Yuko lagi nata kostum buat drama di belakang panggung sedangkan Yuki sibuk ngoordinasiin staff staff yang ada.
Pintu ruangan di buka, dan menampakkan seseorang dengan rambut berdiri khasnya disana.
"Ahahha yaudah, bentar ya" ujarnya ke seseorang sebelum memasuki ruangan.
"Eh, Yuko" jelas Koyashi.
Yuko cuman melambaikan tangannya menjawab Koyashi.
Koyashi agak bengong dulu di depan pintu sampe Yuko ngerasa aneh, trus rada merinding gitu.
Tapi ngeliat kayaknya Koyashi tuh merhatiin dia, Yuko geser ke kanan dan ke kiri untuk memastikan.
Dan bener aja, emang dia diliatin soalnya mata Koyashi ngikutin gerak geriknya.
"Kenapa ya?" Tanya Yuko aja membuyarkan lamunan Koyashi.
"Oh ahahahha nggak, gua mau ngambil kostum" jelas Koyashi.
"Ohh...ambil aja" jelas Yuko.
Koyashi bukannya gerak malah diem di tempat. Tanpa aba aba, dia jalan ngedeket ke Yuko.
Dia genggam kedua tangan Yuko, terus dia narik nafas sebentar.
"Yuko" panggil Koyashi.
"Kalo lo kak mau confess ke gue, ini udah yang ke 2 kali" jelas Yuko.
"Gue tau! Dan asal lo tau gua gak akan nyerah, jadi, gua suka sama lo! Dan buat kali ini, terserah lo mau jawab kapan aja" ujar Koyashi.
Yuko disana cuman diem doang, tapi pipinya merah. Jujur ya, ini tuh lebih mengejutkan daripada confess Koyashi setahun yang lalu dimana confessnya basic banget.
Koyashi waktu itu sengaja duduk di sebelah Yuko pas ada acara sekolah, abis itu bilang kalo dia suka sama Yuko. Udah gitu doang.
Yang sekarang keknya pake niat yang menggebu gebu.
"Anu...yaudah, sana ambil bajunya!" Ujar Yuko sambil nutupin maskernya.
Sebenernya nutupin idung tujuannya, cuman ya kan lo tu dia pake masker. Sebenernya nutupin maskernya juga sih, soalnya maskernya putih.
Koyashi terkekeh kecil aja sambil ngambil kostumnya dan jalan keluar dari ruangan. Yahh menurutnya Yuko tuh lucu aja apalagi sampe blushing berat sama yang dia omongin. Mungkin masih punya kesempatan? Gaada yang tau tapi author tau.
Yuko terduduk disana. Dia ngerasa idungnya ga beres. Dia buka maskernya, abis itu ngeraba area atas bibirnya. Cairan yang agak kentel keluar dari idungnya.
"Ya elah..." ungkap Yuko.
Tok tok tok
"Yuhuuu Yukooo gua mau ngambil..."
Perkataan Tetsuro berhenti saat Yuko bangkit dari duduknya dan menghadap dia dengan mimisan yang ada di wajahnya.
"EANJIR YUKO LO KENAPA!?" Ungkap Yoshiro langsung ngehampirin Yuko sembari ngambil tisu di meja.
"Hahh...tolong panggilin Yuki dong" ujar Yuko.
"Bentar, ni ambil tisunya, sumpel" kata Yoshiro sambil ngasih tisu ke Yuko dan keluar ruangan.
Beruntungnya dia, baru aja keluar ruangan, terus nengok kanan di lorong, dia ngeliat Yuki yang keknya lagi briefing sama staff belakang panggung lain.
"Yuki!!" Panggil Yoshiro.
"Oit!!" Saut Yuki dengan beberapa kertas di tangannya.
"Sini anjir, Yuko mimisan" ungkap Yoshiro.
Ngedenger kata Yuko dan mimisan, Yuki langsung nyerahin kertas kertas yang dia pegang secara paksa dan langsung lari ke arah Yoshiro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybrid (3) - Haikyu
AléatoireKerusuhan para buciners selagi mengurus anak anak mereka yang kini tumbuh remaja, dengan kisah cinta absurd nan ajaib mereka. "Hybrid Universe" Warn!! BxB Nonbaku Cr. Furudate Haruichi