LFTL 3

380 261 75
                                    

Apakah aku bodoh? Karena melepaskan laki-laki yang sangat aku sukai? Terkadang karena perasaan suka yang berlebihan ini, membuat ku harus melepaskan nya.

Kurasa, memang ini jalan yang terbaik. Tapi . . . Kenapa aku merasa sangat kecewa?
______________________________________

⚠️Tinggalkan Vote dan Komen setelah membaca, Terima kasih.⚠️

"Alisaaaaa! Bangun Lis!!" Teriakan Jisona dari luar pintu menyadarkan Alisa dari mimpi indah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alisaaaaa! Bangun Lis!!" Teriakan Jisona dari luar pintu menyadarkan Alisa dari mimpi indah nya.

Jisona masuk kedalam kamar anak perempuan nya karena tidak mendapat sedikit pun sahutan dari sang pemilik kamar.

"Loh, Lilis! Mata kamu kok bengkak gitu?" Jisona memegang kedua pipi Alisa. "Kamu kenapa?"

"Gapapa ma, tadi malam Lilis begadang nonton drakor." Jawab Alisa, ia sengaja berbohong kepada bunda nya karena takut untuk menceritakan cerita asli nya.

"Yaudah, kamu mandi pakai air dingin biar bengkak nya ilang." Jisona mengambil handuk dan melemparkan nya ke arah Alisa. "Cepetan mandi, nanti kamu telat."

Jisona keluar dari kamar dan menutup pintu kamar Alisa, Alisa beranjak dari tempat tidur untuk menyiapkan seragam nya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Alisa segera turun ke ruang makan. Saat sampai di ruang makan, gadis itu sudah disambut hangat oleh ayah dan adik laki-laki nya.

"Wah, anak ayah yang paling cantik udah bangun ternyata." Sambut Jinaidi seraya menarik kursi makan disamping nya.

"Kak Lilis, Rikki tadi ngambil telor bagian kakak. Maap yak, soalnya diri ku khilap." Ucap Rikki.

"Ini, udah bunda goreng in lagi. Kamu makan dulu ya Lis." Jisona menyuruh Alisa duduk. Alisa pun duduk dikursi yang sudah di tarik oleh Jinaidi.

Tak lama, Jenar keluar dari kamar nya. "Jenar berangkat ya." Kata nya sambil memasang sepatu.

"Ga makan dulu Jen?" Tanya Alisa, sebenarnya ia masih merasa kesal dengan Jenar karena kejadian kemarin. Namun ia merasa tidak enak jika Jenar berangkat tanpa sarapan.

Jenar menoleh dan tersenyum ke arah Alisa. "Gausah Lis, aku ambil roti aja didepan. Soalnya hari ini aku piket, takut telat."

Alisa mempercepat makan nya, ia meminum air nya dengan cepat sampai-sampai Jinaidi menegur nya. "Pelan-pelang Lis! Nanti keselek kamu."

"Udah, Alisa berangkat bareng ya." Alisa berdiri seraya meraih tas nya. Ia berjalan ke arah Jenar yang berdiri di depan pintu.

Jisona berteriak. "Li!! Makanan kamu belum abis!"

Trouble Maker ● HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang