⚠️FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA, PLAGIAT DIHARAPKAN MENJAUH⚠️
Ke empat laki laki pembuat onar ini terobsesi dengan ku! Apa yang harus ku lakukan?!
_________________________
Start: 05 Desember 2022
End: -
Best Rank 🏆:
#6 in lalisa 06012023
#1 in stra...
HALLOW GIMANA KABAR KALIAN SEMUA? SEMOGA SELALU BAIK~
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMEN YA, JANGAN JADI SILENT RIDER! JANGAN LUPA JUGA FOLLOW AKUN INI SUPAYA GA KETINGGALAN SETIAP UP, TERIMA KASIH AND HAPPY READING.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu sudah melakukan yang terbaik, apapun yang terjadi Always love yourself ya." —Trouble Maker—
•••
"Tiwai, pastikan Alisa ga kemana-mana, jangan bawa dia ketempat yang aneh-aneh, kalo sampe kamu bawa dia ketempat yang aneh-aneh kamu bakal langsung saya aduin kebapak kamu. Jangan berani-berani nya kamu modus pegang-pegang tangan atau meluk Alisa, pokok nya kamu ga boleh nyentuh dia, kalo jalan juga harus jaga jarak jangan terlalu deket. Jangan modus sok ngerem mendadak supaya dipeluk Alisa, harus bawa pulang Alisa jam 4 sore jangan sampe lewat, jangan sampe ada lecet di badan anak saya, jangan blablabla ... Tralala ... Trilili ... Nananinu ... Shalalala ... Ulala ... Uyeye ..."
Tiwai hanya bisa manggut-manggut menanggapi ceramah dadakan dari Jinaidi. Sumpah, ia benar-benar ingin cepat pergi dari sini, tapi Alisa lama banget dandan nya.
"Ayah, udahlah ceramah nya. Kesian Tiwai ampe ngantuk gitu." tegur Jisona dari balik meja kasir.
"Ayah cuma nge-wanti-wanti Tiwai aja Bun, supaya Tiwai ga macem-macem." sahut Jinaidi.
"Lagian Tiwai ga mungkin macem-macem, kita udah tau Tiwai dari kecil. Anak nya ga pernah macem-macem kan? Lagian mereka jalan buat belajar bareng, besok kan udah ulangan." ucap Jisona, lagi. Membuat Jinaidi menatap nya.
"Bun, waspada itu lebih baik bun. Waktu itu kan mereka masih kecil-kecil, sekarang mereka udah dewasa bun." Jisona memutar mata nya malas menanggapi alasan suami nya.
Tak lama, Alisa masuk kedalam toko roti. Ia menyalami kedua orang tua nya, "Alisa jalan dulu ama Tiwai ya bun." pamit Alisa kepada Jisona.
"Iya, hati-hati. Tiwai bawa motor nya jangan ngebut." tegur Jisona kepada Tiwai.
Tiwai mengangkat kedua jempol nya ke arah Jisona dan berjalan keluar mengikuti Alisa.
"Duduk nya jangan deket-deket Alisa, jaga jarak dikit." Jinaidi yang mengikuti mereka sampai keluar pun kembali memberi peringatan, namun kali ini kepada Alisa.
Alisa tidak menanggapi, ia hanya melambaikan tangan nya kearah Jinaidi yang masih berdiri dengan wajah sinis di depan pintu masuk toko roti.
Tiwai melajukan motor nya menjauh dari sana, ia sudah tidak tahan dengan tatapan tajam Jinaidi kearah diri nya.
"Demi apa, om Jinaidi bisa serem juga ternyata. Biasa nya sengklek-sengklek aja." batin Tiwai merinding.
