─ 16 ʿ

153 57 8
                                    

Beberapa hari sebelum Jongho ditemukan meninggal.

"Aku akan mengkloning diriku dan membuat seolah aku mati terbunuh."

"Kau yakin akan berhasil?" tanya Yeosang.

Jongho mengangguk tanpa ragu. "Tenang saja, jiwa mereka sudah berada di genggamanku. Jika rencananya gagal, mereka tetap menjadi tumbalnya. Jangan seperti amatiran, Yeosang!" balasnya.

Yeosang merotasikan bola matanya. "Tch, baiklah. Apa rencana selanjutnya?"

"Aku akan mengubah takdir dan cara pandang mereka. Pertama, San akan menabrak kloningku."



































"Kau yakin bisa mengubah takdir? Bagaimana jika rencana kita gagal sepenuhnya?"

Mereka berdua kini sedang bersembunyi dan menunggu mangsanya lewat. Yeosang masih ragu dengan ucapan Jongho beberapa hari lalu.

"Kau tidak memanfaatkan mukjizat yang Tuan berikan, kita sudah hidup lebih dari 70 tahun dan kau masih belum mempelajari segala ilmunya? Apa yang akan di katakan guru saat dia pulang nanti!" balas Jongho ketus.

"Aku tidak pernah tau manusia bisa mengubah takdir dan membaca masa depan. Guru bahkan tidak mengajariku—wah! Kau di ajari diam-diam?! Licik sekali permainanmu!" kata Yeosang tidak kalah ketus.

"Berisik! Lihat mangsa kita sudah datang."

Dari jauh mereka berdua melihat mobil San melaju kencang. Kloning Jongho melancarkan aksinya dengan berjalan ke tengah jalan menyebabkan tubuhnya tertabrak oleh mobil San.

"Maaf, kau tidak apa-apa?"

Yeosang menyaksikan kejadian tersebut dengan bibir terbuka lebar, yang di katakan Jongho memang benar terjadi.

"J-Jongho?!"

Ketika San kabur meninggalkan kloning Jongho, si dua perencana menunggu seseorang yang akan datang selanjutnya.

























"Kedua, Seonghwa akan datang mengambil dompetku. Lalu Hongjoong melihat semua kejadian yang terjadi, dia juga harus melihat kita berada di sana."



























"Maafkan aku teman."

Seonghwa langsung pergi dari sana. Hongjoong yang melihat itu semua membuat dirinya kecewa terhadap teman-temannya yang meninggalkan Jongho.

"Ternyata kau tidak sebaik itu, Seonghwa."

Hongjoong awalnya ingin menghampiri mayat Jongho, tapi sesuatu terlihat aneh di matanya.

"B-bagaimana mungkin?!"

Tidak jauh dari sana, Hongjoong melihat Jongho dan Yeosang. Mereka saling bersitatap cukup lama, lalu Jongho yang asli melambaikan tangannya dengan seringai tipis.

Hongjoong mengalihkan pandangannya pada mayat Jongho yang tergeletak di jalan, lalu kembali pada Jongho yang masih melambaikan tangan padanya di ujung sana.

"Kau tau sesuatu Hongjoong, jangan pura-pura tidak tau. Kau tau itu bukan mayatku, kau tau jika aku dan Yeosang penyembah iblis, kau tau rencana kami..."

highway to hellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang