"Cara Haruto masuk ke kosan lo gimana?" Jihoon penasaran setelah dengerin cerita Junkyu soal dia dan pacarnya yang sekarang udah baikan.
"Haruto minta paksa kunci cadangan ke ibu kosan," kata Junkyu sembari nyeruput minumannya. Mereka berdua lagi diwarung depan sekolah, nikmatin nasi goreng sama es teh usai jam sekolah berakhir.
"Gilaaa! Nekat amat Haruto."
"Ya 'kan? Heran gue kok bisa dia bulol gitu, padahal selama ini nggak ada yang suka gue," timpal Junkyu masih nggak ngerti bisa-bisanya orang seperfect Haruto naksir sama dia—lebih tepatnya terobsesi Haruto mah.
Jihoon ngelirik Junkyu dengan pandangan sulit diartiin, kemudian ngehela napas kasar. "Bukannya nggak ada yang suka, tapi emang dasar elonya aja nggak peka sama sekeliling."
"Sekeliling apaan? Yang sering bareng gue 'kan cuma elo, Ji," sahut Junkyu males, detik berikutnya dia bercanda, "Atau jangan-jangan lo pernah suka sama gue ya?"
Yang dijawab dengan enteng oleh Jihoon, "Bukan pernah, tapi emang suka."
Sukses bikin Junkyu kesedak sampe batuk-batuk. Selain mageran, Junkyu juga agak lemot orangnya. Haruto aja dari awal udah tau kalo Jihoon punya rasa sama Junkyu, tapi si koala malah nggak ngeuh sedikitpun.
Jihoon nyodorin es teh punya dia waktu liat minuman Junkyu habis tapi Junkyunya belum berhenti batuk, sama Junkyu langsung ditenggak rakus hingga tersisa setengah.
"Sekaget itu, Jun?"
"Masih nanya lo?!" sewot Junkyu bikin Jihoon ketawa kalem. Belum kelar rasa heran Junkyu terhadap Haruto yang entah kenapa bisa bucin banget sama dia, sekarang tambah nggak ngerti karena ternyata Jihoon juga suka Junkyu. Apa coba yang mereka sukain dari Junkyu? Padahal Junkyu cuma cowok mageran yang hobinya rebahan.
"Santai aja kali, Jun. Toh, gue nggak ada niatan buat jadi lebih dari sekedar temen lo," kata Jihoon nggak mau Junkyu risih.
Mereka ngobrolin banyak hal, sampe Yoshi anak SMA sebelah tiba-tiba dateng nyamperin dan duduk dengan santai disisi lain Junkyu yang kosong. "Hai Junkyu," sapanya ramah.
Junkyu yang dideketin refleks pasang muka nggak seneng. "Mau apa sih lo? Ganggu banget."
"Emangnya aku ngapain? 'kan cuma duduk terus nyapa Junkyu," jawab Yoshi polos (dipolos-polosin sebenernya)."Travis nggak sekolah ya hari ini? Junkyu balik bareng aku mau?" tawar Yoshi malu-malu harimau seraya nyodorin kunci motornya. Jujur aja kalo nggak inget Yoshi itu Jaden si biang masalah, dijamin siapapun bakal khilap ngeliat gimana gemesnya ekspresi dia sekarang.
"Nggak bisa! Junkyu sama gue," potong Jihoon sebelum Junkyu sempet ngebales omongan Yoshi. Kalo Haruto tau pacarnya direbutin gini, pasti bakal ada perang dunia ketiga.
"Apaan! Balik sendiri gue, anjing!" umpat Junkyu kesel, bikin Yoshi sama Jihoon yang lagi saling ngelempar tatapan maut mandang dia kecewa.
Junkyu beneran langsung pulang ke kosannya. Nggak mau berlama-lama bareng mereka. Pas sampe kamar kosan, dia meluk Haruto dan nindihin tubuh jangkung pacarnya yang pake kaos putih dipadu celana pendek hitam diatas lutut.
"Kenapa, hm?" tanya Haruto, sambil ngelus surai hitam Junkyu yang asik ngendus leher Haruto.
"Masih sakit nggak, Ru?"
Hari ini Haruto nggak masuk sekolah karena lemes, soalnya semalem digempur habis-habisan sama Junkyu.
"Nggak, Sayang."
"Gue pengen," gumam Junkyu bergerak sedikit turun, terus nyingkap kaos putih Haruto sampe perut sixpack dan dada bidangnya yang penuh kissmark keliatan.
Nipple kecoklatan itu diemut sama Junkyu udah kayak ngemut permen, tangannya bergerak nakal ngeraba serta remes pelan sebelah dada Haruto.
"Eungh ... ahh ...," desah Haruto pasrah. Dia oke-oke aja kalo diewe Kim-mesum-Junkyu lagi, soalnya mereka emang udah lama nggak berhubungan intim.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Uke [KyuHaru] 18+
FanfictionTentang Junkyu si pendek mesum, tengil, dan nggak tau diri yang punya uke berandal setinggi model profesional dengan wajah ganteng sekaligus cantik. (Warn! BxB! KyuSeme! HaruUke! Jangan salah lapak!)