"Rise up"
Setelah aku mengucapkan mantra itu. Tubuhku mulai bersinar terang.
Rasanya seperti tubuhku sedang berganti.
Tubuhku menjadi lebih keras. Besi-besi mulai muncul dari tubuhku.
Dimulai dari kaki ku, kedua kaki ku berubah menjadi tubuh Giant Guardian.
Perlahan perubahan itu mulai naik sampai ke kepalaku. Wajahku tertutup sebuah topeng.
Setelah itu, cahaya itu redup. Lalu terlihat tubuhku yang berubah menjadi tubuh Giant Guardian.
"EH? APA INI?!" Aku berteriak keheranan.
"Sudah kubilang, bukan? kau akan menggunakan kekuatan ku" kata Giant Guardian.
"Keren!" mataku berbinar walaupun tertutup oleh helm Giant Guardian.
"Tapi... Ukuran tubuhku tidak besar sepertimu"
"Kurasa itu butuh waktu. Tapi sekarang yang lebih penting adalah..."
"Kalahkan monster itu!"
🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸
Dengan kekuatan baru miliknya, Rillo segera pergi menuju lokasi monster itu.
Rillo berlari melewati pepohonan dengan kecepatan tinggi, bahkan ada beberapa pohon yang tumbang akibat saking cepatnya.
"Uwo! Kakoi!" Rillo berteriak kesenangan.
Letak monster itu cukup jauh dibandingkan dengan lokasi nya saat ini. Namun dengan kecepatannya, ia bisa mempersingkat waktu untuk sampai ke lokasi monster itu.
Sementara itu di lokasi Ancient Demoz. Terlihat beberapa manusia terbang sembari menembakkan sihir proyektil ke tubuh Demoz.
Namun serangan itu tak ada yang berpengaruh. Tentu saja, sihir proyektil kecil seperti itu tak akan bisa melukai Demoz yang ukurannya sangat besar.
Akan tetapi, manusia-manusia itu juga tidak takut dengan Demoz. Malahan dihadapan Demoz, berdiri seorang wanita.
Wanita itu mengenakan zirah yang begitu mengkilat, rambutnya berwarna pirang, matanya berwarna biru.
Wanita itu menatap tajam ke arah Demoz.
Lalu ia seperti melakukan kuda-kuda dengan pedang yang ia pegang.
"Sky dancer" ucap wanita itu.
Lalu ia melesat dan melayang ke arah tubuh Demoz. Wanita itu menyerang tubuh Demoz dengan kekuatannya yang dahsyat. Sayatan pedangnya itu mampu menembus kerasnya kulit Demoz.
Bagaikan berteleportasi, wanita itu berpindah-pindah tempat dengan kecepatan tinggi. Setiap berpindah tempat ia akan menebas tubuh Demoz.
Darah hasil dari sayatan itu ber-cipratan kemana-mana. Demoz juga nampak kesakitan.
"GROOOAAAAA!" monster itu mengerang keras.
Wanita tadi tak bisa fokus saat mendengar raungan Demoz. Ia menutup kedua telinganya karena sakit.
Saat wanita itu berada di udara, terlihat Demoz yang akan memukulnya dengan tangannya yang besar.
"Phoenix slash!"
Seseorang menembakkan api yang cukup besar dari pedangnya.
Api itu mengenai tangan Demoz yang akan memukul Wanita yang menyerangnya tadi.
Tangan Demoz dibuat terbakar oleh api itu. Namun sepertinya, semua serangan tadi belum lah berpengaruh untuk Demoz.
Lalu monster itu membuka mulutnya, dan mengarahkan ke sekumpulan manusia yang menyerangnya. Api mulai membara di tenggorokannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Guardian of Another World
Fantasy"Hmm, bagaimana ya? Awalnya aku tak berpikir akan bereinkarnasi seperti ini." Namaku Rillo Bravsword, usiaku 21 tahun. Dunia tempat asal ku mulai tercemar akibat dungeon yang bermunculan entah dari mana. Aku mati saat mencoba menyelamatkan kota dari...