"Kenapa berangkat pagi buta begini sih" Tanya Gema yang membonceng di belakang Ian.
"Shhh diam Gema monster" Ian tetap fokus menyetir. Mereka berangkat pukul 05.30 pagi. Ian sengaja berangkat pagi agar tidak ada yang melihat keduanya berangkat bersama.
Sepanjang jalan Gema mengeluh pada Ian. Mereka akhirnya sampai dan Ian menyuruh Gema agar bergegas pergi.
"Lo kenapa sih"
"Nanti kalo pacar lo marah gimana gem, sapa tau dia marah lo sama gua perginya" Ucap Ian sambil celingak celinguk.
"Lo tolol bocah bunga" Ucapnya sambil meninggalkan Ian. Ian merasa lega, akhirnya ia bisa bebas dari Gema.
Dari kejauhan ada dua anak cewe yang sedang memperhatikan mereka. Keduanya adalah biang gosip di sekolahan.
"Oh jadi mereka pacaran ya" Ucap salah satu dari mereka.
"Hubungan tsundere, kasihan banget baby Ian jadi makanan monster"
"Ekhem" Seseorang dengan suara berat berdiri dibelakang mereka. Mereka berdua saling menatap untuk memberi sinyal berlari.
"Eits mau kemana ni dua hama?" Tanya Gema sambil menarik kerah mereka berdua.
"Kita bakal tutup mulut gem, sumpah"
Gema menatap tajam kearah mereka berdua.
"Lo berdua tau kan akibatnya?"
"Iya iya sorry, sumpah beneran ga bakal bocor" Ucap mereka berdua ketakutan.
"Manggil manggil baby Ian. Mulut lo berdua bau tai babi"
Gema meninggalkan keduanya yang mematung. Mereka menjatuhkan diri, jantungnya hampir berhenti, kaki mereka lemes. Dan berpelukkan untuk menenangkan diri.
Sementara dikelas Ian duduk sambil merebahkan kepalanya di meja. Matanya masih mengantuk, dia mengingat malam saat ia di dekap oleh Gema.
"Si Gema badannya gede amat ya, sampe gua kelelep" Ucapnya membuat dirinya tak sadar kedua pipinya memerah.
Perlahan temannya datang, kelas semakin ramai. Waktu menunjukkan pukul 06.45 , Dion dan Aksa datang menghampiri Ian yang terlihat lesu.
"Loh tumben lo dateng pagi" Tanya Dion sambil meletakkan tasnya. Aksa duduk disamping Ian.
"Iya nih gua lagi rajin aja" Jawabnya sambil tersenyum.
"Ada yang aneh ni" Ucap Aksa.
"Lo jujur aja yan" Dion menatap tajam kearah Ian.
"Lo berdua kenapa anjing. Beneran cok" Aksa dan Dion bertatapan. Mereka tertawa melihat tingkah Ian.
"Eh lo kemarin kerja kelompok gimana? Aman?"
"Ngga terjadi apa apa kok aman" Jawab Ian.
"Lo adalah satu-satunya orang yang bisa buat dia nurut" Ucap Aksa. Ian mengerutkan alisnya.
"Masa sih, dia punya pacar cok" Jawab Ian.
"Lo bego apa gimana sih, dia bahkan ngga mau di sentuh sama orang selain temen temennya" Jelas Aksa.
"Lagian siapa sih yang berani nyentuh si Gema" Saut Dion.
"Dia keliatan biasa aja pas sama gua"
"Ti ati lo di sukain" Ucap Bita yang sedari tadi menguping. Ian terdiam, dia masih berpikir, selama ini mereka baik baik saja. Terkadang memang ia berpikir itu aneh, namun seiring berjalannya waktu Ian mulai terbiasa.
"Minggir Sa"
"Bentaran lah ta" Bita mendorong tubuh Aksa. Aksa terpaksa beranjak dan berpamitan, karena sebentar lagi bel masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lover florist
Teen Fiction"Who's you?" "I'm yours" "Really?" "kiss me on the cheek" Cup "Good boy". Buat kalian yang suka cerita ringan bisa baca ini :) Berisi adegan tidak baik, jangan di contoh di baca aja.