─ 07 ʿ

191 67 10
                                    

Persembahan Iblis dan penumbalan agar mendapatkan hidup yang abadi.

Sesuai judul yang aku beri. Aku akan menuliskan sesuatu yang menghantuiku akhir-akhir ini. Sebenarnya aku takut mencurahkannya dalam bentuk tulisan, tapi tidak ada pilihan lain, aku tidak bisa memberitahu orang-orang mengenai kejadian ini.

Tepat satu bulan yang lalu—pada malam itu. Aku sedang berjalan pulang ke asrama. Awalnya tidak ada yang aneh, sampai netraku melihat bayangan hitam.

Aku ingin mengacuhkannya dan berpikir jika itu hanyalah hantu-hantu yang bisa saja menggangguku lagi. Tapi ada suara bisikan yang menyuruhku untuk mengikutinya. Bisikan yang sangat lirih dan merdu, seperti suara sirena. Meskipun aku tidak percaya dengan makhluk seperti itu.

Aku mengikutinya sampai tidak sadar jika sudah jauh dari asrama. Dan aku sampai di sebuah gedung tua yang sudah lama terbengkalai. Gedung itu gelap, bahkan bisa dibilang berhadapan langsung dengan hutan. Awalnya tidak ada apapun di sana, sampai akhirnya aku mendengar sesuatu.

'Terpujilah tuanku.'

Lama kelamaan suara itu menjadi keras. Aku mengikuti asal suara itu dan langsung menyesali rasa penasaranku. Aku menemukan sesuatu yang sangat mengerikan dan tidak yakin apakah Tuhan akan mengampuniku nanti.

Aku melihat tujuh mayat yang sudah tergeletak kaku tidak bergerak. Kondisi mayat-mayat itu cukup mengenaskan.

Dan di sana terdapat dua orang yang masih hidup memakai jubah berwarna hitam tengah berdiri.

Mereka dan tujuh mayat itu berada di dalam lingkaran pentagram, lilin mengelilingi mereka setiap sudut. Aku tidak tau persis siapa mereka, karena mereka memakai topeng. Tapi itu jujur sangat mengerikan.

Salah satu dari mereka mengambil dua gagak yang sudah mati dan orang itu memenggal kepala gagak tersebut, orang itu berkeliling dengan kedua sisi tangannya memegang gagak yang terus mengalirkan darah, seperti membentuk sebuah lingkaran.

Mereka terus mengucapkan kata-kata ambigu. Lalu aku sadar, jika ini adalah upacara persembahan untuk setan dan tujuh mayat itu adalah tumbalnya.

Hantu-hantu yang penasaran langsung kabur sejauh mungkin saat Iblis itu datang. Wujud Iblis itu sangat mengerikan, energinya begitu besar dan kegelapan berada di sekitarnya.

Itu bukan pertama kalinya aku melihat Iblis, tapi sama saja aku tetap takut dengan makhluk itu. Mengingat ibuku yang pernah kerasukan Iblis sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya—oke kembali ke awal.

Badanku sampai bergetar dan aku bersimpuh ketika dua tungkaiku ini tidak sanggup berdiri.

Kedua orang yang memakai jubah itu langsung bersujud, seperti sedang menyembah.

'Beri kami imbalan yang telah disepakati, tuanku.' Ujar salah satu dari mereka.

Iblis itu memakan arwah tujuh orang yang telah mati. Aku mendengar jelas jeritan dari arwah-arwah mereka, jeritan yang sangat amat menyakitkan, mereka meraung-raung ingin pergi. Telingaku sampai berdenging seperti akan tuli.

Aku masih mengamati upacara itu hingga selesai.

Dan itu pilihan yang salah.

Ketika Iblis itu sudah pergi—kedua orang itu mengambil pisau besar dan mencincang badan mayat itu hingga beberapa bagian. Dan kalian tau apa? Ini yang membuatku muntah.

Dengan mata kepalaku sendiri, aku bersumpah demi apapun melihat salah satu dari mereka memakannya, memakan daging manusia. Yang bahkan itu masih mentah dan terlumuri darah, dia bahkan melahapnya seperti orang yang tidak makan beberapa hari. Menjijikan.

highway to hellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang