🦊 17 💙

4.2K 97 4
                                    

“Yeonjun, j-jangan begini. Mmhhh...”

Karina langsung menutup mulutnya karena kelepasan mendesah. Sumpah, ia benar-benar risih dengan aksi Yeonjun yang terus saja menempelinya. Bukan apa-apa, ini di kantor masalahnya.

“Karina, aku itu perlu di-charge. Beberapa jam lagi aku akan berangkat ke Paris, mana di sana empat hari. Nanti aku kurang belaian.”

“Y-ya tapi jangan di ruanganku juga! Aku tidak nyaman, kalau ada yang memegorki kita gawat urusannya.”

“Aku hanya ingin bercumbu sebentar saja, tidak lebih. Oke?”

“Kunci dulu pintunya.”

“Tak perlu. Aku yakin karyawan ibuku itu tahu sikap, pasti mereka akan mengetuk dulu kalau memang ada perlu.”

Karyawannya Jennie memang tahu sikap, tapi sayangnya Yeonjun tidak. Ia mengangkat sedikit tubuh Karina dan mendudukkannya di atas meja, lalu dimulailah aksi cium-cium serta raba-rabanya.

Sementara itu, Ningning yang sedang ada di ruangannya Jennie masih sibuk mengutarakan ide cemerlangnya demi memajukan perusahaan.

“Mah, kepopulerannya Kak Yeonjun itu harus bisa kita manfaatkan. Aku yakin, Moarmy bisa hidup lagi kalau Kak Yeonjun menjadi BA-nya.”

Moarmy adalah versi laki-laki dari Myblinks, itu adalah brand milik Taehyung yang berada di bawah naungan Jennie.

Tapi karena Taehyung terlalu memprioritaskan perusahaan utamanya dan Jennie pun lebih fokus pada brand miliknya sendiri, Moarmy jadi kurang terurus sehingga tidak semeledak Myblinks.

“Malahan, Mah. Kalau memang Kak Yeonjun minat dia bisa ikut mendesain beberapa pakaian.”

“Mendesain bagaimana? Kakakmu menggambar pohon kelapa saja lebih tinggi dari gunung.”

Ningning tertawa merdu dulu. “Ih, Mamah! Kak Yeonjun itu bisa menggambar, tahu! Aku pernah menyelinap ke kamarnya untuk meminjam charger. Di meja belajarnya banyak desain kolor dan kaos, terus ada juga gambar seorang wanita yang memakai pakaian dalam.”

“Uhuk! Uhuk!” Jennie yang sedang menyesap teh manisnya terbatuk heboh.

Yeonjun menggambar wanita seksi? Astaga, anaknya itu.

Tapi kalau dipikir-pikir idenya Ningning bagus juga. Kalau benar Yeonjun bisa mendesain, mungkin kelak dia bisa memegang Moarmy dan melanjutkan bisnis keluarga.

“Sayang, kau sudah membicarakan hal ini dengan Papah?”

“Belum, Mah.”

“Kalau begitu ayo kita ke kantornya Papah. Sekalian kita makan siang juga di sana. Mamah mau bilang Karina dulu.”

“Biar aku saja yang bilang ke Kak Rina, Mah.”

“Oh, ya sudah.”

Maka dari itu melengganglah Ningning menuju ruangannya Karina. Karena sudah terlampau dekat, ia kelupaan malah langsung membuka pintu tanpa mengetuk dulu. Alhasil adegan 18++ tersebut dilihatnya tanpa sensor.

Karina duduk di tepian meja, kedua kakinya melingkari pinggang Yeonjun yang berdiri menempel di hadapannya. Mereka berciuman panas seakan tak ada hari esok.

Dengan wajah blank, Ningning mematung di tempatnya melihat kedua lidah itu saling membelit. Tangan cantik Karina merambat mesra dari rahang menuju tengkuk kemudian meremat rambut. Sementara Yeonjun masih asyik mengusap-usap paha dan sesekali akan naik ke dada.

Ningning terkesiap dan buru-buru kembali menutup pintu. Dilihat dari respon Karina, ia bisa memastikan kalau semua itu bukanlah tindakan pemaksaan. Mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

The Model || YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang