5: Nody Baldwin

915 19 3
                                    

Apa yang harus dikeluhkan Mirna, ketika tangannya digenggam mesra suaminya yang tampan, baik dan kaya? Nody Baldwin, sangat sempurna!

Pria itu baru pulang dari Fiji, negara kepulauan di Kepulauan Pasifik yang sangat indah. Sebab itu mereka dulu berbulan madu di tempat itu, Berangkat sebagai turis Indonesia yang memang bebas visa ke Fiji dengan menggunakan visa on arrival yang berlaku selama 30 hari. Maka, hampir sebulanlah mereka bercinta di negara pemilik 332 pulau, meski hanya 110 pulau saja yang memiliki penghuni.

Keindahan Fiji, membuat Nody punya ide mendirikan Resto The Balds juga di sana, khususnya untuk penawaran wisata di pulau pribadi. Para turis dari Amerika dan Eropa yang gemar snorkeling atau diving, pastinya merindukan makanan kampung halamannya, setelah kenyang mencicipi kokodo, sajian ikan bakar yang dilumuri saus kelapa, jeruk, bawang putih, dan tomat, serta aneka seafood segar ala Fiji lainnya.

Ternyata, pilihan Nody untuk makin mengembangkan Resto The Balds di Fiji tidak salah. Baru launching seminggu, The Balds sudah laris manis tanjung kimpul. Turis yang biasa membeli makanan ala western di hotel berbintang lima, mendadak jadi konsumen menu-menu Resto The Balds yang rasanya lezat namun harganya terjangkau.

"Butuh penambahan karyawan di sana yang dikirim dari sini. Sedang diseleksi dan diberi pelatihan bahasa dulu. Aku ada ide untuk mempekerjakan anak-anak dari Panti Asuhan Kasih Ibu yang sudah lulus SMA untuk bekerja di sana." Kata Nody, saat ke luar dari kamar mandi dan tampak santai mengenakan kimono dengan rambut basah.

Mirna tak tahan melihat itu, gairahnya meledak. Sudah sebulan dia tidak disentuh, sebab itu dia perlahan membuka baju dan menantang Nody untuk terjun ke ranjang untuk melakukan peperangan seru yang membakar kalbu.

Nody tentu tak menolak. Dia adalah pria setia yang sempat "puasa" satu bulanan juga. Tetapi karena sibuk, kebutuhan seksualnya jadi terlupa. Malam itu, keganasan dibalas dengan kebinalan. Entah berapa ronde, yang jelas mereka puas. Semua diakhiri dengan pelukan erat dalam selimut hangat.

"Kita adalah pasangan yang selalu panas membara urusan ranjang. Tetapi, mengapa aku tak kunjung hamil?" Keluh Mirna sembari mengelus bagian dada suaminya yang lebat berbulu.

Nody membelai rambut istrinya dengan lembut,"Santai saja soal anak, sayang."

"Tetapi mamimu terus menuntut..."

"Jangan dengarkan juga, senyumi saja."

"Aku tersinggung dengan sikapnya."

"Kau pikir aku tidak kecewa dengan sikap mami? Seakan-akan aku ini tidak jantan, atau justru malah dianggap pejantan seperti hewan yang bisa membuntingi betinanya tiap saat dengan mudah."

"Sayaang...."

"Jadi tolong, Mirna. Jangan bahas itu lagi. Jika kau tak sabar, maka kita bisa cari dokter khusus yang bisa menggelar program bayi tabung. Pilih saja yang terbaik, berapapun biayanya."

Mirna bangkit, dia mendadak ingat seseorang. Saat SMA, dia punya teman sebangku bernama Melba. Saat berkunjung ke rumah Melba, Mirna berkenalan dengan pamannya Melba yang seorang dokter, namanya Dokter Miki Joseph.

"Dia dokter bagian penciptaan bayi. Nyiptain bayi terus, sampai lupa buat bayi secara natural. Jomblo akut dia," bisik Melba terkikik, saat melihat Dokter Miki terus menerus mencuri pandang pada Mirna.

"Nyiptain bayi?" Mirna tampak kebingungan, dan semakin gelisah saat menyadari jika si dokter itu tampak terus memandanginya.

"Dokter bayi tabung dia itu, Na. Dia harapan para pasangan yang susah punya anak."

"Ooh, hebat dong!"

"Naksir?"

"Ih, apaan coba. Udah tua gitu."

Ibuku Hamil AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang