00:07 || Meet His Fam

156 22 0
                                    

Selepas bercerita dan mendapat pelukan dari Kyuhyun malam tadi, Seohyun jadi memikirkan hal tersebut sampai sekarang. Satu sisi menyesal karena sudah terlalu banyak membagi cerita, satu sisi merasa malu.

Jika dipikir lagi, bagaimana bisa Seohyun bersikap seperti malam tadi? Pada orang yang bahkan baru dikenalnya selama beberapa hari.

Wajar saja rasanya jika Seohyun menunjukkan sisinya itu pada Jihoon, karena mereka sudah dekat sejak dulu. Tapi Kyuhyun?

Oh, harus disimpan di mana wajahnya ini?

"Cantik sekali, Nona."

Lama melamun, Seohyun tak sadar jika ia sudah selesai berdandan. Dengan sorot kagum, Seohyun menatap pantulan dirinya di cermin. Meskipun hanya make up tipis, gadis itu bisa melihat perbedaannya.

Ia memang tidak pernah menggunakan make up seperti sekarang, karena Seohyun menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja. Jadi, untuk apa mengenakan make up layaknya orang yang hendak pergi ke pesta?

"Kulit Anda sangat bagus, jadi kami hanya perlu memberi sentuhan kecil saja," puji sang penata rias.

"Rambut Anda juga sehat, Nona. Pasti terlihat lebih cantik jika rambut Anda panjang," puji yang lain, ketika ia baru selesai memasangkan hair extension.

Seohyun memberikan senyuman terbaiknya. "Terima kasih banyak, aku suka dengan hasilnya."

"Ahahaa, Mayor pasti ikut kagum," ucap Park Heera, orang yang merias Seohyun.

"Eoh, kalian mengenalnya?" tanya Seohyun, terkejut karena Kyuhyun dikenal di mana-mana.

"Tentu saja, Nona. Sesekali Mayor sering mengantar Nyonya Cho dan Nona Krystal ke sini untuk perawatan," jawab Heera.

"Jika Anda merasa aneh kenapa kami ikut memanggil Tuan Kyuhyun dengan sebutan Mayor, sebenarnya kami hanya ikut-ikutan saja, hahaha. Karena rasanya cocok saja jika Tuan Kyuhyun dipanggil Mayor," kata asisten Heera, sedikit menebak isi pikiran Seohyun.

Memang benar, Seohyun agak bingung karena panggilan tersebut. Se pengetahuannya, panggilan itu hanya digunakan oleh rekan Kyuhyun saja. Di luar pekerjaan, beberapa dari mereka tidak akan memanggil dengan panggilan tersebut.

Hebat sekali pegawai itu bisa menebak isi pikiran Seohyun.

"Oh iya, Nona, bolehkah kami mengambil gambar Anda? Untuk dipajang bersama foto model lain di sana," pinta asisten perias tersebut.

"Benar. Ditambah lagi aura Anda sangat luar biasa, saya saja sebagai wanita suka melihat Anda, Nona," ujar Heera, diakhiri dengan tawa gurau.

Seohyun ikut tertawa kecil, kemudian mengangguk. "Tentu, di mana aku harus berfoto?"

"Di sini, mari ikut saya. Tolong panggilkan Taehoo," perintah Heera pada asistennya.

"Siap."

Seohyun berjalan dengan langkah elegan, gaun merah pilihan Kyuhyun ini memang sangat cocok di tubuhnya. Kulit putih Seohyun seakan membuat dirinya lebih bercahaya, apalagi ketika terkena sinar lampu.

"Silakan, Nona," kata Heera, mempersilakan Seohyun untuk berpose di tempat yang sudah disiapkan.

Untuk pertama kalinya, Seohyun diperlakukan baik oleh orang lain. Dari sini Seohyun semakin sadar, jika kebanyakan orang akan bersikap seperti ini ketika mereka tahu kau memiliki hubungan dengan orang penting.

Jika Seohyun hanyalah pengunjung biasa, apakah akan diperlakukan se istimewa ini juga? Atau hanya pelayanan biasa seperti yang mereka berikan pada kalangan sepertinya?

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang