orang lain " Lyvia dan Jennifer pun tersenyum, dan beralih memeluk Kanaya

" AAA, kangenn " ujar Lyvia. " Bangett, maaf ya. Gue gatau Lo nanggung beban seberat itu "

" Ah gapapa kali, udah ah. Gimana kalo kita have fun? Lupain semua masalah kita hari ini " ujar Kanaya yang dibalas anggukan oleh Lyvia dan Jennifer

Mereka bertiga pun menuju ke arah tengah aula dan berjoget ria bersama. Bianca adik kelas mereka pun ikut bergabung, Kanaya dan Lyvia pun tidak masalah dengan kehadiran Bianca

Hari ini mereka benar-benar melepaskan beban masalah, bukan mereka. Hanya Kanaya mungkin

TBC

Makasih udah mau baca sampe chapter ini, tenang. Bentar lagi end kok hehehh. Jangan lupa vote yaa, happy reading guyss. hope you guys are always healthy :>

Kanaya dan dunianya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang