Sekarang hari Minggu yang tenang. Ditemani secangkir kopi susu kemasan ini setidaknya cukup untuk memulai hari. Aku mengingat-ingat lagi petualangan singkat kami beberapa hari yang lalu.
Halim sudah menyelesaikan misterinya dan sekarang aku kembali pada hari-hari yang biasa. Sofa biru ini akak berdecit saat aku merebahkan badan setelah meletakkan cangkir kopi susu itu di meja.
Belakangan aku mengetahui kalau ternyata keluarganya cukup menarik juga untuk di bahas. Ayahnya adalah seorang duta besar di Haiti. Haiti merupakan sebuah negara di Karibia yang berada di benua Amerika.
Halim mengatakan bahwa negara ini masuk dalam kategori risiko menengah sehingga ayahnya memutuskan untuk tidak membawa mereka bersama.
Aku kemudian mencari informasi tentang negara ini karena penasaran terlebih Namanya juga jarang didengar.
Haiti adalah negara dengan risiko pencucian uang yang cukup tinggi, Ini berbeda dengan Bahamas yang masuk kaetgori Tax Haven yaitu untuk menyembunyikan uang-uang tertentu agar tidak diendus oleh pemungut pajak.
"Kasus Nekoda Eliho ini memang sudah membuat perhatian publik semakin serius terhadap negara-negara yang memiliki aturan unik ini"
Contohnya adalah Panama, aku baru membaca sebuah informasi mengenai Panama Papers, sebuah dokumen berukuran 3 terabyte ini berisi semua informasi entitas luar negeri yang menyimpan hartanya di Panama.
"Gila, ternyata ada juga negara yang memiliki aturan unik seperti ini" aku bergumam saat membaca artikel di situs pemerintahan mereka.
Mereka memiliki kebijakan ketat untuk melindungi data klien, termasuk siapa yang terdaftar di sana. Tak heran ratusan ribu perusahaan menjadikan Panama sebagai tempat persinggahan uangnya.
Mereka tak semuanya para pencuci uang, kadang beberapa entitas memilih Panama karena kebijakan pajak yang gila dinegara ia berasal.
Inilah yang tengah diributkan sekarang. Beberapa orang politikus tampak berdebat sengit di Televisi membahas mengenai kasus ini.
Nekoda Eliho ternyata masuk dalam daftar Panama Papers ini. Ada dana empat ratus triliun yang ia simpan dalam sebuah perusahaan offshore yang ia beri nama White Tiger Boss LLC.
"Saya tekankan, Nekoda Eliho harus ditangkap. Ini adalah saat di mana penegak hukum harus menunjukkan taringnya! Masa mereka seenaknya bisa memasukkan dan mengeluarkan uang semudah itu? Kalau mereka tak mau, tekan mereka mereka, kita negara besar kok! Rakyat kita sudah mau mati ini!"
"Bapak Gozali ngomong ya mudah, coba Bapak yang kejar. Mereka sudah punya aturan sendiri dan kita tak boleh intervensi itu. Berikan waktu pada penegak hukum kita, kita tak bisa asal menyelonong ke negara orang. Kita ada adab!"
Dua orang itu berdebat dengan sengit di Televisi, ada yang meminta Nekoda Eliho agar segera di seret kembali ke Indonesia dan ada yang berharap agar Presiden langsung turun tangan memberikan komando penangkapannya. Intinya tetap sama yaitu Nekoda Eliho harus dibawa kembali ke Indonesia dan mengembalikan semua uang yang sudah ia bawa.
Haiti sendiri juga dibawa-bawa karena ada desas-desus uang yang mengalir ke sana. Inilah yang diceritakan oleh Halim bahwa ayahnya sebagai duta besar mendapat tekanan hebat dari orang Indonesia agar segera meninggalkan Haiti sesegera mungkin.
"Untuk apa membangun relasi dengan negara yang menyimpan uang haram dari negara kita" Seperti itulah gunjingan dan pernyataan publik terhadap kasus yang menarik perhatian semua kalangan masyarakat itu.
"Kring, Kring"
Aku kira ibuku yang akan menelepon lagi namun ternyata aku salah. Orang yang menelepon sekarang adalah Ayahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Kode #1: Kriptografer Kematian
Mystère / ThrillerVasco sangat menyukai kriptografi, pertemuannya dengan Halim dimulai dengan misteri pesan rahasia dari perang dunia itu. Mereka berdua akhirnya terseret pada misteri kode-kode masa lampau dengan teknik penyandian khusus. Hal ini membawa mereka pada...