00:10 || Has Interest

364 22 0
                                    

"Apa tanggal pernikahan kita sudah ditentukan? Kenapa tidak memberitahuku lebih dulu? Hampir saja aku menunjukkan raut terkejut saat kau membahas itu," cerocos Seohyun begitu mereka duduk di sebuah bangku yang ada di samping toko bunga.

Kyuhyun agak melirik ke dalam toko, memastikan jika ibunya tidak melihat ke arah mereka.

"Kontrol ekspresimu dan pelankan nada bicaranya," perintah Kyuhyun, karena besar kemungkinan ibunya memerhatikan keduanya, meskipun sekarang tidak terlihat begitu.

Seohyun ikut melirik ke arah Nyonya Cho, lantas kembali fokus pada Kyuhyun.

"Tiga minggu lagi. Aboeji yang menentukan tanggalnya tanpa sepengetahuanku. Sejujurnya, ini di luar dugaan."

Pria itu menyenderkan punggungnya di kepala kursi. "Aku juga tidak menyangka jika Aboeji akan terlibat dalam hal ini."

Seohyun menggigit bibirnya sambil meremas ujung rok tartan yang ia kenakan. "Aku takut ayahmu sebenarnya curiga. Tapi, memangnya ayahmu sering ikut campur soal urusanmu sebelumnya?"

"Tidak. Tenanglah, tidak usah dipikirkan. Mungkin sebenarnya Aboeji antusias karena keinginannya sebentar lagi terkabul."

"Oh, ya ... bisa jadi."

Seohyun memberi jeda sebentar, kemudian berkata, "Jadi, kau akan pergi ke Hungaria hari ini? Apa itu misi yang berbahaya?"

Melihat reaksi penasaran dari Seohyun, jelas membuat Kyuhyun tertawa singkat. Sementara Seohyun menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak terlalu, mungkin. Ini hanya pengawalan presiden yang akan melakukan KTT di Hungaria. Ada cukup banyak tim khusus yang dilibatkan," jelas Kyuhyun.

"Hanya tugas itu saja?"

"Tentu tidak, ada misi rahasia juga," bisik Kyuhyun di akhir kalimat, tubuhnya pun sedikit condong ke arah Seohyun.

"Sangat rahasia, ya?" tanya Seohyun, mengikuti gesture Kyuhyun.

Pria itu terkekeh, memberi anggukan sebagai respons. "Ya, begitulah."

"Baiklah, semoga lancar."

"Harus. Siapa yang akan menikahimu jika aku pulang dalam keadaan tidak selamat?"

Netra Seohyun membelalak. "Yak, kita hanya pura-pura."

"Sssttt."

Refleks, Seohyun menutup mulutnya dengan tangan, sambil melihat ke arah Nyonya Cho yang ternyata masih sibuk memilih bunga di dalam toko.

Untung saja, tidak sedang memerhatikan.

"Baiklah, aku mengerti. Apa pembicaraan kita sampai di sini saja? Kasihan ibumu lama menunggu," ucap Seohyun beberapa saat kemudian.

"Ya, untuk sekarang mungkin cukup."

Kyuhyun lebih dulu bangkit dari posisi duduknya, memberi isyarat pada Seohyun agar memeluknya-lagi.

Dengan ragu, Seohyun mendekat dan menyatukan tubuhnya dengan tubuh pria itu.

Kyuhyun mengusap rambut Seohyun sambil menyimpan dagunya tepat di atas kepala Seohyun. Mereka berpelukan cukup lama, entah sadar atau tidak.

"Mom nantinya akan menemanimu mencari gaun dan cincin pernikahan, manfaatkan waktu itu untuk mengenal karakter keluargaku lebih dekat lagi. Karena saat-saat itu, kau akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan mereka," pesan Kyuhyun.

"Aku paham," balas Seohyun, meskipun ia ragu karena Kyuhyun tidak akan ada di sampingnya.

"Aku akan menghubungimu jika signal di sana memungkinkan."

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang