Trouble Maker ● Hiatus

LFTL 2

Bahkan, sampai detik ini kamu masih menjadi alasan kenapa hati ku tidak bisa menerima siapapun.

______________________________________
⚠️Biasakan Meninggalkan Vote dan komen setelah membaca⚠️

"Siapa? Saya? Saya ganteng?" Tanya laki laki itu kepada Alisa yang masih mematung ditempat dengan mulut sedikit menganga.

Tidak kunjung mendapatkan jawaban, laki laki itu mengguncang pelan tubuh Alisa. "Hallo?? Saya tanya kamu gapapa?"

Alisa tersadar dan menatap laki laki yang ada di depan nya dengan wajah senyum malu-malu najis. "Ah . . . Iya saya gapapa, tadi agak ga fokus aja. Terima kasih ya." Ujar nya dengan suara yang dilembut lembutkan.

Laki laki itu mengangguk anggukan kepala nya dan menepuk pundak Alisa. "Besok-besok jangan sampe ga fokus lagi. Perbanyak minum air."

Ini gila!

Baru pertama kali ini Alisa diperhatikan seseorang selain keluarga. Yoshua saja tidak pernah mengingatkan nya untuk minum, boro-boro minum. Ngingetin makan aja ga pernah! Setiap ketemu di kantin Yoshua malah melengos begitu saja melewati Alisa, tanpa menegur gadis itu sama sekali. Biadab memang.

Dan sekarang saat ada orang lain yang memperhatikan nya, Alisa hampir klepek klepek ditempat. Apalagi yang ngingetin cowok, ganteng pula.

"Kalau gitu saya pergi dulu ya. Kamu hati hati dijalan." Laki laki itu membalikan badan nya dan melambai ke arah Alisa.

Alisa membalas lambaian tangan pejantan tampan itu dengan wajah ganjen andalan nya, siapa tau laki laki itu kepincut ama Alisa. Kan untung bagi Alisa.

Perasaan kesal Alisa mendadak lenyap begitu saja karena laki laki itu. Alisa berjalan masuk ke dalam bis seraya berjingkrak jingkrak ria, sampai sampai pak supir langganan Alisa menatap gadis itu dengan heran dan bergumam. Obat nya abis lagi ni anak?. Gumam pak supir.

Saat di perjalanan Alisa masih tidak bisa melupakan perilaku manis dari laki laki itu, ia bahkan sampai cengengesan sendiri dan membuat para penumpang bis menatap nya dengan heran.

Bis berhenti di halte bis sebrang rumah nya. Alisa masih berjalan dengan perasaan riang gembira, gadis itu masuk kedalam toko roti dan disambut hangat oleh kedua orang tua nya yang sedang melayani pelanggan.

"Alisaaa, anak kuu. Sudah pulang nak? Gimana sekolah nya?" Tanya pak Jinaidi saat melihat Alisa masuk ke dalam toko roti.

"Uuuuuuu, hari ini sangat sangat menyenangkan yaahhhhh." Alisa berlari dan memeluk ayah nya dari belakang.

"Cieee seneng karena apa nih? Kak Yoshua beliin yupi?" Rikki, adik Alisa tiba tiba masuk kedalam toko roti.

Alisa mendelik kesal ke arah Rikki. "Jangan bahas Yoshua, kesel gue."