14

5.9K 410 16
                                    

"Buka pintunya! Gue tau lo didalem." Suara berat Haruto diluar kosan bikin Junkyu uring-uringan. Udah jam setengah sembilan malem dan Haruto masih belum nyerah ngejer Junkyu.

"Kim Junkyu! Lo nggak cape terus-terusan sembunyi dari gue?!" serunya, kali ini sembari ngegedor pintu brutal. "Woi, anjing! Bukaaaa!"

"Haruto." Pas Junkyu manggil gitu, barulah gedoran dipintu dan umpatan kasar Haruto terhenti.

"Kak Jun," bales Haruto lirih. "Tolong buka ya Kak pintunya? Biar gue jelasin, sejelas mungkin."

Junkyu ngehela napas panjang. "Ru, putus aja nggak sih? Gue ngeri sama lo."

"A–apa?"

"Putus gue bilang," ulang Junkyu.

Hening sesaat. Junkyu pikir mungkin Haruto lagi berusaha menerima keputusan yang terpaksa Junkyu ambil (demi kebaikan Junkyu sendiri) dengan lapang dada. Tapi, ternyata ....

"BANGSAT! KALO GUE NGGAK MAU PUTUS BISA APA LO HAH?! LO SIAPA SEENAKNYA MUTUSIN GUE?! POKOKNYA NGGAK! GUE BILANG NGGAK YA NGGAK! ANJING LO JUNKYU! BUKAIN PINTUNYA, SETAN!" Dan masih banyak lainnya rentetan sumpah serapah yang Haruto lontarkan.

Mati gue, batin Junkyu. Untung, setelah ngamuk hampir satu jam lebih pada akhirnya Haruto ngelangkah pergi ninggalin kosan Junkyu.

Yeah, seenggaknya malem ini Junkyu bisa tidur dengan tenang. Masalah besok, pikirin besok.

Terlelap sekitar dua jam, Junkyu menggeliat pengen ngerubah posisi tidurnya. Tapi, badan dia mendadak nggak bisa digerakkin, rasanya kayak lagi direngkuh erat.

"Eung?" Perlahan kelopak mata Junkyu terbuka, hal pertama yang dia liat dalam kondisi setengah sadar adalah leher jenjang berjakun. Junkyu mundurin sedikit kepalanya lalu ngedongak, oh Haruto, batin Junkyu begitu mendapati wajah ganteng sekaligus cantik milik Haruto yang sekarang sedang tidur sambil meluk Junkyu.

Junkyu langsung ngedusel di dada Haruto, terus mejemin mata lanjut mimpi. Nggak sampe lima menit mata Junkyu kembali terbuka lebar, jantungnya berdetak kencang, Junkyu panik, pantesan ada yang aneh. Haruto? Kok bisa ada Haruto? Kan tadi Haruto udah pergi, Junkyu juga inget kunci kosannya nggak dibuka sedikitpun.

"Kenapa bangun?" Bisikan serak Haruto bikin Junkyu merinding, dia ngedongak lagi dan kali ini matanya bertatapan dengan iris setajam jelaga itu.

"L–lo?" Gagu. Junkyu kehilangan kata-kata. Bingung banget, dia tuh masih belum bisa cerna apa yang terjadi, sebenernya ini cuma mimpi apa beneran nyata sih?

"Iya, Kak Jun?" tanya Haruto sembari pukpuk pelan punggung Junkyu.

"Kayaknya gue masih mimpi deh," gumam Junkyu bikin Haruto ketawa kecil.

"Nggak kok, gue emang disini."

"Hah? Gimana caranya?" Junkyu heran, tapi Haruto malah nyeringai ganteng dan nggak ngebiarin Junkyu lepas dari rengkuhannya.

"Menurut lo?"

"Jangan nanya balik, dong!" protes Junkyu.

Haruto terkekeh geli, terus ngecup kening Junkyu seraya berkata, "Lo nggak bakal pernah bisa lari dari gue, Kak Jun."















"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bad Uke [KyuHaru] 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang