Bab 8: Winsir town, tempat para ras Elf

8 1 1
                                    


🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

"Keren papa!"

Carmilla memelukku dengan wajah riang. Kemudian dia melepaskan pelukannya. Dia menaruh kedua tangannya di depan kepalanya, matanya berbinar-binar menatapku penuh harapan.

Aku bisa melihat ekor mungilnya bergerak ke kanan dan kiri. Konyol sekali. Aku menaruh tanganku di puncak kepala Carmilla sembari memberinya senyuman yang hangat.

"Kamu juga hebat, Carmilla" aku memujinya sembari tertawa pelan.

"Oke... Jadi sekarang hanya tinggal..."

Aku berbalik dan memandang tubuh Rathius yang sudah tak bernyawa. Aku berjalan mendekati mayat naga itu, dan mengeluarkan pisau kecil dari sabuk ku.

"Kita jual atau dibikin perlengkapan?" Gumam ku.

Lalu aku menancapkan pisau kecil ku, dan mulai mencongkel sisik Rathius. Carmilla juga ikut membantuku mencongkel sisik Rathius.

Sekedar informasi, sisik Rathius ini lumayan keras, dan cocok untuk dijadikan sebuah perlengkapan pertahanan seperti armor atau shield.

Singkat cerita, Aku dan Carmilla telah selesai menguliti mayat Rathius. Kini mayat Rathius hanya tinggal daging, dan tulang nya saja.

"Sebenarnya daging naga itu enak, tapi pedas sekali!"

Tiba-tiba mayat Rathius bercahaya, seluruh bagian tubuhnya bersinar. Rathius melayang di udara, lalu pecah menjadi partikel-partikel cahaya.

"Eh?" Aku sedikit terkejut dengan fenomena itu, belum pernah aku melihatnya.

Partikel-partikel cahaya itu lenyap, dan menyisakan sebuah busur yang tergeletak di tanah.

Busur itu nampak kokoh, berwarna putih, talinya juga terlihat kencang, ada corak hitam nya juga.

"Apa ini?" Tanyaku sembari mengambil busur itu.

[Rare drop item!]

[Rathius shooter

ATK: 450
DEF: -

ABILITY: Wind arrow, Light arrow, Fire arrow, super accuration, Infinite magic arrow]

"Rare drop item?! Keren sekali!"

"Eh, tapi aku gak mungkin menggunakannya, aku pengguna pedang"

"Tapi stats nya gak main-main, loh! Aku ambil saja deh"

Aku mengambil busur itu, kemudian berbalik dan menunjukkannya pada Carmilla sembari tersenyum.

Carmilla membalas senyumanku dengan wajah imutnya.

🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Beberapa waktu telah berlalu. Aku dan Carmilla memutuskan untuk keluar dari Dragon altair.

Kami mengemas semua barang kami, dan memasukkannya ke kereta kuda yang kami bawa sebelum masuk ke Dragon Altair.

Barang yang kami bawa lumayan banyak, kami sudah 2 minggu berada di dalam Dragon altair.

"Setelah ini kita akan kemana, papa?" Carmilla bertanya padaku.

"Hmm... Kemana, ya?"

"Aku mempunyai 2 janji yang harus aku tepati sih" ujarku sembari memegang dagu.

"Eh... Janji?" Carmilla menatapku penuh rasa penasaran.

"Ya, janji. Pertama, aku mempunyai janji untuk pergi ke sebuah tempat dimana para elf berada" Ucapku sembari menatap langit.

Giant Guardian of Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang