⚠️FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA, PLAGIAT DIHARAPKAN MENJAUH⚠️
Ke empat laki laki pembuat onar ini terobsesi dengan ku! Apa yang harus ku lakukan?!
_________________________
Start: 05 Desember 2022
End: -
Best Rank 🏆:
#6 in lalisa 06012023
#1 in stra...
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOMEN NYA YA, JANGAN JADI SILENT RIDER! JANGAN LUPA JUGA FOLLOW AKUN INI SUPAYA GA KETINGGALAN SETIAP UP, TERIMA KASIH AND HAPPY READING!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Lis, nih tata roti nya di rak."
"Biar Kulin aja Bun." Kulin merebut box roti dari tangan Jisona. Alisa menengok dengan tatapan kesal ke arah laki-laki jangkung itu.
"Bun, bun, emang dia bunda lo apa?!" semprot Alisa tepat di wajah Kulin, laki-laki itu hanya mengangkat bahu nya acuh dan meninggalkan Alisa.
Jisona mencebik kearah Alisa, "Lis ga boleh judes gitu ama temen." tegur nya.
Alisa memasang wajah cemberut ke Jisona dengan kedua tangan terlipat di dada. "Alisa ga suka mereka kerja disini bun, pecat aja." ucap nya, "Lagian mereka itu lahir dari keluarga Hedon bun, buat apa kerjaa." sambung Alisa.
"Jadi karena mereka lahir dari keluarga kaya jadi ga boleh kerja? ga boleh mandiri? alasan nya apa Alisa?" tanya Jisona membuat Alisa bungkam.
"Coba sekarang bunda tanya, apa alasan mereka jadi ga boleh kerja?"
Jisona menatap anak gadis nya dengan tatapan tajam, ia mengamati Alisa yang sekarang sudah menunduk karena tidak berani menatap nya.
Wanita itu mendengus kecil seraya menepuk pundak Alisa, "Udah ga boleh kayak gitu, sekarang kamu jaga toko sampe Rikki pulang. Baru berangkat sekolah bareng mereka ya."
Alisa mengangkat wajah nya dan menggeleng kukuh. "Ga bun Alisa mau berangkat bareng Joni sama Ta—"
"—Bunda ga terima protes, pokok nya kamu berangkat bareng mereka. Udah ya, bunda mau ke toko dulu nyusulin ayah."
Alisa memajukan bibir nya dengan kesal. Ia menatap sinis ke arah empat laki-laki sableng yang kini sedang tersenyum kearah nya.
"Dih, i kan have mata. Kenapa you malah angry?" sahut Yossi.
"Diem lo! Bahasa lo benerin dulu, pusing gue denger nya." ujar Alisa sambil menutup kedua kuping nya, ia menunjuk satu persatu laki-laki sinting itu.
"Pokok nya gue ga bakal berangkat bareng lo pada, gue bakal berangkat ama temen-temen gue! Awas aja kalo sampe ngikuti!"
"Siap! Larangan adalah perintah bagi ku!" jawab Theo sembari mengangkat tangan nya hormat kearah Alisa.
