"Karena aku sayang Ayah, aku ingin membawa Ayah bersamaku Papa."
***
"Berhenti mendekati saya! Sudah saya bilang berapa kali, saya tidak bisa membantu apa-apa." Pria berkacamata berucap dengan decakan kesal terdengar.
"Saya hanya seorang Biasa, Tidak bisa mengabulkan apapun yang kamu bilang Alex bahkan saya tidak mengenal ayah atau papa mu." Pria itu berucap dengan lelah, jelas sekali pria itu lelah.
Mungkin beberapa orang yang tidak paham dengan dirinya akan menganggap dirinya Gila, karena dia tidak berbicara dengan siapapun.
Dia, Mew Suppasit. Seorang Dosen di salah satu universitas ternama. Mew memang terkenal dengan sifat nya yang cukup pendiam untuk kalangan Seorang dosen.
Mew akan menunjukan sifat galak nya saat mengajar saja, Kacamata terus saja berada di sana tidak pernah Mew lepas.
"Aku tidak tau harus meminta bantuan siapa, hanya Om yang bisa lihat aku." Mew kembali menghela napasnya.
"Bukan berarti saya mau membantu mu ketika saya bisa melihat kamu dengan baik," ujar Mew lagi dan helaan napas pun terdengar membuat Mew melirik sekilas.
"Saya bahkan tidak tau wujud asli Mu Alex," ujar Mew lagi, Mew benar-benar lelah setiap hari harus di ikuti oleh anak kecil itu.
"Om mau lihat muka Alex? Kalau mau Alex kasih lihat." Mew menggelengkan kepalanya dan mengidik ngeri.
"Gak! Sudah kamu seperti ini saja. Kamu tampan." Anak kecil itu terkekeh dan Mew hanya menggeleng kepalanya.
"Sudah jangan ganggu saya, saya sibuk." Mew kembali berucap tapi anak kecil itu tetap saja dengan pendiriannya.
"Ayo Om bantu aku, Papa ku cantik Om. Tapi Aku pengen bunuh papa ku juga sih, Om pasti suka lihat papa aku." Mew yang mendengar itu menoleh kemudian mengerutkan keningnya penasaran.
"Siapa nama papa mu?" tanya Mew penasaran anak kecil itu terkekeh pelan, pasti Mew penasaran saat anak kecil itu mengatakan papa nya cantik. "Gulf Kanawut." Mew terdiam mendengar itu.
"Ka-kamu anaknya Kana yang Terjatuh dari lantai 3 itu?" tanya Mew mulai tertarik saat anak kecil itu menyebutkan nama papa nya .
Terlihat anggukan disana. "Ayo Om bantu aku, aku gak akan pernah bisa balik kalau dendam aku belum terlaksana." Mew menatap Alex lagi dan menghela napasnya.
"Lalu mengapa kamu ingin balas dendam? Bukan kan kamu meninggal karena celaka?" tanya Mew dengan bingung, terdengar Kekehan dari arah anak kecil itu.
"Om kena tipu sama media sosial, kalau aku mati karena Terjatuh tidak mungkin sekarang aku ada disini buat balas dendam," ujar nya lagi dengan malas.
